Baru aja baca artikel, nemu di salah satu account twitter seseorang dan saya pun .. tak bisa berkata-kata ..
I love the story, that true story.
Bapak Eko Pratomo Suyatno mungkin adalah salah satu dari beberapa pria yang menjadi idaman para wanita, termasuk saya. Kenapa saya menyebut kata 'beberapa'? Karena tidak banyak pria, laki-laki, cowo yang memiliki hati, pola pikir, dan cinta seperti beliau.
Membaca penggalan cerita saat beliau berdialog bersama keempat anaknya ditemani sang istri yang amat dicintainya, mengingatkan saya pada momen, kejadian, saat2 sekitar 5-6 atau 7 tahun yang lalu. Saat mama merasa sudah tak berdaya sebagai istri dan menyuruh papa untuk mencari pendamping baru yang sehat wal afiat lahir dan batin, yang bisa mencukupi kebutuhan papa. Sebagai seorang anak, terutama anak perempuan, saya terkejut sekaligus terdiam saat itu. Hanya bisa menangis dan terdiam. Bukan sekali atau dua kali mama meminta papa untuk menikah lagi, tapi jawaban papa tetap sama. Papa terkenal dengan diamnya, tidak banyak bicara tapi kritis. Saat diminta begitu, papa hanya diam dan menatap mama penuh cinta lalu memeluknya, membelai rambutnya, menciumnya. Jawaban tak harus berupa kata, sikap dan laku bisa menunjukkan kalau cinta tak selamanya soal 'kebutuhan batin'. Doaku untuk kalian selalu, berjodoh di dunia dan akhirat, selamanya ... amiiin.
I love you, papa, from deepest of my heart. I love youuu :')
Tampilkan postingan dengan label wanita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label wanita. Tampilkan semua postingan
11.11.10
14.10.10
oh, boys ...
"PESAN SEORANG AYAH KEPADA ANAK LELAKI:
Kau harus berani mengatakan "tidak" untuk yang salah dan "ya" untuk yang benar. Kau harus melindungi martabat rumahmu dengan menjaga saudara-saudara perempuanmu dan ibumu. Kau harus berani melindungi yang tertindas. Dan jika kau berkeluarga nanti, kau sudah mati sebagai lelaki, tapi kau berganti menjadi suami dan ayah. Kau harus selalu pulang ke rumah dan mengabdi kepada istri dan anak-anakmu. Kau harus bekerja dan menafkahi mereka. Kau harus jadi ayah dan suami yang bisa menjaga kehormatan mereka."
— Gola Gong (Aku Anak Matahari)
Sudah cukup banyak perempuan, wanita, istri, ibu yang disakiti olehmu. Kami bukan mainan yang bisa kau mainkan saat kau ingin saja dan kau simpan di lemari saat kau bosan. Jika kau ingin atau mungkin terbesit niat untuk menyakiti perempuanmu atau mungkin tidak sengaja sudah terjadi, ingatlah ibumu yang telah melahirkanmu, perjuangannya dan cintanya. Ibumu adalah seorang perempuan *pastinya* dan hanya orang tak berakal dan tuna asmara yang akan membiarkan ibunya disakiti. Cobalah untuk selalu menjadi imam yang baik bagi perempuanmu, baik kalian sedang pacaran atau sudah menikah.
Kata2 yang berbunyi,'lebih baik selingkuh atau main2 sekarang, sebelum menikah, daripada setelah menikah malah berkelakuan buruk' menurut saya terlalu mengada-ada dan bodoh. Masa pacaran adalah masa untuk kita melatih diri agar lebih mantap saat menikah nanti. Kalau di masa pacaran aja udah begitu, gimana nikah. Memang ada waktunya manusia bertobat, tapi masa harus nunggu sampe tobat dulu? Cobalah untuk menjadi anak laki-laki, pacar, kakak laki-laki, suami, dan imam yang baik untuk perempuanmu ...
Kau harus berani mengatakan "tidak" untuk yang salah dan "ya" untuk yang benar. Kau harus melindungi martabat rumahmu dengan menjaga saudara-saudara perempuanmu dan ibumu. Kau harus berani melindungi yang tertindas. Dan jika kau berkeluarga nanti, kau sudah mati sebagai lelaki, tapi kau berganti menjadi suami dan ayah. Kau harus selalu pulang ke rumah dan mengabdi kepada istri dan anak-anakmu. Kau harus bekerja dan menafkahi mereka. Kau harus jadi ayah dan suami yang bisa menjaga kehormatan mereka."
— Gola Gong (Aku Anak Matahari)
Sudah cukup banyak perempuan, wanita, istri, ibu yang disakiti olehmu. Kami bukan mainan yang bisa kau mainkan saat kau ingin saja dan kau simpan di lemari saat kau bosan. Jika kau ingin atau mungkin terbesit niat untuk menyakiti perempuanmu atau mungkin tidak sengaja sudah terjadi, ingatlah ibumu yang telah melahirkanmu, perjuangannya dan cintanya. Ibumu adalah seorang perempuan *pastinya* dan hanya orang tak berakal dan tuna asmara yang akan membiarkan ibunya disakiti. Cobalah untuk selalu menjadi imam yang baik bagi perempuanmu, baik kalian sedang pacaran atau sudah menikah.
Kata2 yang berbunyi,'lebih baik selingkuh atau main2 sekarang, sebelum menikah, daripada setelah menikah malah berkelakuan buruk' menurut saya terlalu mengada-ada dan bodoh. Masa pacaran adalah masa untuk kita melatih diri agar lebih mantap saat menikah nanti. Kalau di masa pacaran aja udah begitu, gimana nikah. Memang ada waktunya manusia bertobat, tapi masa harus nunggu sampe tobat dulu? Cobalah untuk menjadi anak laki-laki, pacar, kakak laki-laki, suami, dan imam yang baik untuk perempuanmu ...
Langganan:
Postingan (Atom)