ketika seseorang jatuh cinta, maka ia akan mencari cara agar bisa mendapatkan perhatian dari orang yang ia cinta. ketika orang jatuh cinta, maka ia akan terus mencari cara untuk bisa selalu membuat orang yang ia cinta bahagia. ketika orang jatuh cinta, maka harapan dan rasa takut akan terus berlomba di dalam otak dan hatinya, sampai pertanyaan2 tentang semua yang ada di antara orang yang ia cinta dan dirinya sendiri juga semua yang bertengger di kepalanya bisa terjawab. Naasnya, semua pertanyaan itu tidak akan mungkin bisa terjawab (cont.)
rasa takut sering menghantui saya akhir2 ini. Jenisnya ada banyak. Ada tiga yang utama. Pertama rasa takut akan mimpi2 aneh dua bulan terakhir ini. Serasa mereka akan menerkam dan melahapku dengan trik dan intriknya yang mengganggu tidur. Kedua, rasa takut bahwa saya akan gagal semester ini sehingga skripsi juga rencana saya satu semester ke depan akan terganggu. Ketiga, rasa takut kehilangan dan kecurian.
Yang pertama dan kedua benar-benar sudah mengganggu kehidupan pagi, siang, sore, dan malam saya. Mengganggu tidur, mengganggu kerja otak, fungsi otak, mengganggu pencernaan, dan mengganggu asupan gizi yang harusnya cukup dan malah menjadi berlebihhh.. oh my ..
Rasa takut yang ketiga, katanya sih baru2 ini mengganggu saya, dan itu terlihat jelas di matanya. Rasa takut berlebihan yang menurut saya wajar dialami banyak orang yang sedang jatuh cinta, terutama manusia berjenis kelamin perempuan. Rasa takut yang kadang tidak masuk akal dan selalu berkata bahwa ia akan membuktikan kebenarannya dan itu membuat saya takut.
Di tengah rasa takut berlebih dan konyol ini, sebuah pertanyaan baru hinggap di hati saya dan membuat otak saya bekerja juga mengajaknya berkompromi dengan hati, padahal mereka selalu berbeda haluan. Pertanyaan yang simple dan datangnya sungguh tak terduga, dari selembar kertas dalam sebuah novel yang menarik perhatian saya di tokok buku kemarin sore. Apakah dia sebegitu berharganya buat kamu?
Tingtong. Sebaris kalimat tanya itu menghentak hati saya dan seolah bertanya pada saya seperti yang saya ketik di atas. Apakah dia sebegitu berharganya buat saya hingga saya sebegini takutnya untuk melepas dan kehilangan dia? Tidak butuh waktu lama. Tidak butuh otak untuk bekerja lebih keras, tidak butuh hati untuk ragu menjawab karena jawaban saya adalah Ya! Dia sebegitu berharganya untuk saya. Butuh beberapa detik memang, untuk flashback semuanya, awal dari semua rasa takut berlebih ini. Tetapi tidak butuh waktu satu detik untuk berseru dalam hati dan menjawab,"YA!"
It's kinda weird! He stole my heart!
Dan jawaban itu menjawab pertanyaan lain. Menjawab rasa takut ketiga saya yang berlebihan beberapa minggu terakhir ini. Itulah kenapa saya merasa amat takut. Itulah alasan saya merasa berlebihan akhir2 ini. Itulah sebaris kalimat yang merupakan jawaban dari semua rasa takut konyol ini.
Saya takut terjatuh dan tiba2 sadar kalau memang sebuah hubungan itu memang harus memiliki akhir. Pada kenyataannya, saya amat bertentangan dengan kata2 saya sebelum tanda titik di belakang kalimat ini. Jika saya mendapatkan sebuah permata dari sebuah ketidaksengajaan atau mungkin dari sebuah kesengajaan maka saya akan mencoba menggosoknya agar ia terlihat berkilau, memukau. Saat permata itu memancarkan sinar indahnya maka saya terhipnotis seketika. Tak peduli permata itu menjadi buruk atau rusak dimakan waktu, tak peduli ada permata lain atau berlian yang berkilau di dekatnya atau toko lain, karena kilau pertamanya akan terus membekas dan menghipnotis saya di saat saya menggenggamnya, menatapnya, atau mungkin jauh darinya.
Tidak berlebihan, dan tidak dilebih2kan. Apa yang ada padanya membuat saya freeze, selalu. Walau sepertinya sudah agak lama dan padahal masih seumur jagung, tapi setiap tingkah, tawa, senyum, dan semua yang ada padanya selalu membuat hati saya berdesir, hangat, nyaman.
Mungkin semua hal memang harus ada akhir apabila ada awal. Seperti buku2 yang dijembreng di perpustakaan atau toko buku, semua pasti berawal dari bab 1 dan berakhir di bab sekian. Namun, saya berharap agar semua ini tidak berakhir, kecuali memang Ia mengkhendaki. Seperti motto seseorang yang selalu bisa membuat saya bahagia dan bangga bersamanya,"Man purpose, God dispose."
Tapi, tiba2 sebuah pertanyaan lain muncul dari tulisan saya di atas. Bagaimana kalau ternyata permata itu merasa lebih baik dan nyaman dalam genggaman juga perawatan lain? Apa yang akan saya lakukan? Yah, kalau memang begitu adanya, sekeras mungkin akan saya coba ikhlas dan merasa kalau semua ini cuma mimpi indah untuk orang-pengharap sebodoh saya.
(...) sesuai perkiraan kita, atau orang yang jatuh cinta itu. Tidak semua pertanyaan akan terjawab begitu. Karena jawaban itu bisa berupa teka-teki yang menggugah rasa penasaran dan membuat kita makin bertanya-tanya atau bahkan merasa terjawab dan puas tetapi bisa juga berupa jawaban nyata di depan mata yang sayangnya kadang membuat kecewa otak dan hati, karena tidak sesuai dengan perkiraan mereka berdua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar