"aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu
aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada"
— Sapardi Djoko Damono
Pernah merasa tiba-tiba stuck dalam hidup? Atau pernah merasa tiba-tiba mati kutu di suatu hari, saat sebagian orang lain sedang sibuk dengan pekerjaan mereka? Hari ini, siang ini, tepat pukul 12:12 tadi, dalam diam, dalam ke-mati kutu-an, dalam bimbang, sepasang bola mata coklat itu melintas dalam ingatan. Indah... itulah yang tersirat setelahnya. Memori di hari Minggu kemarin, di sore hari, dalam balutan sinar matahari sore, kedua pasang mata kami bertemu dalam ucap dan saya dibuat terpana entah untuk keberapa kalinya oleh sepasang bola mata besar berwarna coklat muda, hingga saya bisa melihat setiap detil yang diciptakan Tuhan dan menghiasi matanya. Dibingkai dengan bulu mata lentik, sepasang bola mata itu selalu bisa membuat saya rindu... dan tersenyum senang karena punya kesempatan untuk bersamanya :)
Diiringi Can't Take My Eyes Off of You dari Lady Antebellum, yang seolah sesuai dengan apa yang sedang saya rasa, jauh di dalam hati, rasanya ingin sekali berucap sembari menatap sepasang bola mata itu bahwa rasa ini telah tercipta amat dalam olehmu, si pemilik kedua bola mata.
Ngga pernah membayangkan akan seperti ini, sejauh ini menyukai dan mencintai seseorang dalam baik dan buruknya *walau memang belum semua ketahuan* :p tapi, aku benar-benar jatuh cinta padamu, sayang.
Aku suka saat kau mengatakan bahwa aku cantik di saat-saat aneh. Bahkan di saat sedang sakit, kau pernah berujar begitu, lalu, apakah aku harus selalu sakit untuk bisa terlihat cantik untukmu?
Aku suka saat kau merengek bak anak kecil saat merindukanku. Padahal, saat aku begitu merindukanmu, kau terlihat sok cool, bahkan saat aku merengek, kadang kau malah jengkel, ya, jengkel karena tidak bisa berbuat apa-apa untuk bisa meredakan rinduku, begitukah?
Aku suka saat kau layaknya seorang pria idaman wanita. Amat santun, bijaksana, dan lembut. Bahkan dekapanmu kadang terasa disaat kita tidak bersama hanya dengan aku mengingatmu. Bisakah aku me-request peranmu yang ini saat aku butuhkan?
Seperti yang pernah kau katakan, bahkan beberapa hari ini sering kau ulang dalam obrolan kita, layaknya siklus, aku suka siklus hubungan kita. Nyaris tidak pernah sama, terasa saling melengkapi, dan aku suka walau tak selalu suka.
Perbedaan mencipta warna, dan kau adalah pelangiku dalam kelabu... :)
Seperti sajak karya Sapardi Djoko Damono di atas, aku ingin mencintaimu dengan sederhana, apapun kau adanya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar