Pekerja Seni ?
Agak gak sreg dan gak gitu suka dengan kata2 itu. Walaupun bukan seniman atau artis atau apalah ya, yang saya tau, seni itu bukanlah sebuah pekerjaan. Jadi kalau denger orang2 ngoceh sana-sini di gossip dan sejenisnya kayak gini,"Pekerja Seni kelahiran Jombang 1945 ini mengaku mencintai dan menikmati hidupnya blablablablablaa.." Agak gak pantes kalo seni dijadikan pekerjaan. Kenapa? Karena saya cinta seni dan budaya, apalagi milik Indonesia :)
Bagi saya, seni adalah sebuah karya, sesuatu yang dihasilkan dan bernilai luar biasa. Seperti yang KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) tuliskan, seni adalah karya yg diciptakan dng keahlian yg luar biasa atau bisa juga kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yg bernilai tinggi (luar biasa).
Di waktu yang hampir menunjukkan angka 8 ini, saya hanya mencoba2 mengisi waktu agar tidak bosan dengan membahas hal yang kurang penting ini hehehhehe. Daripada bosen karena ngantuk padahal sebentar lagi harus cabut ke kampus dan daripada bosen bikin tugas (mulai aja belom padahal :D) mending nulis heehee
Dan yaa, balik lagi, seni lebih cocok dijadikan profesi bukan pekerjaan. Profesi cenderung lebih ke laku atau keinginan emosi dan jiwa untuk melakukannya dan mencintainya karena kesukaan, kecintaan kepada seni itu sendiri. Seni juga luas, ada seni tari, seni pahat, seni lukis dan lain2. Dan setiap karya yang dihasilkan oleh tangan2 atau indera yang ajaib dan penuh emosi dan melibatkan jiwa adalah karya seni. Yeah, sebagai mantan calon anak IKJ, saya agak lebay menjabarkannya :P Tapi kalau ditanya 'Lo kok sok ngerti banget sih, emang secinta apa lo sama seni?' Tentu akan saya jawab,'WOW! cinta sekali.' Tidak peduli apa yang dikatakan orang. Walaupun gak ada bakat yang menonjol tentang seni, tapi setiap karya seni yang saya temukan di pinggir jalan atau gak sengaja liat di mall atau sekedar lewat galeri, semuanya saya suka. Seperti ada rasa menggebu-gebu saat menikmatinya, tanpa menyentuhnya, kita tentu bisa merasakan emosi dan makna dibalik karya seni tersebut.
Hubungan seni dan materi sendiri makin kesini makin riwet alias ribet. Orang2 yang mengaku pekerja seni itu selalu mengatakan kalau mencintai seni dan mendedikasikan hidupnya untuk seni sekaligus untuk mencari rupiah. Memang gak salah juga sih, cuma balik lagi, emang saya yang dableg gak suka dan gak setuju. Kenapa gak jadiin seni itu sebagai kecintaan dan profesi, untuk materi, jadikanlah materi2 itu sebagai bonus secara tidak langsung yang harusnya dikembalikan lagi kepada seni yang akan dihasilkan selanjutnya. Mungkin banyak dari mereka awalnya beranggapan seperti itu, tapi makin terlena dengan materi, mereka makin lupa dengan hakikat seni itu sendiri.
Dulu saya bercita-cita ingin menjadi seorang arsitek, saya amat menyukai gambar dan memandang menjadi seorang arsitek adalah hebat karena bisa membangun gedung dan rumah2 yang bagus dan cantik, tapi seiring waktu, cita2 itu mati karena keterbatasan ilmu dan fisik. Saya juga bercita2 menjadi sastrawan, sejak lulus SMP, saya sudah mengutarakannya ke mama tercinta dan beliau amat mendukung, sementara papa membebaskan saya asal itu yang saya benar2 sukai, tapi nyatanya, saya tidak lulus saat SPMB dan malah nyasar di IT. Namun, cita2 yang kedua itu belum pupus, tidak ada kata terlambat untuk belajar dan terus mengejar cita2 bukan? Dan saya akan memperjuangkan cita2 saya sampai saya bisa mencapainya karena seni tidak ada matinya :D Dan sebagai pemuda-pemudi Indonesia yang cinta Tanah Air, mari kita kobarkan semangat untuk bisa memajukan Indonesia lebih baik lagi ! hehehe *biarpun 17 Agustus udah lewat, semangat tetep harus tersemat*
*cheers