30.8.10

I miss you, boy ...


"When distance comes, faith and communication
are the things that we need ... "

LDR ...

LDR, kalo di buku Raditya Dika dikenal dengan Long Dick Reaction tapi yang mau saya bahas disini adalah Long Distance Relationship, seperti yang diceritakan Raditya Dika di bukunya yang berjudul Cinta Brontosaurus.

Sebenernya baru aja dapet pemikiran kalau LDR (Long Distance Relationship tentunya) tidak akan berjalan baik tanpa komunikasi yang intens. Kenapa? Bayangin aja, seperti kita ibadah, kita solat, kita diwajibkan solat 5 waktu untuk bisa mengingat Tuhan, Allah SWT dan kalau solat itu tidak berjalan dengan baik, tidak didirikan dengan baik, tentu kita akan lupa, dan otomatis iman kita berkurang, kadar cinta kita pada Tuhan berkurang. Ke-intens-an dengan Tuhan Yang Maha Pencipta aja bisa berkurang apalagi sama sesama manusia? Coba aja dipikir, siapa tau saya salah :P Tapi sayangnya saya amat yakin dengan pemikiran saya ini :D

Dan jujur, saya tidak suka LDR ini. Entah kenapa saya selalu memiliki feeling tidak akan berhasil menjalankannya. Tapi tidak sedikit juga orang2 atau pasangan yang berhasil menjalankannya. Tentu, dengan banyak kejadian dan godaan disana-sini juga. Se-setia apapun mereka, pasti ada godaan dalam bentuk apapun yang menghantui mereka. Kenapa saya merasa tidak akan berhasil menjalankan LDR? Karena saya orangnya mudah merindu. Saya tidak pernah bisa hidup jauh dari orang yang saya sayang, walaupun dari kecil banget udah ngerasain ditinggal orang tua dinas keluar kota, bahkan sampe satu tahun, tapi itu tetap tidak membuat saya kuat untuk menjalaninya. Buktinya, selalu saja ada moment 'sakit'. Entah itu demam, atau apalah dan obatnya kalau sudah ketemu atau sekedar mendengar suara orang tersayang nun jauh disana. Agak lebay sih hehee tapi ya begitulah adanya :P

Hahhh, rindu ini memang membunuhku ...

22.8.10

Seni dan keabstrakan saya ...

Pekerja Seni ?

Agak gak sreg dan gak gitu suka dengan kata2 itu. Walaupun bukan seniman atau artis atau apalah ya, yang saya tau, seni itu bukanlah sebuah pekerjaan. Jadi kalau denger orang2 ngoceh sana-sini di gossip dan sejenisnya kayak gini,"Pekerja Seni kelahiran Jombang 1945 ini mengaku mencintai dan menikmati hidupnya blablablablablaa.." Agak gak pantes kalo seni dijadikan pekerjaan. Kenapa? Karena saya cinta seni dan budaya, apalagi milik Indonesia :)

Bagi saya, seni adalah sebuah karya, sesuatu yang dihasilkan dan bernilai luar biasa. Seperti yang KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) tuliskan, seni adalah karya yg diciptakan dng keahlian yg luar biasa atau bisa juga kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yg bernilai tinggi (luar biasa).

Di waktu yang hampir menunjukkan angka 8 ini, saya hanya mencoba2 mengisi waktu agar tidak bosan dengan membahas hal yang kurang penting ini hehehhehe. Daripada bosen karena ngantuk padahal sebentar lagi harus cabut ke kampus dan daripada bosen bikin tugas (mulai aja belom padahal :D) mending nulis heehee

Dan yaa, balik lagi, seni lebih cocok dijadikan profesi bukan pekerjaan. Profesi cenderung lebih ke laku atau keinginan emosi dan jiwa untuk melakukannya dan mencintainya karena kesukaan, kecintaan kepada seni itu sendiri. Seni juga luas, ada seni tari, seni pahat, seni lukis dan lain2. Dan setiap karya yang dihasilkan oleh tangan2 atau indera yang ajaib dan penuh emosi dan melibatkan jiwa adalah karya seni. Yeah, sebagai mantan calon anak IKJ, saya agak lebay menjabarkannya :P Tapi kalau ditanya 'Lo kok sok ngerti banget sih, emang secinta apa lo sama seni?' Tentu akan saya jawab,'WOW! cinta sekali.' Tidak peduli apa yang dikatakan orang. Walaupun gak ada bakat yang menonjol tentang seni, tapi setiap karya seni yang saya temukan di pinggir jalan atau gak sengaja liat di mall atau sekedar lewat galeri, semuanya saya suka. Seperti ada rasa menggebu-gebu saat menikmatinya, tanpa menyentuhnya, kita tentu bisa merasakan emosi dan makna dibalik karya seni tersebut.

Hubungan seni dan materi sendiri makin kesini makin riwet alias ribet. Orang2 yang mengaku pekerja seni itu selalu mengatakan kalau mencintai seni dan mendedikasikan hidupnya untuk seni sekaligus untuk mencari rupiah. Memang gak salah juga sih, cuma balik lagi, emang saya yang dableg gak suka dan gak setuju. Kenapa gak jadiin seni itu sebagai kecintaan dan profesi, untuk materi, jadikanlah materi2 itu sebagai bonus secara tidak langsung yang harusnya dikembalikan lagi kepada seni yang akan dihasilkan selanjutnya. Mungkin banyak dari mereka awalnya beranggapan seperti itu, tapi makin terlena dengan materi, mereka makin lupa dengan hakikat seni itu sendiri.

Dulu saya bercita-cita ingin menjadi seorang arsitek, saya amat menyukai gambar dan memandang menjadi seorang arsitek adalah hebat karena bisa membangun gedung dan rumah2 yang bagus dan cantik, tapi seiring waktu, cita2 itu mati karena keterbatasan ilmu dan fisik. Saya juga bercita2 menjadi sastrawan, sejak lulus SMP, saya sudah mengutarakannya ke mama tercinta dan beliau amat mendukung, sementara papa membebaskan saya asal itu yang saya benar2 sukai, tapi nyatanya, saya tidak lulus saat SPMB dan malah nyasar di IT. Namun, cita2 yang kedua itu belum pupus, tidak ada kata terlambat untuk belajar dan terus mengejar cita2 bukan? Dan saya akan memperjuangkan cita2 saya sampai saya bisa mencapainya karena seni tidak ada matinya :D Dan sebagai pemuda-pemudi Indonesia yang cinta Tanah Air, mari kita kobarkan semangat untuk bisa memajukan Indonesia lebih baik lagi ! hehehe *biarpun 17 Agustus udah lewat, semangat tetep harus tersemat*

*cheers

21.8.10

Dewasa dan apatis ..

Silent is gold...

Yeah, kadang pepatah itu benar tapi kadang juga salah. Tidak selamanya diam itu emas tetapi ada kalanya kita harus diam untuk bisa menjaga suasana dan hati masing2. Terbukti, seisi rumah ikut hening dengan keheningan yang tak sengaja saya buat.

Hari ini penuh warna dan saya tidak menyesalinya. Semua berawal dari kejenuhan yang berakhir dengan kemarahan. Maaf, boy, aku khilaf dan ga mau bohong jg, aku merasa nyaman dan tenang di satu sisi karena semua yang tertahan bisa tumpah siang ini, sore ini. Semua terjadi tanpa rencana dan tanpa terduga. Yang pasti, bukan mencari siapa yang salah tapi mencoba mencari jalan keluar bersama. Bukan juga menuduh tapi aku mencoba terus mengerti tanpa mau menang sendiri.

Kemarin ada obrolan kecil antara saya dengan keluarga (minus papa). Sebenarnya semua tanpa disengaja, selalu begitu. Awalnya sih cuma mau curhat, endingnya malah bikin kesel sendiri. Saya memulai pembicaraan dengan rasa malas saya untuk menginap di rumah teman di Mampang untuk membuat skripsi nanti. Karena sebelumnya, teman satu kelompok skripsi saya itu sudah mengatakan kalau lebih baik menginap di rumah dia saja untuk menyusun skripsi dan orang tuanya menyambut baik, malah mempelopori tapi saya merasa enggan. Masa iya, tiap minggu harus bolak-balik rumah, kampus, sama rumah dia. Dan saya tipe orang yang ga betah di rumah orang, apalagi bukan yang begitu saya kenal, belum begitu dekat. Lagipula, seikhlas-ikhlasnya orang menampung anak orang di rumahnya, pasti ada rasa ga enaknya juga, apalagi selama empat bulan direcokin rumahnya. Ehh, yang ada saya malah disuruh begitu sama orang rumah, kalau perlu gantian nginepnya, di rumah juga boleh -.-"

Obrolan masih berlanjut sampe ada perdebatan kecil setelah saya mengutarakan niat untuk ngekos di dekat kampus. Baru juga ngomong,"Aku pikir mendingan aku ngekos soalnya ..." tapi langsung dicecer hujatan pernyataan kalau saya ngekos ga akan betah, saya ngekos cuma biar deket sama pacar, saya ngekos ga akan ada manfaatnya dan tralala trililiii. GILA ! Jelas2, saya belum mengutarakan alasan saya ngekos. Sampe akhirnya saya coba jelasin kalau saya ngekos karena masih ada kuliah tiga hari dalam seminggu dan kos itu berfungsi untuk tempat berkumpul dan tidur kalau terlalu larut ngerjain skripsi nantinya. Mereka mulai paham, sedikit, dan ada lagi alasan baru saya dilarang ngekos yaitu alasan yang dari dulu selalu menghambat kemajuan saya dalam menjadi dewasa,"Nanti di rumah ga ada orang, cha." Oh, please, gimana kalau nanti dapet kerja di luar kota atau mungkin luar negri, atau mungkin dilamar anak orang terus nikah, masa iya dilarang cuma dengan alasan ga mutu gitu?

Dan sore tadi, papa nyentil sedikit soal kos saat saya keluar dari kamar, sehabis mengobrol lewat telepon dengan pacar. "Ini tas berserakan di kursi semua." Beliau sambil membaca koran. Lalu saya bereskan tas yang ga terpakai sampai tiba2 beliau komentar lagi,"Ngurus diri sendiri aja belom bisa mau pake ngekos segala." That is the point, Dad! Rasanya pengen teriak gitu. Itu juga salah satu alasan saya ingin ngekos. Selain nanti biar ga bolak-balik kampus-kantor-rumah, belajar dewasa dan mengurus diri sendiri juga salah satu alasannya. Tapi tidak saya gubris. Terbukti, rumah menjadi hening. Saya diam seribu bahasa tanpa berucap sepatah kata pun sejak sore tadi sampai detik ini. Rasanya seperti, kesepian di tengah keramaian...

Akhir2 ini papa memang lebih protektif pada kedua anaknya. Tapi alangkah baiknya kalau semua dibicarakan baik2 bukan lewat belakang dan sembunyi2. Semua menjadi jelas dan semua enak. Terbukti, diam hanya menjadikan masalah terasa selesai sesaat namun bisa meledak suatu saat. Bicara adalah solusi yang baik asal dilakukan baik2.

Dewasa tidak selalu apatis dan kadang untuk menjadi dewasa kita perlu mengorbankan hal lain yang kita sukai atau mencintai hal baru yang tidak kita sukai.

17.8.10

Duka dan cita . . .

Baru kepikiran, kenapa Duka dan Cita bisa berdampingan, seperti halnya Suka dan Cita? Sebenernya apa makna dari sebuah kata 'Cita'? Mari kita tanya KBBI :D Dan ternyata, Cita memiliki arti RASA atau Perasaan Hati. Yeahhh..

Minggu ini menjadi minggu duka bagi beberapa orang yang saya sayang, mereka, teman2 saya.

Kabar pertama datang di siang hari, di akhir tidur siang saya di hari Sabtu. Ayah dari teman SMA saya baru saja meninggal hari itu akibat sakit diabetes yang diderita. Kaget. Saya sempat terdiam beberapa saat memandangi sms itu. Betapa jahatnya saya sebagai seorang teman yang sejak kelas 1 SMA selalu bersama2. Disaat saya susah, dia dan teman2 yg lain bisa hadir, tapi saya tidak bisa. Yaaa, salah satunya gara2 saya udah ada janji reuni terlebih dahulu. Dan lagipula, kalau saya datang setelah reuni, tidak ada teman barengan untuk pulang malamnya. Itulah ribetnya jadi perempuan dan ga bisa nyetir. Dan saya hanya bisa menyampaikan rasa belasungkawa melalui telepon. Alhamdulillah dia terdengar tegar, tidak seperti saya 5 tahun yang lalu -.-"

Kabar kedua datang sore harinya, hanya selang sekitar satu jam atau dua jam. Dua orang teman lama semasa SMP datang menjemput saya untuk pergi bersama-sama ke acara reuni kecil2an. Dan di tengah obrolan di rumah, Deci, teman dekat saya memberi kabar kalau ayah dari teman saya baru saja meninggal sekitar satu bulan yang lalu. Kaget. Amat sangat kaget dan ngga percaya. Gimana bisa, rasanya baru kemaren ketemu beliau dan diantar ke Atmajaya bareng anaknya, teman saya ini. Dan kabarnya, beliau meninggal karena kecelakaan, tabrak lari kalau saya tidak salah menyimpulkan. Entah seperti apa perasaan teman saya itu, yang pasti, saya juga belum menengok atau sekedar menjenguk atau mengucapkan rasa belasungkawa. Rumah kami hanya beda sektor, tapi rasanya selalu ada jarak dan gangguan untuk bisa bertemu.

Dua kabar mengejutkan di satu hari itu membuat saya cukup sedih. Semoga amal ibadah beliau-beliau diterima disisi Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan Maha Adil dan Maha Tahu yang terbaik bagi umatnya. Selalu ada makna dan hikmah dari semua kejadian di kehidupan ini.

Seorang teman juga sedang diuji kesabaran dan ketabahannya. Ayahnya sedang sakit dan cukup parah. Walau ia terlihat tenang, jelas terlihat di wajahnya dan matanya kalau ia amat khawatir, saya bisa merasakannya, saya pernah mengalaminya. Semoga beliau dan keluarga diberi ketabahan dan selalu diberi yang terbaik amin.

"One Day In Your Life"
- Michael Jackson -

One day in your life
You'll remember a place
Someone touching your face
You'll come back and you'll look around, you'll . . .

One day in your life
You'll remember the love you found here
You'll remember me somehow
Though you don't need me now
I will stay in your heart
And when things fall apart
You'll remember one day . . .

One day in your life
When you find that you're always waiting
For a love we used to share
Just call my name, and I'll be there

You'll remember me somehow
Though you don't need me now
I will stay in your heart
And when things fall apart
You'll remember one day . . .

One day in your life
When you find that you're always lonely
For a love we used to share
Just call my name, and I'll be there

15.8.10

Ramadhan, I'm in love ...

Heihoooo :D
Assalammu’alaikum wr.wb :)

Alhamdulillah masih bisa ketemu Ramadhan tahun ini, masih bisa berpuasa, masih diberi waktu untuk bisa menjadi manusia lebih baik. Dan betapa senangnya saya saat ini, di Ramadhan tahun ini. Kenapa? Kenapa? Kenapa? Karena eh karena Ramadhan tahun ini ada yang nemenin ;;) hehee. Yup, I’ve got a boyfriend, he’s the cutest one that I loved :*

Alhamdulillah juga, walau belum lama, perasaan ini ga pernah berkurang sedikit pun kepadanya :P Biarpun banyak rintangan dan cobaan juga badai menghadang, tapi saya tetap dan semoga akan selalu merasa nyaman bersamanya. Saya harap dia merasakan hal yang sama amin hehehhee :P Dan yeahh, tidak ada yang abadi di dunia dan alam semesta ini selain Dia dan tidak ada yang abadi tanpa seijinnya ? You know what I mean hahaa. Bahasa Inggris asal nyeplos aja, maklum, dulu les Cuma sampe Intermediate dan keluar dengan tidak hormat alias tiba2 aja ngilang sampe dicariin sama temen2. Bener2 deh, anak macam apa saya ini ckckck..

And you know what? Barusan saya buka2 buku milik saya dan menemukan sesuatu di dalamnya. Agak kaget juga bacanya. Check this out !

Malam purnama
Menorehkan kilauan cahaya bertabur cinta
Lukiskan bulat indahnya
Mengembangkan senyum di wajah pecinta
Tak dapat bertutur banyak
Hanya kagum yang menyeruak
Harum indah angin malam semerbak
Mengosongkan abu dari asbak
Di dalam para pecinta
Hatinya bergemuruh membara
Di antara sayatan luka
Yang meleleh tanpa sisa
Kelabu temani sang purnama
Elok nian paduan keduanya
Walau lafasnya hanya terucap lewat asa
Namun pecinta tak kuasa mengelaknya
Lolongan sepi menabuh sunyi
Sang pecinta kehilangan kunci
Di kala hatinya mabuk karena benci
Di kala ia terbenam sepi
Ia tak tahu kalau sang purnama tahu
Sebuah jiwa indah telah menemukannya
Di tengah keheningan tatapan yang kelabu
Di tengah keramaian laku yang menyentil asa
Mereka kan bertemu
Di satu malam purnama
Menjadi satu
Disaksikan sang purnama

BSD, 01 Desember 2009

Rangkaian kata di atas tertuang di selembar kertas dalam buku tepat satu hari sebelum tragedi ojeg-bajaj-bis BSD di PIM terjadi :P Suka ketawa sendiri setiap mengingat kejadian itu, lucu, aneh, senang, deg-degan, dan semuanya menjadi satu. I love you, honeydut :-*

Saya juga ingat, tulisan di atas terinspirasi waktu saya naik ojeg sepulang dari kampus -.-“ yeahhh, di malam hari, di atas ojeg, dengan senyum mengembang sambil menatap bulan purnama dan deg-degan menanti kencan pertama yang akan berlangsung keesokan harinya. Cie elahhh kencan, makin aneh aja bahasa saya :D

Dalam sebuah kisah, tentu ada senang dan ada sedih. Ga mungkin seneng melulu atau sedih melulu, sinetron namanya kalo sampe ada. Dan hanya ingin sedikit menggombal dan berharap, temani aku selalu dalam senang dan sedih, dalam suka dan duka, dalam gundah dan bahagia karena senyum dan tawamu hiasi hariku, amarah dan ego kita hiasi cerita aku dan kamu. Seperti yang sering dia katakana,”Jangan jadikan perbedaan perpecahan tapi jadikan perbedaan warna.” Dan warna yang kau tampakkan padaku indah jadinya. Seperti kelabu yang selalu menemani purnama. Mereka tampak indah dan sempurna walau si kelabu tidak sesempurna warna lainnya tapi ia tampak ‘pas’ dan indah bersanding dengan purnama yang cahayanya terang dan bentuknya menawan. Terbukti, ketidaksempurnaan tak seburuk namanya.

Ada sedikit gombalan lagi untuknya, mari kita perhatikan rangkaian kata di bawah ini. *berasa buku pelajaran* hehehee

Padang pasir di tenggara tak kan terasa sejuk tanpamu disisi
Kutub Utara di sana tak kan terasa hangat tanpamu disisiku
Kau naungi aku dengan semua indah dan tawamu
Senyum dan tatapmu member arti padaku
Ego dan marahmu warnai cintaku
Kesempurnaan adalah milikNya
Dan kau .. satu yang nyaris sempurna
Tak bisa berdusta, kau tidaklah sempurna
Aku jauh dari sempurna
Tapi keberadaanmu saat ini
Menyempurnakan Ramadhan suci
Menyempurnakan lembaran kosong hatiku
Menyempurnakan kesempurnaan dari yang tak sempurna
Aku cinta kau
Bukan soal fisik semata
Bukan soal cerdasmu yang menawan
Aku cinta kau
Karena kau adalah penyempurnaku, hariku
Kar’na kau adalah pembuka, inti, dan semoga penutup kisahku
Dengan segala kurangku
Dengan semua salah dan amarahku
Cintailah aku semampumu
Karena kau adalah do’aku
Karena kau adalah anugerah terindah dariNya
Untukku ..

BSD, 13 Agustus 2010

Hihiii. Agak meletup2 dan berdebar2 waktu nulis itu dan yaaa gitu deh. I’m so in love with you through all the anger and disappointed behavior. Dan lagu ini benar2 pas menggambarkan suasana hati saya.

Just like a star across my sky. Just like an angel of the paint. You have appeared to my life. Feel like I’ll never be the same. Just like a song in my heart. Just like oil on my hands. Honour to love you. – Like a Star, Corrine Bailey Rae.

Ga tau lagi mau nulis apa dan ga mau lebih lebay lagi, saya Cuma ingin mengutip dialog dari sebuah Ftv berjudul Sebatas Aku Mampu (sesuai catetan sih gitu :D) yang pernah saya tonton bersama papa tercinta sekitar 3 atau 4 tahun yang lalu di tivi, di malam hari, dialog Aryo Wahab yang ditujukan kepada istrinya yang diperankan Putri Patricia. Dialog ini sederhana tapi saya suka.

Semua hal itu memiliki aturan ..
Harus begini, harus begitu.
Tapi dalam mencintai,
Kita hanya butuh keinginan tuk saling mencintai
Sebatas kita mampu …

Wassalammu’alaikum wr. Wb.

5.8.10

weleh weleh

heyhoooo .. somebody out there, Help meee !!! :(

Banyak ilmu banyak mengerti, kata orang, atau mungkin saya ngarang :D tapi kalau ilmunya bikin saya jadi jemu sendiri, gimana dongdorongdongdong??? Apalagi kalau ilmu itu menyangkut perasaan saya, dia, dan orang banyak?

Rasanya semua berkecamuk jadi satu di otak. Semua kata2 teman saya, semua ilmu yang terkandung dalam ucapannya, semua tulisan2 itu, semuaaaaa, semuanyaaaaa. Emang, Sabar itu ga ada batasannya. Kalo sabar ada batasnya, itu bukan sabar namanya. Dan amat sangatlah susah untuk bisa menjadi manusia sabar. Semakin saya belajar bersabar, kadang saya makin menjadi gila -.-"

Entah kenapa, semua menjadi agak tidak benar akhir2 ini. Saya menjadi tidak benar, perasaan saya menjadi tidak benar, semuanya menjadi tidak benar. Dan tidak tau harus berbuat apa, cuma bisa diem, bengong, mikir, bengong lagi, gitu lagi. Bener2 deh, terlahir manusia tapi berakal binatang. Eh, tapi kan binatang ga berakal -.-" Tuh kan, Saya menjadi bodoh, amat sangat bodoh. Saya berakal tapi kemana akal saya pergi saat saya berbuat salah? Bisa membedakan antara yang baik dan benar tapi tidak bisa menahan nafsu untuk tidak melakukannya.

Entah kenapa seperti ada jarak akhir2 ini. Perhatiannya berkurang dan menciptakan lubang kecil di antara kami, itu yang saya rasakan. Entah cuma perasaan aja atau gimana, tapi yaa udah sering saya mencoba menangkis segala feeling dan perasaan yang ga bener ini. Tapi tetep aja, I am a human, a person, a girl, a stupid-odd girl tepatnya yang juga butuh sedikit perhatian kecil. Disinilah perbedaan perempuan dan laki2 bisa terlihat. Perempuan lebih membutuhkan perhatian psikologis sementara laki2 lebih membutuhkan perhatian fisik. *sotoy saya kumat :D

dan ya ya yaaa.. It's so untrue. *tetep mencoba meyakinkan diri* dan yeaahh, sambil terus mencoba menjadi orang sabar dan menjadi orang baik, ga cuma di Bulan Ramadhan yang beberapa hari lagi akan datang, saya akan coba menjadi orang yang pengertian. Pengertian dalam banyak hal, semua hal yang menyangkut hari ini, esok, dan masa depan. And don't you dare broke me up !

31.7.10

Friendship in love . . .



"One loyal friend is worth ten thousand relatives"-Euripides

Sebenernya baru tau kalo hari ini adalah hari pertemanan a.k.a Friendship Day :D Dan menurut saya, tidak ada batasan waktu, fisik, atau apapun dalam berteman, mencari teman. Pertemanan bisa terjalin sejalannya waktu, seperti juga halnya percintaan. Cie elahhh :P Semua makin berkualitas seiring waktu dan kenyaman dari masing2 pihak. *agak ga jelas mau ngomong apa* Yang pasti cuma mau bilang kalau, dalam berteman, tak perlulah kita melihat perbedaan tapi cobalah bangun kesamaan dan kekompakan dengan begitu dunia akan terlihat semakin berwarna dan penuh cinta awawawww :)

dan untuk my honeydut, you're my full time lover and bestfriend. Jadi, insyaAllah aku akan selalu ada untuk kamu :) Wo hen ai ni dahhh :*

HAPPY FRIENDSHIP DAY !!!

*cheers :D

28.7.10

Dialog Purnama

purnama ini, aku terdiam
mencoba memandang indahnya
merasa elok sinarnya
di malam ini
dialog kami berlangsung kembali
ia menatapku, menelisik
mencoba mencari arti dibalik tatapan mata buram ini
mengajakku berdialog .. tentang cinta
aku ingat, purnama yang lalu, aku baru saja jatuh cinta
di tahun lalu, di akhir tahun
dan saat ini .. aku masih dalam kondisi yang sama
hanya, semua tampak kelabu kini
menggerogoti putihnya gigi
menghapus kelam hitamnya hati
ku tatap purnama
mengenyampingkan Ia yang kuasa
menata kembali kuasaku pada asa
dan ternyata aku timbul dan tenggelam dalam diriku sendiri
pemikiran yg tak berarti
tapi dia, senyumnya selalu memberi arti padaku
kini, sosok kecil dalamku sedang berdialog denganku
meyakinkanku semua akan baik adanya
seperti sinar sang purnama
yang menyinari gelap langit-atmosfer malam ini . . .

28 Juli'10
22:43

23.7.10

terbius pelangi ...

ketika semu tak berkata, aku mencarinya
ketika ribut tertidur, tak sengaja aku menyenggolnya, membangunkannya
ketika suara tak teredam, aku membuka lalu menutup mulutku, mulutnya
aku seperti melayang, terhempas angan
disini ku bersanding disisimu
merasakan semua rasa yang indah
melewati rasa yang buatku resah
hanya segelintir dari beberapa saja
belum sepenuhnya aku kenal kau
sudah sepenuhnya jiwa ini aku inginkan kau
hampir sepenuhnya aku sayangi kau
sudah sepenuhnya rasa ini kuberikan tanpa ragu
hampir sepenuhnya aku tersulut cemburu
sudah sepenuhnya aku coba pendam darimu
menggali lebih dalam lagi untuk bisa mengerti
aku tersandung banyak prasangka
terhentak rasa tak suka
terhempas rasa bersalah tak terduga
maaf, semua menerpa begitu saja
kadang terasa aman denganku begitu
kemudian terpampanglah kenyataan dihadapanku
kau adalah kamu di saat manis
kamu adalah kau disaat miris
menjagamu adalah kewajiban, hak terindah
melihatmu adalah waktu terindah
mencintaimua adalah kesempatan terindah
bawalah aku
dalam setiap rasa, percaya, dan cintamu ...
kucoba bunuh semua rasa yang menghalangi
karena aku tlah terbius indahmu, pelangi ..

23 Juli'10
21:50