25.5.10

pemberian kehidupan malam...

weits, ngomongin kehidupan malam pasti konotasinya langsung menjurus kemana2. Kehidupan malam yang saya maksud adalah kehidupan malam yang sering menjadi pemandangan perjalanan pulang saya kalau pulang malam menggunakan KRL ekonomi tujuan Serpong.

Sebenarnya, bukan kisah menarik atau cerita yang 'wuah' gimanaaa gitu. Hanya saja, rasanya saya malu kalau melihat senyum mereka tadi di kereta.

Di tengah rasa kantuk yang agak berat, rasa bete, pusing, mual, pokoknya rasa bete yang bete banget, saya diberikan sebuah pemandangan sederhana, yg kecil, tapi menyentuh hati kecil ini.

Dua orang gadis cilik sekitar kelas empat atau lima SD tiba2 lewat belakang saya dengan ceria sambil membawa sebuah gitar kecil atau mungkin okulele (saya ga tau perbedaannya :D hehee ). Mereka sempat mampir menghampiri seorang bapak tua, yang juga penumpang, untuk mencium punggung tangan kanan sang bapak alias salim lalu mereka berlalu menuju gerbong kereta di belakang dengan ceria. Awalnya saya bertanya-tanya di tengah adegan yang tampak menyenangkan itu, mereka kenal dimana ya? atau mungkin, bapak itu adalah guru mereka? Siapapun sang bapak, yang pasti beliau orang baik, sampai anak kecil saja bersikap sopan dan terlihat senang saat berjumpa sang bapak.

Sementara itu pedagang lain lalu-lalang, masih mencari nafkah di malam yang sudah larut begini. Tak peduli jarum jam menunjuk angka sembilan lebih beberapa menit, yang mereka tau mungkin adalah cara untuk bisa menjual habis dagangan mereka dan pulang dengan uang cukup untuk setoran dan kebutuhan. Berselang beberapa menit, saya yang sudah mulai benar-benar mengantuk, terbangun sedikit oleh suara genjrengan gitar kecil gadis cilik tadi dan suara bening mereka menyanyikan lagu Armada, yang saya ga tau judulnya :D

Sesekali mereka terlihat tertawa bersama sambil bernyanyi, sesekali juga mereka asyik dengan lagu yang mereka nyanyikan walau saya yakin betul kalau mereka belum paham arti atau maksud lagu yang mereka bawakan itu. Saat lagu sudah hampir selesai dinyanyikan, gadis yang satunya lagi berjalan ke ujung gerbong yg saya singgahi untuk menerima pemberian dari penumpang yang baik hati atau merasa kasihan pada mereka. Sulit membedakannya, apalagi menyangkut isi hati orang. Dan saya memang tidak memberi sepeser pun (berarti saya bukan orang baik dong :D hehehee). Sang bapak tua memberi mereka selembar uang, entah berapa, yang pasti saat mereka menghampiri bapak itu, mereka bertiga saling menatap dan tersenyum juga tertawa kecil, seperti ada dialog tanpa kata2 diantara mereka dan itu hanya mereka yang tau.
Kemudian mereka berlari-lari kecil menuju gerbong lain lagi di belakang. Dan disinilah saya tersadar. Bayangkan! Jam tangan saya sudah menunjuk angka 9 lebih tiga menit, waktu yang sudah bisa dibilang larut untuk seorang anak kecil, anak SD seperti mereka. Jaman saya kecil mah, jam segini saya sedang mengerjakan PR atau belajar sambil ditunggui papa, atau mungkin menonton TV bersama keluarga. Tapi mereka, masih harus mencari lembaran rupiah, kepingan logam rupiah, demi membantu orang tuanya mencukupi kebutuhan sehari2. Padahal, mungkin saja mereka paginya harus sekolah, membantu ibunya memasak, atau kalau mereka memiliki adik kecil, mereka harus membantu mengasuh adik mereka, belum lagi mengerjakan PR, belum kalau ada ulangan esoknya. Sungguh naas apa yang saya rasakan tadi. Rasanya ciuuuttt kalau dibandingkan dengan mereka. Yang bikin saya tambah ciut, senyum itu tidak lepas dari wajah mereka yang lucu dan lugu. Walau penampilan mereka tidak terlalu compang camping dan termasuk terurus, tapi tetap saja, mereka adalah pengamen cilik, bahasa halusnya, seniman cilik jalanan.

Saat sampai di stasiun Sudimara, alhamdulillah saya mendapat tempat duduk. Ternyata mereka kembali lagi menghampiri bapak tua itu dan duduk di samping beliau. Mereka mengobrol sedikit2 dan kadang tertawa kecil. Kedua anak kecil itu juga kadang berbisik dan asyik mengobrol. Walau kelihatannya lelah, bapak tua yang baru pulang kerja itu terlihat menikmati waktunya bersama mereka, seperti kakek yang sedang mengasuh cucunya (bahasa jawanya ngemong kali yaa :D). Saya jadi ingat mimpi saya tadi pagi, jadi kangen sama kakek :')

Yahhh.. hanya sekilas cerita kecil yang merubah malam saya. Selama ini, akhir2 ini, hari ini saya terlalu berlebihan merasakan dan menanggapi hal2 yang terjadi di sekitar saya. Ke-bete-an ini juga hal yang berlebihan. Padahal tidak ada yang salah, hanya mood, dan kesalahannya ada pada saya yang menuruti mood. Padahal semua adalah perintah otak, pengendali tubuh ini. Mereka saja bisa tersenyum, kenapa saya tidak. Padahal kalau bisa mengeluh, mungkin mereka bakalan ngeluh capek, tapi nyatanya mereka asik2 aja. Seperti lagu alm. MJ berjudul Smile :'), I love that song soo muuuccchh :) dan sebuah lagu yang jadi soundtrack cerita ramadhan jaman saya SMP/SMA, judulnya kalau ga salah Keluarga Senyum. Akhir2 ini sering saya senandungkan :D

Senyum.. senyum.. senyumlah, senyumlah slalu setiap saat, buat orang bahagia
ramah, jangan judes atau galak
cobalah tuk slalu tersenyum
murah ongkosnya, tak perlu keluar isi dompetmu
karena senyum itu indah
indah itu, bersih hatinyaaa ..


Saya lupa lanjutannya sedikit, dan kayaknya ada yang salah hehehe.. maaf kalo ada yang salah, udah lama sih :D

jadiiiii, tersenyumlah !

cheers :D

23.5.10

Don't !

hasrat ini sedang menggelora jadi saya ingin mengisi blog hitam yang keruh dan biasa ini dengan beberapa paragraf mungkin, ratusan atau ribuan kata, ungkapan apa yang sedang saya rasa.. :D

kekurangan seseorang bisa menjadi pemicu terkuaknya kelebihan dalam dirinya .. makanya, jangan suka meremehkan orang lain yang serba kekurangan, baik dari segi fisik maupun kualitas otak. Dan orang yang 'bungkus'nya terlihat baik dan selalu menarik, belum tentu se-sempurna yang kita lihat, bisa jadi dan biasanya ia menyimpan keburukan dan kebusukan di balik kesempurnaannya, berbanding terbalik dengan orang yang 'kurang' dan biasa saja, justru biasanya dibalik semua yang kurang dan biasa dipandang mata itu, mereka memiliki 'sesuatu' yang tidak dimiliki orang lain kebanyakan dan bisa membuat orang lain terkagum2 saat menyadarinya. jadi, berhati2lahhh.. :P

dan yaa, mau curhat sedikit sih intinya.. proses reproduksi bulanan wanita ini kadang amat mengganggu saya. Mood jarang sekali bisa stabil (baca : baik). Selalu naik-turun, kadang kebanyakan turunnya kalau dihadapkan dan menghadapi orang2 atau sikap atau perlakuan atau sifat atau hal kecil yang salah. Semua bisa berubah drastis menjadi buruk karena hal kecil. Bukannya membesar-besarkan tapi sudah bawaannya begitu, emosi meledak2. Katanya sih emosi ini bisa dikontrol, banyak yang bilang begitu dan seharusnya memang bisa, tapi nyatanya, prakteknya... susaaahhhh :(

masih soal mood dan semua yang berhubungan dengannya. Manusia itu pada dasarnya senang dipuji, memuji. Tapi kadang pujian itu bisa membuat manusia melayang kejauhan sampe akhirnya terjatuh karena kenyataan. jadi intinya yaa.. pujian itu sama dengan klise alias bohong, biasanya begitu. Seperti manusia yang lain, saya juga senang dipuji dan memuji. Rasanya, apa yang sudah saya lakukan, sudah saya usahakan bisa terbayar dengan tutur manis dari bibir orang lain yang membuat saya melayang tapi buruknya, saya menjadi puas sampai disitu saja, menjadi malas untuk bisa belajar lagi dan mengusahakan yang lebih baik lagi dan terbaik. Daaannn.. tadi saya baru saja mendapat pujian, pujian kecil dari seseorang. Awalnya saya tersipu malu :D tapi di tengah malu saya itu, saya tersadar kalau sebenarnya itu seperti 'pemanis' yang bisa membuat saya menjadi lebih enak lagi tapi sebenarnya itu tidak dibutuhkan untuk disampaikan pada saya. Karena satu kata dari kalimat pujian itu membuat saya tersadar kalau saya belum seutuhnya bisa menyenangkan orang lain. Karena satu kata itu berarti 'kadang'. pujian ternyata bisa menyadarkan kekurangan kita.

Perasaann yang berlebihan, suasana yang mendukung, kata-kata manis, semua bisa menjatuhkan kita seketika. Bukannya menolak pujian, saya hanya ingin mengatakan,"Janganlah terlalu berlebihan memuji saya atau seseorang atau orang lain tapi sesaat kemudian kau jatuhkan saya atau seseorang atau orang lain itu dengan sikap dan sifat yang mungkin tidak sengaja atau sengaja kau lakukan dan nyata dirasakan. Karena pujianmu itu sama seperti madu yang mengandung racun."

ahahahhaa.. geli juga bacanya tapi yaa itu yang ada :P

dan ingin mengutip lirik lagu Whitney Houston yang berjudul I Have Nothing dari soundtrack film The Bodyguard. Seperti ungkapan hati saat ini juga sih.. tapi tidak ada maksud apa2, hanya ingin mengutip dan menyenandungkannya :D

Don't make me close one more door, i don't wanna hurt anymore


cheers :D

16.5.10

(nyaris) jenuh ! ...

WOW.. jenuh.. satu kata berjuta makna bila tidak diikuti kata keterangan atau subjek atau mungkin objeknya. Dan saya memang (nyaris) jenuh. Jenuh kenapa? Jenuh karena apa? Jenuh karena semuanya yang akhir2 ini terasa berantakan dan jenuh karena saya ga henti2nya bikin salah dan mengecewakan orang2 di sekitar saya, bukan cuma 1 atau 2 orang tapi lebih dari itu.

Kenapa ya hidup terus naik-turun? Ada saatnya kita di atas (naik) dan ada saatnya kita di bawah (turun). Kenapa hidup ini ga datar2 aja? Maksudnya fixed jalan di tengah2, ga di atas, ga dibawah? Karena rasanya saya ingin selalu menyerah, angkat tangan, bener2 lelah kalau sedang berada di bawah dan terus ditekan dan tertekan. Entah karena tingkah laku saya sendiri, tingkah laku orang lain, perbuatan orang lain terhadap saya, atau sekedar keadaan di tempat saya hidup yang kadang bikin sesak napas. Kalau udah sesak napas, rasanya lebih baik ditekan lagi dada ini biar ga bisa napas sekalian. Sungguh terlalu, benar2 desperate person saya ini :|

akhir2 kemarin, di tengah obrolan dalam perjalanan pulang dari jalan2, papa nyeletuk gini,"Dia (saya) mah sekarang sibuk," gara2 adik saya komentar kalo sekarang saya kerjaannya pacaran terus dan sibuk KP. Baru gini aja udah digituin, gimana kalo udah kerja ntar? Atau mungkin ini sindiran? Jadi serba salah. Dulu, sebelum punya pacar, pada ribet nyariin pacar dan nyindir ini-itu. Dan memang, hidup saya hanya terbagi tiga : keluarga, kuliah, dan teman. Tapi setelah punya pacar, mau ga mau hidup saya terbagi jadi empat : keluarga, pacar, kuliah, teman atau bisa juga keluarga, kuliah, pacar, teman. Kuliah dan pacar menduduki posisi kedua tergantung pada situasi dan kondisi :D Salah??? Mungkin memang kebanyakan pacaran akhir2 ini. kuliah pagi tapi pulang malem. Tapi emang salah ya kalo mengunjungi pacar selagi sempat? dan memang, dia seperti memiliki magnet dan medan magnet positifnya menarik negatif saya. Tapi akhirnya, dia terbawa negatif.. kalo begini terus, bisa2 kami saling bertolak belakang dan akhirnya bercerai berai .. Lalu saya harus bagaimana??? Sebagai orang yang sulit diatur, saya memang termasuk keras kepala. Sangat. amat sangat keras kepala. Sulit untuk bisa menjadi positif karena sepertinya sudah hampir 50% lebih komposisi tubuh dan hidup saya adalah ion negatif.

Rasanyaa.. akhir2 ini masalah timbul-tenggelam. Bagusnya yaa ga datang bertubi-tubi. Tapi kadang timbul tenggelam bisa membuat seseorang jenuh berkepanjangan, berlarut2. Kenapa? karena masalah A datang lalu selesai kemudian datanglah masalah B dan selesai, ga lama lagi datang masalah C yang untungnya cepet selesai ehh baru juga selesai, masalah A dateng lagi dan minta dilupain gitu aja, diganti posisinya sama masalah D yang butuh energi ekstra untuk bisa diselesaikan, akhirnya dateng lagi deh itu masalah A (yang kemaren2 minta dilupain).. akhirnya muter2 aja terus sampe mabok! Freak! Dan itulah alasan saya tidak suka menggantung masalah dan melupakannya begitu saja kalau itu menyangkut kepentingan dua orang atau lebih. Kalau cuma masalah pribadi saya seorang mah bodo amat, mau saya lanjutin saya lupain, suka2. Tapi demi masa depan, demi kelangsungan hubungan, demi keharmonisan keluarga, satu masalah kecil harus diselesaikan tuntas tas tas sampai tak bersisa karena kalau dibiarin ada ampasnya dikit aja, kalau timbul masalah serupa, mungkin bakalan bikin lebih kacau lagi karena selain ada masalah baru, ampas masa lalu jadi bonus tambahan, istilahnya bumbu penyedap masalah biar tambah mabok yang lagi kena masalah.

Adaaa aja masalah.. masalah keluarga, masalah kuliah, masalah cinta, masalah pribadi semua jadi satu. walau memang semuanya pasti ada jalan keluarnya dan ada 'waktu'nya masing2 tapi rasanya jenuh aja kalo hidup cuma gini2 aja. Saya butuh sesuatu yang baru, suasana baru agar terhindar dari titik bawah kejenuhan.

Fokus. Saya tidak bisa fokus pada satu hal. Itulah salah satu kerugian multitasking yang katanya adalah salah satu kelebihan perempuan. Karena bisa mengerjakan beberapa atau banyak hal dalam satu waktu atau waktu yang bersamaan (multitasking), akibatnya saya sulit fokus pada satu hal. Berbeda dengan laki2. Mereka cenderung sulit multitasking dan fokus pada hal yang sedang di depan matanya. Tapi kadang heran juga, kenapa beberapa dari mereka bisa multitasking kalo soal cinta/istri yaaa? ;;) heheheee

whatsoever..

mencoba untuk melihat segala sesuatunya sebelah mata saja bila dibutuhkan dan membawanya di jalan yang santai. Satu hal yang sudah lama tidak saya lakukan adalah menulis. Bukan di blog ini, bukan di jejaring sosial (hahahaa kadang suka ketawa kalo baca kata2 ini), bukan di tempat umum yang bisa dilihat orang tapi di selembar kertas atau file yang kosong dan sudah lama tidak saya sentuh. Kreativitas hampir saja mati. Bukan berarti saya adalah orang yang kreatif, saya justru tidak kreatif, benar2 tidak kreatif tapi mencoba kreatif atau lebih tepatnya memaksa kreatif :D yaaa mau gimana lagi, otak pas2an, kuliah ga ngerti apa2, sulit bergaul, ga berpenghasilan, kurang berwawasan, bisanya cuma nyusahin+bikin repot orang lain+ngecewain orang, ga perhatian sama orang lain+hal2 kecil, suka berlebihan terhadap sesuatu, dan mudah kecanduan hal baru (baik negatif maupun positif tapi lebih cenderung ke hal negatif :P) .. dan naasnya, bisa bertahan hidup sampai sekarang. Itu semua karena kebaikanNya :)

oohh i'm not in passion to do something. I'm not in love with anything. Saya benar2 sedang berada di satu titik jenuh dan (nyaris) jenuh... Poor me ..

6.5.10

Pelajaran hari ini ...

Bisa dibilang, hari ini berjalan sungguh di luar rencana :D

Dari awal bangun tidur yang agak kesiangan, tidur lagi sepanjang perjalanan ke kampus (kalo yg ini adalah suatu kewajiban yg harus ditunaikan :D), sampai soal Kerja Praktek yang bikin pusiing otak saya yang kosong melompong dan perjalanan pulang ke rumah sore tadi.

Alhamdulillah.. saya pulang tidak terlambat, kenapa? Hari ini KRL Ekonomi biasa anjlok dari pagi di stasiun Manggarai kata teman kereta tadi. Jadi saya tepat waktu, naik KRL Ekonomi Ciujung yang rameeenyaaa kayak apaan tau dah :P

Penumpang dari siang dan sore menumpuk jadinya kereta Ciujung jam 5 lebih 17 menit ini datang terlambat (gara2 capek mondarmandir) dan penuh sesak. Tapi alhamdulillah, saya masih kebagian petakan untuk berdiri di dekat pojokan pintu :)

Saat sampai di stasiun Tanah Abang, penumpang yang buanyaknyaaaa minta ampun berebutan masuk sampe orang2 yang mau keluar kebingungan. Sebenernya kejadian kayak gini udah biasa setiap di Tanah Abang. Orang2 masuk seperti kesetanan dan dari kedua mata mereka terpancar bara api yang membara seolah berkata,"Mana tempat duduk buat saya? Mana tempat duduk yang kosong untuk saya?" Lebay :P Tapi memang itu yg ada di imajinasi saya saat melihat mereka masuk seperti ini adalah kereta terakhir hari ini dan kalau mereka ngga naik sekarang juga, mereka akan hidup selamanya di stasiun Tanah Abang dan berkerak disana sampai kereta di Indonesia secanggih kereta2 di Jepang :D

begini nih suasana stasiun tanah abang tiap hari kerja dan sabtu, minggu jg kalo orang2 lagi seneng belanja kesana :D


sumber : http://jurnalfebi.blogspot.com/2009/11/rasa-itu-hilang-ketika-jumat-petang.html

Alhasil.. saya terjepit di pojokan. Awalnya jengkel juga kalo melihat2 orang2 naik dengan barbar kayak gitu, tapi setelah melihat dan menonton dengan seksama sepasang suami istri yg fisiknya kurang sempurna mencoba naik ke dalam gerbong saya sambil membawa dua anaknya yg masih kecil dengan sabar, entah kenapa, rasanya saya terlalu berlebihan. Apalagi meliat kebaikan orang2 di sekitar, para bapak2 yang mencoba mencarikan tempat duduk untuk sang suami yang menggendong anaknya yg masik bayi sambil membawa tongkat penunjuk jalan. Belum lagi seorang ibu muda yang menggendong anaknya, bapak2 itu juga dengan senyum tulus mencoba membantu mencarikan orang yang mau membagi tempat duduknya untuk sang ibu. Ternyata benar kata pepatah : Don't judge a book by its cover :D

Benar-benar cerita yang panjang lebar (baca : singkat :P) dan ngawur tapi ada beberapa hal yang menambah ilmu sosialisasi saya. Pelajaran hari ini:
1. Jangan menilai orang dari bentuk dan bungkusannya saja, karena isi != bungkus (baca: hati tidak sama dengan tampilan fisik seseorang)
2. Perbanyaklah tersenyum karena sesungguhnya senyummu itu indah dan bisa membawa senyum terlahir dari diri orang di sekitarmu
3. Berbagilah sebisa mungkin dengan sesama dalam kondisi apapun karena sesungguhnya kita ini adalah mahluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain, trust me :D

dan oh iyaa..
mau sedikit berbagi aja sih.. saya suka mikir, biarpun banyak organisasi dalam negri maupun mancanegara berkoar2 tentang climate change yang makin membahana tapi tetep aja banyak orang seakan ngga peduli dengan iklim yang benar2 sudah berubah di sekitar mereka, itu bisa terlihat nyata dari musim kemarau yang udah kebulakbalik jadwalnya sama musim penghujan di Indonesia ini :| dan kadang, sebagian dari mereka juga berasal dari kalangan menengah ke atas. Naik mobil mewah bin mulus kinclong sampe matahari aja silau ngeliatnya tapi di tengah jalan atau tol tiba2 buka kaca untuk membuang sesuatu, atau mungkin bungkus permen. Well, kepedulian seperti ini memang harus lahir dari dalam pribadi masing2 tapi kalau anggota keluarga yang tinggal di dalam rumah bersama kita melakukan hal yang sama apa iya rasanya kita ngga geregetan? Kalo mau ngasih tau, takutnya malah dibilang 'sok' tapi yaa.. marilah kita mulai membuang sampah pada tempatnya dan menyimpannya di saku atau tas apabila tidak ditemukan satu pun tong sampah di sektiar kita lalu buang saat kita sudah sampai di rumah :D Perubahan baik tidak akan terjadi kalau tidak dimulai dari dalam diri sendiri dan kehidupan sehari2 :)

*cheers :D

2.5.10

gone too soon ...

terlalu sombong sifat dan sikap saya sebagai manusia selama ini.. padahal hanya dengan satu jentikan, semua bisa lenyap seketika jika Allah menghendaki .. :(

manusia memang mahluk yang berakal dan manusia juga mudah diakali. Mudah tergoda rayuan setan. Bukan ini yang ingin saya bahas, tapi sekedar berbagi.. kadang merinding kalau membayangkan seperti apa rupa saya, kita, nanti saat meninggal, apa yang akan terjadi, semua kadang menghantui saya semalaman lalu kemudian hilang seketika(kembali ke kehidupan nyata dan lupa segalanya lagi -.-")

Innalillahi wa innailaihi rajiuun...

bukan hanya orang tua saja yang bisa meninggal, maksudnya, orang muda, anak kecil, bahkan kita, atau mungkin saya bisa meninggal kapan saja. Tidak ada yang tahu, tidak ada yang menduga. Melihat mereka yang tertidur di bawah nisan, dengan usia yang terbilang muda, miris rasanya. Entah apa cerita di balik semua itu, yang pasti, tidak bisa terbayangkan seperti apa jadinya di dalam sana kalau diri ini masih begini-begini saja.

Setiap mengunjungi mama, saya selalu mengamati sekeliling, dan satu nisan mencuri perhatian saya sejak ia berdiri di atas tanahnya di dekat milik mama. Seorang anak manusia yang masih muda, usianya terpaut tidak jauh dari saya dan ia sudah tertidur disana. Tidak bisa lagi membayangkan kejadian seperti itu akan terjadi dalam kehidupan saya, tapi pasti mau tidak mau akan terjadi kembali, entah kapan, siapa, dan dimana. Entah kuat atau tidak, hati ini bergetar. Sebenarnya semua berawal dari melihat2 foto teman saya. Ada satu folder berisi foto saudaranya yang masih muda dan dari tulisan2 yang mengisi folder itu, bisa saya tebak kalau saudaranya sudah tiada, apalagi komentar2 yang ada. Sedih, itu yang saya rasakan. Sebaik apapun orang menyembunyikan kesedihannya, atau perasaan apapun itu, bisa terbaca, setidaknya saya bisa merasakannya.

Mereka semua terlalu cepat pergi bagi saya. Seharusnya mungkin masih banyak hal yang harus ia lakukan, ia selesaikan, banyak hal yang akan terjadi dalam hidupnya, banyak cerita yang akan menghiasi hidupnya tapi semua itu hanyalah angan saat Tuhan sudah berkehendak.

Sulit membenahi diri yang sudah rusak. Kadang sulit menjaga diri dari segala keburukan karena biasanya akan ada kenikmatan sesaat di awalnya dan penyesalan berat dibaliknya. Semoga semua bisa berjalan baik, sesuai perintahNya, dan saya bisa menjalankannya untuk bisa menjadi bekal disana nanti.

Tak mau munafik. Saya amat merindukannya, merindukan mama. Tapi semua yang terjadi ini pasti yang terbaik, karena Ia lebih tahu daripada kita, manusia. Kadang saya kelihatan sok berbicara seperti ini, saya tau itu, tapi inilah yang ada di benak. Semoga mereka mendapatkan tempat terbaik disisiNya dan kami semua bisa berkumpul lagi di SurgaNya amiiin :)

Maaf bila ada salah kata.. Terima kasih atas semuanya :)
*berasa lagi pidato :D