Tampilkan postingan dengan label bersyukur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bersyukur. Tampilkan semua postingan

11.10.11

Ikhlas dan syukur

Mungkin saya kurang bersyukur atau bahkan tidak bersyukur ..

Tahukah kalian? Sekarang saya sudah bekerja. Yaaa, nyaris satu bulan. Dan entah kenapa ini bukan sebuah kebanggaan. Tapi Alhamdulillah..

Pekerjaan ini istilahnya 'bukan gue banget!'. Dan saya benci sekali dengan marketing. Rasanya tuh pengen teriak-teriak, nangis sambil garuk-garuk tanah di minggu pertama kerja, sampai sekarang bahkan. Setiap pagi rasanya malaaaaaaaaaaaaaass na'ujubillah deh. Mandi malas, berangkat malas, ga ada hasrat sama sekali. Selalu ingin berada di rumah aja, tapi lama kelamaan saya merasa jiwa pemalas ini sudah mendarah daging ga jelas. Harusnya saya bersyukur sudah dapat pekerjaan. Setidaknya untuk saat ini, sampai waktu yang ditentukan, bisa sedikit membanggakan orang tua walau mereka kelihatannya kurang gimanaaa gitu dengan pekerjaan yang saya ambil ini. Lah wong pas nerima aja sebenernya agak setengah hati lalu menyesal kemudian. Ngek!

Sekarang saya cuma selalu berharap bisa bertahan untuk tiga bulan ke depan. Berharap semua berjalan lancar dan saya mendapatkan yang terbaik, bahkan kalau bisa lebih baik.

Sulitnya belajar ikhlas makin terasa di usia yang semakin tua ini. Semakin tua semakin banyak masalah, semakin besar tanggung jawab, semakin resah tsaaaaaaaaahh elah -_-"

Manusia emang bener-bener yaa, jadi pengangguran salaaah, dapet kerjaan juga salah. Terus maunya saya ini apa toh??? Kalau Tuhan seperti manusia, mungkin saya sudah dipites seperti manusia mencet jerawat. Tapi Tuhan memang Maha Baik, Maha Tahu apa yang terbaik bagi umatnya, dan mungkin ini yang terbaik untuk saya saat ini.

Bukan ga bersyukur udah dapet kerjaan, udah bisa belajar hidup mandiri, tapi eh tapi (manusia selalu hidup dengan budaya 'tapi').. rasanya tuh pengen teriaaaaaaaaaaaaaaak setiap pagi. Pengen nangis. Pengen curhat. Pengen maiiiiiiiiiin :(((((((((

Setelah ngobrol sama teman baru yang sama-sama baru di tempat kerja, akhirnya saya sadar, mungkin ini masih proses adaptasi. Tapi masa udah mau satu bulan masih adaptasi? Teman baru ini anaknya ceria dan selalu berpikiran positif. Tapi di minggu kedua kerja, saya seperti menangkap aura yang sama dengan aura yang saya rasakan sampai detik ini. Dia merasa semakin tidak betah. Apa ini syndrome umum yang dialami oleh fresh graduate seperti kami? Tapi senior yang juga baru masuk bareng saya juga bilang kalau dia ga betah, dan konyolnya, kami bertiga berharap dipecat setelah tiga bulan masa percobaan ini.

My dream job? Saya masih terus mencari. Mencari, mencari, dan mencari sambil menjalani yang ada ini.

Cita-cita? Ah, lupakanlah. Semakin dewasa, semakin saya sadar bahwa cita-cita hanyalah angan-angan kalau daya, usaha, dan upaya tidak maksimal. Belajar hidup realistis memang sulit, tapi saya tidak akan pernah berhenti untuk bisa menjadi seorang *ehem* penulis :D

Bahkan entah sudah berapa kali saya melamar ke Kompas sejak selesai sidang bulan Februari lalu. 10 kali? Sepertinya. Dan entah ada magnet apa sampai saya begitu tertariknya ingin bisa mencicipi bekerja disana.

Seperti pagi-pagi biasanya di hari Senin-Jum'at di minggu-minggu sebelumnya, rasanya ingin guling-gulingan di kasur ga mau masuk kerja. Kok kayaknya kekanak-kanakan yaa. Ga dewasa gimana gitu. Ga bertanggung jawab. Saya benci sisi diri saya yang satu ini, tapi saya juga ga bisa menyalahkannya karena memang semua masih dalam proses adaptasi. Tapi.. (again and again) bolehkah saya pinjam bahu anda, atau anda, atau kamu untuk menangis, untuk minta dipeluk, ditenangkan sampai terlelap. Arrgh! Ga jelas banget sumpah. Pengen nangis huaaaaaaaaaaaaaaa!

Rasanya kangen banget sama kuliah. Kangen suasana kampus waktu istirahat dan kuliah. Kangen suasana sekitar kampus. Kangen pacaran di kelas. Kangen temen-temen. Kangeeeeeeeeeeen :((

Andai masih bisa seperti dulu. Kayak jaman SD, kalau lagi males sekolah, saya akan akting (acting maksudnya :P) sakit dan itu butuh lima belas menit untuk meyakinkan mama atau papa kalau saya benar-benar malas. Setelah antar jemput datang dan mama menitipkan surat tidak masuk, saya akan tersenyum senang lalu istirahat di depan tv sambil tiduran dan ngobrol sama mama. Tuh kan, jadi mewek lagi -_-"

Masa-masa sekolah, masa-masa kuliah adalah masa yang paling endang bambang kalau saya bilang, atau mungkin kalian semua setuju? Rasanya bebas, lepas, ga terikat ini-itu dalam kehidupan sehari-hari.

Mungkin memang benar, saya masih belum bisa ikhlas dan bersyukur atas apa yang saya dapat saat ini. Itulah kenapa, sampai detik ini saya masih belum bisa merasakan sisi bahagia dari hidup saya saat ini, pekerjaan ini.

Thank you, Allah. I love you ♥