Face the reality, baby.
Teringat obrolan dengan kekasih beberapa waktu yang lalu, tentang kenyataan yang harus beradu dengan harapan, lebih tepatnya khayalan. Saya ingat betul, waktu itu, malam itu sepulang dari nonton, saya tiba-tiba (bahkan mungkin selalu) merasa tidak mau melepaskan pacar pulang ke tempat kosnya. Rasanya selalu ingin sama-sama. Biasanya pacar memanjakan saya, mengucapkan kata-kata manis, atau malah menjanjikan sesuatu agar saya bisa merelakannya pulang ke kos. Tapi malam itu, dengan tegas dia mengatakan,"Cobalah melihat kenyataan. Kita belum bisa sama-sama terus seperti yang kita mau."
Dan, yeah, dia benar. Sepanjang jalan, saya hanya bisa mencerna kata-katanya lalu mencoba memasukkannya pada otak saya. Hasilnya, saya masih belum bisa menjadikan kenyataan patokan hidup saya dalam menjalani sisa umur ini. Saya merasa nyaman dan senang dengan hidup dan khayalan saya selama ini. Kenyataan memang sering mematahkan khayalan, bahkan menghancurkannya, membuangnya bagai sampah. Tapi ya itulah kenyataan. Di satu sisi kita ingin khayalan terwujud, di sisi lain, kenyataan mengatakan,"TIDAK!" Kita harus menghadapinya tapi saya tidak bisa menerimanya. Sampai kapanpun saya ingin khayalan saya terwujud, kapanpun itu.
Mungkin semua orang melihat saya seperti orang yang ingin selalu melarikan diri dari kenyataan. Bersembunyi dari semua. Itulah saya sampai detik ini. Kenyataan kadang atau mungkin selalu menciptakan ketidaknyamanan di dalam diri saya sendiri. Walau nyatanya kenyataan adalah bagian dari hidup, saya harus menjalani keduanya, hidup di dunia nyata dan hidup dalam khayalan untuk jadi nyata, because my life is my own.
Rasanya tidak enak. Seperti kalian tahu, terbangun dari tidur dengan perasaan campur aduk tak menentu atau mungkin terbangun dari tidur dengan perasaan rindu yang memuncak padahal kau harus hadapi bahwa hal/orang/benda yang kau rindukan tidak ada di sekitarmu.
Rasanya tidak enak, seperti terbangun dari tidur dengan rasa rindu tapi yang kau dapati adalah kekosongan di sekitar. Kau sendirian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar