4.10.10

kita di antara mereka ...

Banyak yang sedang berbahagia, banyak juga yang sedang bersedih. Itu bagian dari kehidupan. Dan alhamdulillahnya saya sedang berbahagia. :)

Mereka yang sedang dimabuk cinta, rasanya iri tiap melihat twitt di timeline, kata2 yang mereka rangkai seolah begitu bernyawa dan ingin menunjukkan kalau mereka sedang jatuh cinta. Mereka saling adu gombal, balas-balasan kata2 romantis bin manis, dan pamer foto2 mereka yang terlihat 'wuah, mereka cocok banget' sehingga membuat kita secara tidak langsung berdoa untuk kelanggengan mereka. Dan abis 'iri-iri-an' melihat timeline di twitter, saya baru sadar, kalau saya punya pacar :P

Beberapa di antara mereka ada yang perempuannya lebih romantis, ada yang lelakinya terlalu romantis, ada juga yang biasa aja, ada yang sampe nyebut pacarnya 'my lady', ada yang selalu manggil pasangannya 'sayang', ada yang begini dan pasti ada yang begitu. Look! They are so in love.

Kadang rasa penasaran tentang pacar teman begitu besar sampai rela melihat profil dan membaca isi twitt mereka sampai ke foto2 mereka dan menyadari beberapa hal dari para lelaki itu. Beberapa di antara mereka mengumbar rasa cintanya sewajar mungkin. Ada juga sebagian besar yang mengumbarnya dengan kata2 romantis bikin mabok tapi ada juga yang jadi bikin saya, sebagai perempuan, jadi bertanya2. Di balik kata2 yang mereka tulis itu, apakah hati mereka sesuai dan setulus kata-kata yang mereka ucapkan? Men are like children, i think. Kadang mereka terlalu mudah mengumbar janji lalu melupakannya sampai akhirnya teringat kembali setelah melakukan kesalahan lalu mendapatkan akibatnya.

Mereka terlalu mudah mengumbar janji dan kata2 manis yang terlalu manis, bahkan saat kita tidak memintanya berjanji atau menggombal.

Tapi bukan ini yang ingin saya bahas. Di balik para lelaki di twitter dan gombalan mereka, saya punya dia, aku punya kamu. Walau belum seutuhnya dan tidak mungkin, karena kamu milik Tuhan seutuhnya :) Ibarat rumah, aku mau membelinya agar bisa berteduh di dalamnya selamanya dan membuatnya menjadi indah, bukan hanya sekedar mengontrak lalu harus mau di depak jika masa kontrakan sudah habis. Honestly, I want you to be my last :)

Kadang kalo berharap dan mengkhayal sendiri, saya jadi berpikir, apakah dia juga merasakan hal yang sama, seenggaknya pernah berharap atau sekedar berkhayal tentang kami di masa depan, akankah tetap begini, semakin baik dan terus bersama, atau malah entah bagaimana.

Di balik rasa iri saya terhadap teman2 saya yang seolah-seolah dunia sedang milik mereka dengan pasangannya saja, saya, aku bersyukur masih bersama kamu sampai detik ini. Waktu kadang terasa lambat saat kita sedang bermasalah dan kadang terasa cepat saat kita sedang berbahagia. Sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik, itu seperti sudah menjadi hukum alam. Dan menengok ke mereka yang sedang patah hati, pastinya akan terasa menyakitkan saat kenyataan tak sesuai dengan harapan.

Tapi yang pasti, selama berharap ga dipasangin tarif Rp 10.000,00/harapan, aku ingin kita selalu bersama dalam setiap sedih, tangis, susah, tawa, bahagia, dalam setiap keadaan dan kondisi tak terkecuali. Karena kamu sahabat dan cintaku ... karena saat cinta gugur, sahabat akan terus ada dan hidup di dalam. Apabila diijinkan, aku ingin keduanya selalu hidup berdampingan di dalammu, di antara kita, di dalam kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar