Whoaaa, it has been 1 year since we're dating on December, 2nd 2009 :)
Ibaratnya kalau bayi umur 1 tahun, baru bisa jalan sama manggil mama atau papanya dan mulai meracau. Lagi lucu-lucunya. Kalau kata anak gaul jaman sekarang lagi unyu banget -_-" Jadi, mari kita berjalan beriringan dan belajar saling melengkapi agar jalan kita seimbang. Kalaupun jatuh, mari kita bangun lagi bersama-sama. Jangan sampe 'jatuh bangun aku mengejarmu', pasti ga bisa soalnya lari dia cepet dan gw kayak kura-kura, ga bakalan sampeee :(
Dan ada obrolan singkat yang cukup menarik di hari ini setelah nyaris seharian bersama pacar. Berawal dari saya yang memang sulit untuk percaya pada orang (baca : pacar) dia pun merasa lelah (baca : cape') dengan tingkah saya ini. Tapi yaaa begitu pesan mama. Beliau berkata,"Jangan mudah percaya pada orang." dan kata dia,"Jangan terlalu berharap sama aku kalau aku belum dateng ngelamar bawa mas kawin." Yeah, mas-kawin yang merupakan singkatan dari mas-mas minta kawin :D hehehhehee
Di perjalanan ke stasiun dia bilang,"Mungkin kalau aku udah beliin kamu iPhone 4G kamu baru bisa percaya sama aku," sambil bercanda. Oops! Baby, yang namanya rasa percaya ga bisa dibeli dengan uang atau benda apapun, semahal atau seberharga apapun. Seperti hal-nya kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa, hanya memberi, tak harap kembali, bagai sang surya menyinari dunia :D *malah nyanyi -_-"*
Kata orang cinta itu yang penting take and give. Bagi saya, semua tentang memberi yang terbaik sebisa mungkin. Jangan pernah berani atau sekali-kali iseng mempermainkan perasaan orang ataupun diri sendiri, atau mungkin sampai menilai semua bisa diganti dan dibeli dengan uang atau harta benda. Seperti kata Gita Gutawa di album pertamanya, Bukan Permainan. Cinta itu bukan mainan seperti layangan yang bisa ditarik-ulur. Cinta bukan barang yang bisa dibeli atau ditukar bahkan digadaikan. Cinta bukan cara kita merelakan mereka untuk bisa bahagia dengan orang lain yang mungkin dicintainya. Cinta itu soal memberi, tawa, nyaman, tangis, curhat, dan sebagainya. Love is everything.
Jadi, rasa percaya dan setia ga bisa dibeli dengan iPhone 4G atau BMW seri 8 bahkan Bugatti Veyron yang katanya mobil termahal di dunia sekalipun. Semua hanya butuh bukti. Maka, bernyanyilah seperti Dewi Sandra dan Ryan Pasto dengan lagu mereka Buktikan. Buktikanlah, buktikan, coba buktikan kepadaaakuuu :D
Prove it! Maka percaya dan setia akan berkembang biak dengan sendirinya di tempat yang seharusnya di hati kita masing-masing :D *cieelahhh asoy geboy* :D
Love you, honeydut ♥
7.12.10
29.11.10
tangan itu ...
Malam itu, sejenak semua terasa kembali ke bulan Desember 2009, awal cerita di akhir tahun yang ternyata masih membekas di hati. Saat pertama kali tangannya meraih tanganku demi berjalan menyeberangi zebracross di depan kampus sepulang les sebelum kuliah. Rasanya masih sama dengan malam itu.

Malam itu, diraihnya tanganku tanpa banyak cakap dan rasa nyaman juga hangat mengalir ke sekujur tubuh. Dia tak tahu, mungkin, aku terhenyak sesaat saat ia, matanya, sibuk memperhatikan mobil yang akan lalu lalang. Dari balik bahunya, aku tahu tangan itu yang selama ini aku cari. Dari balik bahu itu, diam-diam aku berharap (sekarang udah ga diam2 :P) .. semoga kenyamanan ini selalu ada untuk kita :)

Malam itu, diraihnya tanganku tanpa banyak cakap dan rasa nyaman juga hangat mengalir ke sekujur tubuh. Dia tak tahu, mungkin, aku terhenyak sesaat saat ia, matanya, sibuk memperhatikan mobil yang akan lalu lalang. Dari balik bahunya, aku tahu tangan itu yang selama ini aku cari. Dari balik bahu itu, diam-diam aku berharap (sekarang udah ga diam2 :P) .. semoga kenyamanan ini selalu ada untuk kita :)
11.11.10
A great man with a great love-life story ..
Baru aja baca artikel, nemu di salah satu account twitter seseorang dan saya pun .. tak bisa berkata-kata ..
I love the story, that true story.
Bapak Eko Pratomo Suyatno mungkin adalah salah satu dari beberapa pria yang menjadi idaman para wanita, termasuk saya. Kenapa saya menyebut kata 'beberapa'? Karena tidak banyak pria, laki-laki, cowo yang memiliki hati, pola pikir, dan cinta seperti beliau.
Membaca penggalan cerita saat beliau berdialog bersama keempat anaknya ditemani sang istri yang amat dicintainya, mengingatkan saya pada momen, kejadian, saat2 sekitar 5-6 atau 7 tahun yang lalu. Saat mama merasa sudah tak berdaya sebagai istri dan menyuruh papa untuk mencari pendamping baru yang sehat wal afiat lahir dan batin, yang bisa mencukupi kebutuhan papa. Sebagai seorang anak, terutama anak perempuan, saya terkejut sekaligus terdiam saat itu. Hanya bisa menangis dan terdiam. Bukan sekali atau dua kali mama meminta papa untuk menikah lagi, tapi jawaban papa tetap sama. Papa terkenal dengan diamnya, tidak banyak bicara tapi kritis. Saat diminta begitu, papa hanya diam dan menatap mama penuh cinta lalu memeluknya, membelai rambutnya, menciumnya. Jawaban tak harus berupa kata, sikap dan laku bisa menunjukkan kalau cinta tak selamanya soal 'kebutuhan batin'. Doaku untuk kalian selalu, berjodoh di dunia dan akhirat, selamanya ... amiiin.
I love you, papa, from deepest of my heart. I love youuu :')
I love the story, that true story.
Bapak Eko Pratomo Suyatno mungkin adalah salah satu dari beberapa pria yang menjadi idaman para wanita, termasuk saya. Kenapa saya menyebut kata 'beberapa'? Karena tidak banyak pria, laki-laki, cowo yang memiliki hati, pola pikir, dan cinta seperti beliau.
Membaca penggalan cerita saat beliau berdialog bersama keempat anaknya ditemani sang istri yang amat dicintainya, mengingatkan saya pada momen, kejadian, saat2 sekitar 5-6 atau 7 tahun yang lalu. Saat mama merasa sudah tak berdaya sebagai istri dan menyuruh papa untuk mencari pendamping baru yang sehat wal afiat lahir dan batin, yang bisa mencukupi kebutuhan papa. Sebagai seorang anak, terutama anak perempuan, saya terkejut sekaligus terdiam saat itu. Hanya bisa menangis dan terdiam. Bukan sekali atau dua kali mama meminta papa untuk menikah lagi, tapi jawaban papa tetap sama. Papa terkenal dengan diamnya, tidak banyak bicara tapi kritis. Saat diminta begitu, papa hanya diam dan menatap mama penuh cinta lalu memeluknya, membelai rambutnya, menciumnya. Jawaban tak harus berupa kata, sikap dan laku bisa menunjukkan kalau cinta tak selamanya soal 'kebutuhan batin'. Doaku untuk kalian selalu, berjodoh di dunia dan akhirat, selamanya ... amiiin.
I love you, papa, from deepest of my heart. I love youuu :')
8.11.10
memori ...
terlintas di benak tadi siang sebangunnya dari tidur (baca: ketiduran waktu nonton Sorry, I Love you, drama korea yang pertama kali saya tonton dan langsung saya suka, apalagi pemeran utamanya sama backsound plus soundtrack-nya yang dramatis tapi saya suka hehee)... Oke, kalimat pembuka saya barusan belum selesai dan malah ngelantur kesana kemari.
Terlintas di benak tadi siang sebangunnya dari tidur, bagaimana rasanya jadi orang mati?
Bukannya sombong atau sok sudah siap, toh kita semua pasti akan pergi dari dunia fana ini dan datang ke dunia lain di kubur dan akhirat sana. Serem sih kalo ngebayanginnya, serem banget apalagi dengan tubuh dan jiwa yang kotor begini. Ngarepnya masuk surga tapi tingkah laku masih ngekor setan. Itulah saya... dan mungkin beberapa diantara kalian.
Hmm, sebenernya saya hanya bertanya2, akan seperti apa jadinya mereka, orang2 yang saya 'tinggalkan' nanti? Berkaca dari pengalaman hidup. Mereka, kakek buyut, pakde, mama, semua yang sudah lebih dulu 'pulang' selalu dijanjikan semasa hidupnya kalau mereka tidak akan pernah dilupakan, akan selalu hidup di benak, hidup kekal sepanjang masa di dalam hati walau raga tak tampak. Kenyataannya? Entahlah, mungkin semua itu hanya klise. Janji adalah klise, dan saya adalah salah satu yang tidak percaya dan tidak suka berjanji atau dijanjikan. Janji itu kata lain dari bohong menurut saya. Buktinya, seiring waktu, mereka yang sudah tiada akan terhapus perlahan-lahan dari hidup, otak, dan mungkin hati. Tidak jauh2, saya contohnya. Awal2 tahun 2005-2007, nyaris setiap minggu saya, papa, dan adik selalu menjenguk mama di rumah barunya yang selalu terlihat sejuk dan bersih. Mulai tahun 2008-2009 rutinitas tiap minggu itu menurun menjadi satu sampai dua kali dalam sebulan. Naasnya, tahun 2010 ini saya hanya menjenguk mama mungkin hanya lima kali sampai detik ini. Bahkan dari setelah Iedul Fitri bulan lalu, saya dan keluarga belum juga menjenguk mama lagi...
Tentu bukan keinginan kita untuk melupakan mereka yang terdahulu, tapi pertanyaan di awal tulisan di atas masih menggantung di hati saya.
Mama pernah berpesan,''Mama mau dikubur disini aja, biar bisa deket sama kalian." Saya hanya terdiam waktu itu. "Jenguk mama ya, nak."
Oooh, cukup2, flashbacknya :D Biarlah menjadi kenangan...
Mengutip kata2 pacar waktu kita pernah ngobrol beberapa waktu silam. Dia bertanya pada saya,"Mon, sebenernya apa yang menjadi titik utama dari hidup manusia?" Saya jawab otak dan jantung kalo ga salah. Dia tersenyum dengan tatapan menerawang menatap ke arah monitornya,"Memori. Tanpa memori hidup akan berjalan begitu2 aja. Kebayang ga kalo kita hidup tanpa memori? Kayak komputer aja, tanpa memori, kita ga bisa ngapa2in. Kosong."
Memori... obrolan singkat itu masih terekam di benak saya. Cukup jenius dan mengena bagi saya. Memori, sesuatu yang menjadikan manusia bisa hidup sampai sekarang ini. Tanpa memori, kita akan menjalani hari ini seperti selamanya. Setelah bangun tidur, semua kembali dari nol dan seterusnya. "Ga ada yang spesial," lanjutnya.
Andai mama ada disini, aku pasti masih menjadi anak baik mama dan pasti aku kenalkan pacar aku pada mama... pasti!
Biarpun frekuensi menjenguk mama sudah menurun drastis, dan mungkin saja seiring waktu berjalan nanti menjadi hanya sekali dalam setahun seperti mereka yang lain, tapi do'a insyaAllah ga akan pernah putus.
Namun, pertanyaan itu tetap menempel dan rasanya agak ga rela kalau sampai nanti saya diperlakukan begitu walau mungkin nanti mereka ga berniat begitu, seperti saya saat ini. Bagaimana rasanya jadi orang mati? Akankah saya bernasib seperti mereka yang terdahulu? Hidup dalam memori mereka tapi terkubur perlahan seiring waktu yang berjalan ...
Terlintas di benak tadi siang sebangunnya dari tidur, bagaimana rasanya jadi orang mati?
Bukannya sombong atau sok sudah siap, toh kita semua pasti akan pergi dari dunia fana ini dan datang ke dunia lain di kubur dan akhirat sana. Serem sih kalo ngebayanginnya, serem banget apalagi dengan tubuh dan jiwa yang kotor begini. Ngarepnya masuk surga tapi tingkah laku masih ngekor setan. Itulah saya... dan mungkin beberapa diantara kalian.
Hmm, sebenernya saya hanya bertanya2, akan seperti apa jadinya mereka, orang2 yang saya 'tinggalkan' nanti? Berkaca dari pengalaman hidup. Mereka, kakek buyut, pakde, mama, semua yang sudah lebih dulu 'pulang' selalu dijanjikan semasa hidupnya kalau mereka tidak akan pernah dilupakan, akan selalu hidup di benak, hidup kekal sepanjang masa di dalam hati walau raga tak tampak. Kenyataannya? Entahlah, mungkin semua itu hanya klise. Janji adalah klise, dan saya adalah salah satu yang tidak percaya dan tidak suka berjanji atau dijanjikan. Janji itu kata lain dari bohong menurut saya. Buktinya, seiring waktu, mereka yang sudah tiada akan terhapus perlahan-lahan dari hidup, otak, dan mungkin hati. Tidak jauh2, saya contohnya. Awal2 tahun 2005-2007, nyaris setiap minggu saya, papa, dan adik selalu menjenguk mama di rumah barunya yang selalu terlihat sejuk dan bersih. Mulai tahun 2008-2009 rutinitas tiap minggu itu menurun menjadi satu sampai dua kali dalam sebulan. Naasnya, tahun 2010 ini saya hanya menjenguk mama mungkin hanya lima kali sampai detik ini. Bahkan dari setelah Iedul Fitri bulan lalu, saya dan keluarga belum juga menjenguk mama lagi...
Tentu bukan keinginan kita untuk melupakan mereka yang terdahulu, tapi pertanyaan di awal tulisan di atas masih menggantung di hati saya.
Mama pernah berpesan,''Mama mau dikubur disini aja, biar bisa deket sama kalian." Saya hanya terdiam waktu itu. "Jenguk mama ya, nak."
Oooh, cukup2, flashbacknya :D Biarlah menjadi kenangan...
Mengutip kata2 pacar waktu kita pernah ngobrol beberapa waktu silam. Dia bertanya pada saya,"Mon, sebenernya apa yang menjadi titik utama dari hidup manusia?" Saya jawab otak dan jantung kalo ga salah. Dia tersenyum dengan tatapan menerawang menatap ke arah monitornya,"Memori. Tanpa memori hidup akan berjalan begitu2 aja. Kebayang ga kalo kita hidup tanpa memori? Kayak komputer aja, tanpa memori, kita ga bisa ngapa2in. Kosong."
Memori... obrolan singkat itu masih terekam di benak saya. Cukup jenius dan mengena bagi saya. Memori, sesuatu yang menjadikan manusia bisa hidup sampai sekarang ini. Tanpa memori, kita akan menjalani hari ini seperti selamanya. Setelah bangun tidur, semua kembali dari nol dan seterusnya. "Ga ada yang spesial," lanjutnya.
Andai mama ada disini, aku pasti masih menjadi anak baik mama dan pasti aku kenalkan pacar aku pada mama... pasti!
Biarpun frekuensi menjenguk mama sudah menurun drastis, dan mungkin saja seiring waktu berjalan nanti menjadi hanya sekali dalam setahun seperti mereka yang lain, tapi do'a insyaAllah ga akan pernah putus.
Namun, pertanyaan itu tetap menempel dan rasanya agak ga rela kalau sampai nanti saya diperlakukan begitu walau mungkin nanti mereka ga berniat begitu, seperti saya saat ini. Bagaimana rasanya jadi orang mati? Akankah saya bernasib seperti mereka yang terdahulu? Hidup dalam memori mereka tapi terkubur perlahan seiring waktu yang berjalan ...
7.11.10
18.10.10
God, save me please ...
Entah ini namanya cobaan atau apa. Yang pasti, saya jadi mati rasa. Bingung mau apa. Semua mengalir begitu aja tanpa ada yang tau nantinya bagaimana. Semoga semua baik2 saja amiiin.
Entah sudah berapa makanan yang menjadi pelampiasan hari ini. Sampai detik ini pun, rasanya mulut masih ingin mengunyah, apapun itu asal rasanya enak. Ga peduli sehat atau ga, yang pasti harus enak biar hati saya jadi enak.
Entah harus bagaimana. Rasanya seperti yang dulu saya rasakan saat kelas 3 SMP. Rasanya benar2 mati rasa. Saya tidak siap dengan semua ini. Semoga, semua baik-baik saja.. amiiin...
Entah sudah berapa makanan yang menjadi pelampiasan hari ini. Sampai detik ini pun, rasanya mulut masih ingin mengunyah, apapun itu asal rasanya enak. Ga peduli sehat atau ga, yang pasti harus enak biar hati saya jadi enak.
Entah harus bagaimana. Rasanya seperti yang dulu saya rasakan saat kelas 3 SMP. Rasanya benar2 mati rasa. Saya tidak siap dengan semua ini. Semoga, semua baik-baik saja.. amiiin...
17.10.10
Kasih sayang elektronik
Beberapa tahun terakhir, saya perhatikan makin banyak orang2 yang dekat tapi terasa jauh. Sebenarnya mereka berdekatan dan secara tidak sengaja menjauh karena teknologi yang semakin maju juga berkembang.
Di perjalanan pulang di kereta tadi, miris melihat pemandangan di depan saya. Dua pasang ibu-anak duduk berdampingan tapi masing2 asik dengan handphone mereka. Tidak ada obrolan kecil atau tatapan bahkan mungkin sekedar lirikan satu sama lain. Mereka tenggelam dalam keasyikan masing2.
Pasangan pertama yang duduk di serong kanan saya, mereka sudah ada sejak saya duduk. Sang ibu terlihat serius dengan BeBek-nya sementara si anak asik dengan handphone ber-antena miliknya. Tidak ada interaksi yang berarti di antara mereka. Kenapa saya bisa bilang mereka ibu-anak? Karena wajah mereka mirip :D Dan benarlah, saat sang anak melepas earphone dari telinganya dan bertanya sesuatu pada ibunya, sang ibu hanya berdeham dan menjawab sekenanya dengan tatapan lurus ke BeBek.
Pasangan kedua, duduk di serong kiri saya dan baru naik dari Stasiun Kebayoran. Baru naik, sang ibu langsung mengeluarkan BeBek bersarung putihnya dan si anak mengeluarkan NDS bersarung kuning miliknya. Dan keduanya tenggelam dalam keasyikan masing2. Sampai sang ibu istirahat dan bertanya sesuatu pada anaknya. Si anak sempat hanya menyahut,"Hah?" selama tiga kali dan sang ibu pun mengulang kata2nya sebanyak tiga kali dengan sabar. Habis itu, si anak malah menyahut begini kalo saya ngga salah dengar. "Yah, jadi mati kan, Bu." Lalu ia menjawab dengan sedikit kesal.
Ada satu lagi pasangan ibu-anak di serong kiri saya, lebih jauh dari pasangan kedua. Pasangan yang satu ini asyik mengobrol dan duduk berdua. Si anak cowo duduk manis di samping ibunya. Mereka terlihat 'hangat' dan akrab. Jadi iriii :((
Kesimpulan saya, teknologi membuat manusia menjadi autis. Dan kasih sayang yang seharusnya bisa tercurah langsung dan baik2, harus tersendat. Sebenarnya bukan sepenuhnya salah. Semua tergantung dari si manusia itu. Teknologi awalnya mendekatkan yang jauh, tapi kenapa sekarang menjadi menjauhkan yang dekat? Tapi semua tetap kembali ke masing2 manusia, harusnya mereka bisa membagi waktunya dan jika ada manusia lain disisinya, hendaknya simpan dulu teknologi-canggih-mahal-yang-belum-mampu-saya-beli-sendiri itu.
Saya sudah merasakannya sendiri. Bertemu dengan sahabat, melepas rindu siang tadi seperti hanya pergi ke toko kue untuk membeli kue lalu membayarnya. Singkat. Amat sangat singat. Awalnya semua baik2 saja, senenggg banget bisa ketemu lagi. Setelah habis bahan obrolan, dia asyik sama handphone dan telponan, sementara saya bingung, mati kutu mau ngapain. Sampai akhirnya dia memberi ide untuk pulang dan saya buru2 telpon pacar karena udah ngga betah juga. She's changed...
Saya tahu, beberapa waktu lalu ada masalah komunikasi dan lain2, tapi perubahan ini makin jauh rasanya. Saya tidak bisa mengimbangi kehidupannya yang makin berkelas, juga teman2nya yang berkelas itu. Dia adalah pekerja keras dan saya belum bisa bekerja keras. Saya salut dengannya. Saya suka semangatnya. Saya senang mendengar cerita2nya yang ekspresif dan menggebu2. Tapi entah kenapa, saya tidak suka jarak yang ada diantara kami. Maaf...
Di jaman yang makin maju ini, saya tadi sempat berikrar dalam hati. Kalau sampai nanti punya anak, baru akan saya belikan dan ijinkan memakai handphone saat SMA kelas 2 atau 3, seperti yang orang tua saya terapkan pada anak2nya. Boleh2 aja asyik sendiri dengan barang2 itu tapi kalau sedang pergi bersama orang lain yaa harusnya bisa dibatasi ke'asyik'an itu. Agar mereka bisa menghargai orang lain dengan baik. Agar mereka tahu fungsi utama barang2 elektronik canggih itu. Agar mereka selalu dekat dengan orang terdekat dan mendekatkan yang jauh disana. Dan biarlah kasih sayang elektronik itu berfungsi di waktu yang tepat :)
*cheers
Di perjalanan pulang di kereta tadi, miris melihat pemandangan di depan saya. Dua pasang ibu-anak duduk berdampingan tapi masing2 asik dengan handphone mereka. Tidak ada obrolan kecil atau tatapan bahkan mungkin sekedar lirikan satu sama lain. Mereka tenggelam dalam keasyikan masing2.
Pasangan pertama yang duduk di serong kanan saya, mereka sudah ada sejak saya duduk. Sang ibu terlihat serius dengan BeBek-nya sementara si anak asik dengan handphone ber-antena miliknya. Tidak ada interaksi yang berarti di antara mereka. Kenapa saya bisa bilang mereka ibu-anak? Karena wajah mereka mirip :D Dan benarlah, saat sang anak melepas earphone dari telinganya dan bertanya sesuatu pada ibunya, sang ibu hanya berdeham dan menjawab sekenanya dengan tatapan lurus ke BeBek.
Pasangan kedua, duduk di serong kiri saya dan baru naik dari Stasiun Kebayoran. Baru naik, sang ibu langsung mengeluarkan BeBek bersarung putihnya dan si anak mengeluarkan NDS bersarung kuning miliknya. Dan keduanya tenggelam dalam keasyikan masing2. Sampai sang ibu istirahat dan bertanya sesuatu pada anaknya. Si anak sempat hanya menyahut,"Hah?" selama tiga kali dan sang ibu pun mengulang kata2nya sebanyak tiga kali dengan sabar. Habis itu, si anak malah menyahut begini kalo saya ngga salah dengar. "Yah, jadi mati kan, Bu." Lalu ia menjawab dengan sedikit kesal.
Ada satu lagi pasangan ibu-anak di serong kiri saya, lebih jauh dari pasangan kedua. Pasangan yang satu ini asyik mengobrol dan duduk berdua. Si anak cowo duduk manis di samping ibunya. Mereka terlihat 'hangat' dan akrab. Jadi iriii :((
Kesimpulan saya, teknologi membuat manusia menjadi autis. Dan kasih sayang yang seharusnya bisa tercurah langsung dan baik2, harus tersendat. Sebenarnya bukan sepenuhnya salah. Semua tergantung dari si manusia itu. Teknologi awalnya mendekatkan yang jauh, tapi kenapa sekarang menjadi menjauhkan yang dekat? Tapi semua tetap kembali ke masing2 manusia, harusnya mereka bisa membagi waktunya dan jika ada manusia lain disisinya, hendaknya simpan dulu teknologi-canggih-mahal-yang-belum-mampu-saya-beli-sendiri itu.
Saya sudah merasakannya sendiri. Bertemu dengan sahabat, melepas rindu siang tadi seperti hanya pergi ke toko kue untuk membeli kue lalu membayarnya. Singkat. Amat sangat singat. Awalnya semua baik2 saja, senenggg banget bisa ketemu lagi. Setelah habis bahan obrolan, dia asyik sama handphone dan telponan, sementara saya bingung, mati kutu mau ngapain. Sampai akhirnya dia memberi ide untuk pulang dan saya buru2 telpon pacar karena udah ngga betah juga. She's changed...
Saya tahu, beberapa waktu lalu ada masalah komunikasi dan lain2, tapi perubahan ini makin jauh rasanya. Saya tidak bisa mengimbangi kehidupannya yang makin berkelas, juga teman2nya yang berkelas itu. Dia adalah pekerja keras dan saya belum bisa bekerja keras. Saya salut dengannya. Saya suka semangatnya. Saya senang mendengar cerita2nya yang ekspresif dan menggebu2. Tapi entah kenapa, saya tidak suka jarak yang ada diantara kami. Maaf...
Di jaman yang makin maju ini, saya tadi sempat berikrar dalam hati. Kalau sampai nanti punya anak, baru akan saya belikan dan ijinkan memakai handphone saat SMA kelas 2 atau 3, seperti yang orang tua saya terapkan pada anak2nya. Boleh2 aja asyik sendiri dengan barang2 itu tapi kalau sedang pergi bersama orang lain yaa harusnya bisa dibatasi ke'asyik'an itu. Agar mereka bisa menghargai orang lain dengan baik. Agar mereka tahu fungsi utama barang2 elektronik canggih itu. Agar mereka selalu dekat dengan orang terdekat dan mendekatkan yang jauh disana. Dan biarlah kasih sayang elektronik itu berfungsi di waktu yang tepat :)
*cheers
♥
Wooow, hampir dimana-mana semua orang lagi jatuh cinta. Pujian, sanjungan, ucapan baik, semuaaa yang romantis-romantis lagi mengisi sekeliling saya, tanpa saya sadari, keadaan saya tidak jauh beda dari mereka. Jauh di dalam, saya pun seperti mereka.
Diawali dari melihat teman kuliah yang dijemput pacarnya di kampus. Saya yang baru aja keluar dari toilet sepulang kuliah jam 5 merasa agak sirik. Duileee, ada2 aja dah. Soalnya mereka terlihat bahagia banget! Rona wajah mereka bener2 cerah, senyum selalu mengembang di wajah keduanya dan setelah mengobrol singkat, saya pergi ke kos pacar untuk makan malam bersama. Seperti biasa, kami mengobrol ini-itu sampai akhirnya terdiam dan saya asal nyeplos, inget kejadian jam 5 di lantai 8.
Saya : Masa tadi si melati (bukan nama sebenarnya) dijemput pacarnya. (dengan nada nyindir bin cemburu)
Pacar : Lah, tiap hari pagi sama pulang kuliah itu aku ngapain? (dengan nada santai tanpa melirik sedikitpun)
DEG! Iya juga yaaa. Harusnya saya bisa lebih sombong. Bayangin aja, tiap pagi dijemput sebelum kuliah di stasiun Palmerah. Pulang kuliah juga dianterin, kadang dan lebih sering ditungguin sampe keretanya bener2 ilang dari penglihatan dia. Ckckck, bener2 payah saya jadi pacar -.-"
Dilanjutkan dengan iri melihat tweet teman2 yang selalu pamer seolah emang cuma mereka yang abis makan bareng sama jalan2 berduaan. Ya abis gimanaa yaaa, tweetnya itu loooh, bikin iri banget, sumpah! Tapi saya kemudian tersadar di tengah obrolan kecil bersama adik tercinta. Heran, kenapa saya harus iri? Dalam seminggu, hampir lima hari kita bisa sarapan atau makan sore bersama. Harusnya saya bisa pamer juga.
Sayangnya, saya bukan tipe orang begitu. Biarlah apa yang saya, kita, dan mungkin kamu rasakan jadi rahasia kita bertiga saja. Aku, kamu, dan Tuhan :)
Dan entah kenapa, saya selalu malu2 untuk mengungkapkan perasaan saya, terutama perasaan sayang dan cintaaa aaahhh asiiikk dahhhh :D Ke orang tua, ke adik, ke saudara, bahkan ke pacar -.-" Mungkin karena saya orangnya pemalu awww (oyee !) atau karena saya malu2in ? Yahh yang pasti sih, barusan, sekitar pukul 09:25 pacar nelpon dan di tengah obrolan dia ungkapin perasaannya. Sementara saya, tersipu malu ga jelas nun jauh disini dan rasanya kata2 yang mau saya ucapkan padanya nyangkut di tenggorokan. Ga jadi deh ngomong,"Aku sayang kamu." Kasian bener yang jadi pacar saya ahahahhaha :P
Ga nyangka kita udah melangkah cukup lama tapi belum lama. Ibaratnya, kalau anak bayi, di usia segini dia baru bisa ngomong sepatah2 sama belajar jatuh-bangun. Dan seperti para bayi itu juga, mereka tidak pernah menyerah untuk bisa lancar berjalan hingga bisa berlari, mereka tidak pernah menyerah untuk bisa berbicara lancar sampai akhirnya bisa berpidato dan mengucapkan kata2 indah untuk orang2 tersayang. Aku harap kita bisa seperti mereka. Tidak pernah menyerah menjalani kehidupan kecil ini untuk bisa menjadi besar nantinya, amiiin.
Diawali dari melihat teman kuliah yang dijemput pacarnya di kampus. Saya yang baru aja keluar dari toilet sepulang kuliah jam 5 merasa agak sirik. Duileee, ada2 aja dah. Soalnya mereka terlihat bahagia banget! Rona wajah mereka bener2 cerah, senyum selalu mengembang di wajah keduanya dan setelah mengobrol singkat, saya pergi ke kos pacar untuk makan malam bersama. Seperti biasa, kami mengobrol ini-itu sampai akhirnya terdiam dan saya asal nyeplos, inget kejadian jam 5 di lantai 8.
Saya : Masa tadi si melati (bukan nama sebenarnya) dijemput pacarnya. (dengan nada nyindir bin cemburu)
Pacar : Lah, tiap hari pagi sama pulang kuliah itu aku ngapain? (dengan nada santai tanpa melirik sedikitpun)
DEG! Iya juga yaaa. Harusnya saya bisa lebih sombong. Bayangin aja, tiap pagi dijemput sebelum kuliah di stasiun Palmerah. Pulang kuliah juga dianterin, kadang dan lebih sering ditungguin sampe keretanya bener2 ilang dari penglihatan dia. Ckckck, bener2 payah saya jadi pacar -.-"
Dilanjutkan dengan iri melihat tweet teman2 yang selalu pamer seolah emang cuma mereka yang abis makan bareng sama jalan2 berduaan. Ya abis gimanaa yaaa, tweetnya itu loooh, bikin iri banget, sumpah! Tapi saya kemudian tersadar di tengah obrolan kecil bersama adik tercinta. Heran, kenapa saya harus iri? Dalam seminggu, hampir lima hari kita bisa sarapan atau makan sore bersama. Harusnya saya bisa pamer juga.
Sayangnya, saya bukan tipe orang begitu. Biarlah apa yang saya, kita, dan mungkin kamu rasakan jadi rahasia kita bertiga saja. Aku, kamu, dan Tuhan :)
Dan entah kenapa, saya selalu malu2 untuk mengungkapkan perasaan saya, terutama perasaan sayang dan cintaaa aaahhh asiiikk dahhhh :D Ke orang tua, ke adik, ke saudara, bahkan ke pacar -.-" Mungkin karena saya orangnya pemalu awww (oyee !) atau karena saya malu2in ? Yahh yang pasti sih, barusan, sekitar pukul 09:25 pacar nelpon dan di tengah obrolan dia ungkapin perasaannya. Sementara saya, tersipu malu ga jelas nun jauh disini dan rasanya kata2 yang mau saya ucapkan padanya nyangkut di tenggorokan. Ga jadi deh ngomong,"Aku sayang kamu." Kasian bener yang jadi pacar saya ahahahhaha :P
Ga nyangka kita udah melangkah cukup lama tapi belum lama. Ibaratnya, kalau anak bayi, di usia segini dia baru bisa ngomong sepatah2 sama belajar jatuh-bangun. Dan seperti para bayi itu juga, mereka tidak pernah menyerah untuk bisa lancar berjalan hingga bisa berlari, mereka tidak pernah menyerah untuk bisa berbicara lancar sampai akhirnya bisa berpidato dan mengucapkan kata2 indah untuk orang2 tersayang. Aku harap kita bisa seperti mereka. Tidak pernah menyerah menjalani kehidupan kecil ini untuk bisa menjadi besar nantinya, amiiin.
14.10.10
oh, boys ...
"PESAN SEORANG AYAH KEPADA ANAK LELAKI:
Kau harus berani mengatakan "tidak" untuk yang salah dan "ya" untuk yang benar. Kau harus melindungi martabat rumahmu dengan menjaga saudara-saudara perempuanmu dan ibumu. Kau harus berani melindungi yang tertindas. Dan jika kau berkeluarga nanti, kau sudah mati sebagai lelaki, tapi kau berganti menjadi suami dan ayah. Kau harus selalu pulang ke rumah dan mengabdi kepada istri dan anak-anakmu. Kau harus bekerja dan menafkahi mereka. Kau harus jadi ayah dan suami yang bisa menjaga kehormatan mereka."
— Gola Gong (Aku Anak Matahari)
Sudah cukup banyak perempuan, wanita, istri, ibu yang disakiti olehmu. Kami bukan mainan yang bisa kau mainkan saat kau ingin saja dan kau simpan di lemari saat kau bosan. Jika kau ingin atau mungkin terbesit niat untuk menyakiti perempuanmu atau mungkin tidak sengaja sudah terjadi, ingatlah ibumu yang telah melahirkanmu, perjuangannya dan cintanya. Ibumu adalah seorang perempuan *pastinya* dan hanya orang tak berakal dan tuna asmara yang akan membiarkan ibunya disakiti. Cobalah untuk selalu menjadi imam yang baik bagi perempuanmu, baik kalian sedang pacaran atau sudah menikah.
Kata2 yang berbunyi,'lebih baik selingkuh atau main2 sekarang, sebelum menikah, daripada setelah menikah malah berkelakuan buruk' menurut saya terlalu mengada-ada dan bodoh. Masa pacaran adalah masa untuk kita melatih diri agar lebih mantap saat menikah nanti. Kalau di masa pacaran aja udah begitu, gimana nikah. Memang ada waktunya manusia bertobat, tapi masa harus nunggu sampe tobat dulu? Cobalah untuk menjadi anak laki-laki, pacar, kakak laki-laki, suami, dan imam yang baik untuk perempuanmu ...
Kau harus berani mengatakan "tidak" untuk yang salah dan "ya" untuk yang benar. Kau harus melindungi martabat rumahmu dengan menjaga saudara-saudara perempuanmu dan ibumu. Kau harus berani melindungi yang tertindas. Dan jika kau berkeluarga nanti, kau sudah mati sebagai lelaki, tapi kau berganti menjadi suami dan ayah. Kau harus selalu pulang ke rumah dan mengabdi kepada istri dan anak-anakmu. Kau harus bekerja dan menafkahi mereka. Kau harus jadi ayah dan suami yang bisa menjaga kehormatan mereka."
— Gola Gong (Aku Anak Matahari)
Sudah cukup banyak perempuan, wanita, istri, ibu yang disakiti olehmu. Kami bukan mainan yang bisa kau mainkan saat kau ingin saja dan kau simpan di lemari saat kau bosan. Jika kau ingin atau mungkin terbesit niat untuk menyakiti perempuanmu atau mungkin tidak sengaja sudah terjadi, ingatlah ibumu yang telah melahirkanmu, perjuangannya dan cintanya. Ibumu adalah seorang perempuan *pastinya* dan hanya orang tak berakal dan tuna asmara yang akan membiarkan ibunya disakiti. Cobalah untuk selalu menjadi imam yang baik bagi perempuanmu, baik kalian sedang pacaran atau sudah menikah.
Kata2 yang berbunyi,'lebih baik selingkuh atau main2 sekarang, sebelum menikah, daripada setelah menikah malah berkelakuan buruk' menurut saya terlalu mengada-ada dan bodoh. Masa pacaran adalah masa untuk kita melatih diri agar lebih mantap saat menikah nanti. Kalau di masa pacaran aja udah begitu, gimana nikah. Memang ada waktunya manusia bertobat, tapi masa harus nunggu sampe tobat dulu? Cobalah untuk menjadi anak laki-laki, pacar, kakak laki-laki, suami, dan imam yang baik untuk perempuanmu ...
4.10.10
kita di antara mereka ...
Banyak yang sedang berbahagia, banyak juga yang sedang bersedih. Itu bagian dari kehidupan. Dan alhamdulillahnya saya sedang berbahagia. :)
Mereka yang sedang dimabuk cinta, rasanya iri tiap melihat twitt di timeline, kata2 yang mereka rangkai seolah begitu bernyawa dan ingin menunjukkan kalau mereka sedang jatuh cinta. Mereka saling adu gombal, balas-balasan kata2 romantis bin manis, dan pamer foto2 mereka yang terlihat 'wuah, mereka cocok banget' sehingga membuat kita secara tidak langsung berdoa untuk kelanggengan mereka. Dan abis 'iri-iri-an' melihat timeline di twitter, saya baru sadar, kalau saya punya pacar :P
Beberapa di antara mereka ada yang perempuannya lebih romantis, ada yang lelakinya terlalu romantis, ada juga yang biasa aja, ada yang sampe nyebut pacarnya 'my lady', ada yang selalu manggil pasangannya 'sayang', ada yang begini dan pasti ada yang begitu. Look! They are so in love.
Kadang rasa penasaran tentang pacar teman begitu besar sampai rela melihat profil dan membaca isi twitt mereka sampai ke foto2 mereka dan menyadari beberapa hal dari para lelaki itu. Beberapa di antara mereka mengumbar rasa cintanya sewajar mungkin. Ada juga sebagian besar yang mengumbarnya dengan kata2 romantis bikin mabok tapi ada juga yang jadi bikin saya, sebagai perempuan, jadi bertanya2. Di balik kata2 yang mereka tulis itu, apakah hati mereka sesuai dan setulus kata-kata yang mereka ucapkan? Men are like children, i think. Kadang mereka terlalu mudah mengumbar janji lalu melupakannya sampai akhirnya teringat kembali setelah melakukan kesalahan lalu mendapatkan akibatnya.
Mereka terlalu mudah mengumbar janji dan kata2 manis yang terlalu manis, bahkan saat kita tidak memintanya berjanji atau menggombal.
Tapi bukan ini yang ingin saya bahas. Di balik para lelaki di twitter dan gombalan mereka, saya punya dia, aku punya kamu. Walau belum seutuhnya dan tidak mungkin, karena kamu milik Tuhan seutuhnya :) Ibarat rumah, aku mau membelinya agar bisa berteduh di dalamnya selamanya dan membuatnya menjadi indah, bukan hanya sekedar mengontrak lalu harus mau di depak jika masa kontrakan sudah habis. Honestly, I want you to be my last :)
Kadang kalo berharap dan mengkhayal sendiri, saya jadi berpikir, apakah dia juga merasakan hal yang sama, seenggaknya pernah berharap atau sekedar berkhayal tentang kami di masa depan, akankah tetap begini, semakin baik dan terus bersama, atau malah entah bagaimana.
Di balik rasa iri saya terhadap teman2 saya yang seolah-seolah dunia sedang milik mereka dengan pasangannya saja, saya, aku bersyukur masih bersama kamu sampai detik ini. Waktu kadang terasa lambat saat kita sedang bermasalah dan kadang terasa cepat saat kita sedang berbahagia. Sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik, itu seperti sudah menjadi hukum alam. Dan menengok ke mereka yang sedang patah hati, pastinya akan terasa menyakitkan saat kenyataan tak sesuai dengan harapan.
Tapi yang pasti, selama berharap ga dipasangin tarif Rp 10.000,00/harapan, aku ingin kita selalu bersama dalam setiap sedih, tangis, susah, tawa, bahagia, dalam setiap keadaan dan kondisi tak terkecuali. Karena kamu sahabat dan cintaku ... karena saat cinta gugur, sahabat akan terus ada dan hidup di dalam. Apabila diijinkan, aku ingin keduanya selalu hidup berdampingan di dalammu, di antara kita, di dalam kita.
Mereka yang sedang dimabuk cinta, rasanya iri tiap melihat twitt di timeline, kata2 yang mereka rangkai seolah begitu bernyawa dan ingin menunjukkan kalau mereka sedang jatuh cinta. Mereka saling adu gombal, balas-balasan kata2 romantis bin manis, dan pamer foto2 mereka yang terlihat 'wuah, mereka cocok banget' sehingga membuat kita secara tidak langsung berdoa untuk kelanggengan mereka. Dan abis 'iri-iri-an' melihat timeline di twitter, saya baru sadar, kalau saya punya pacar :P
Beberapa di antara mereka ada yang perempuannya lebih romantis, ada yang lelakinya terlalu romantis, ada juga yang biasa aja, ada yang sampe nyebut pacarnya 'my lady', ada yang selalu manggil pasangannya 'sayang', ada yang begini dan pasti ada yang begitu. Look! They are so in love.
Kadang rasa penasaran tentang pacar teman begitu besar sampai rela melihat profil dan membaca isi twitt mereka sampai ke foto2 mereka dan menyadari beberapa hal dari para lelaki itu. Beberapa di antara mereka mengumbar rasa cintanya sewajar mungkin. Ada juga sebagian besar yang mengumbarnya dengan kata2 romantis bikin mabok tapi ada juga yang jadi bikin saya, sebagai perempuan, jadi bertanya2. Di balik kata2 yang mereka tulis itu, apakah hati mereka sesuai dan setulus kata-kata yang mereka ucapkan? Men are like children, i think. Kadang mereka terlalu mudah mengumbar janji lalu melupakannya sampai akhirnya teringat kembali setelah melakukan kesalahan lalu mendapatkan akibatnya.
Mereka terlalu mudah mengumbar janji dan kata2 manis yang terlalu manis, bahkan saat kita tidak memintanya berjanji atau menggombal.
Tapi bukan ini yang ingin saya bahas. Di balik para lelaki di twitter dan gombalan mereka, saya punya dia, aku punya kamu. Walau belum seutuhnya dan tidak mungkin, karena kamu milik Tuhan seutuhnya :) Ibarat rumah, aku mau membelinya agar bisa berteduh di dalamnya selamanya dan membuatnya menjadi indah, bukan hanya sekedar mengontrak lalu harus mau di depak jika masa kontrakan sudah habis. Honestly, I want you to be my last :)
Kadang kalo berharap dan mengkhayal sendiri, saya jadi berpikir, apakah dia juga merasakan hal yang sama, seenggaknya pernah berharap atau sekedar berkhayal tentang kami di masa depan, akankah tetap begini, semakin baik dan terus bersama, atau malah entah bagaimana.
Di balik rasa iri saya terhadap teman2 saya yang seolah-seolah dunia sedang milik mereka dengan pasangannya saja, saya, aku bersyukur masih bersama kamu sampai detik ini. Waktu kadang terasa lambat saat kita sedang bermasalah dan kadang terasa cepat saat kita sedang berbahagia. Sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik, itu seperti sudah menjadi hukum alam. Dan menengok ke mereka yang sedang patah hati, pastinya akan terasa menyakitkan saat kenyataan tak sesuai dengan harapan.
Tapi yang pasti, selama berharap ga dipasangin tarif Rp 10.000,00/harapan, aku ingin kita selalu bersama dalam setiap sedih, tangis, susah, tawa, bahagia, dalam setiap keadaan dan kondisi tak terkecuali. Karena kamu sahabat dan cintaku ... karena saat cinta gugur, sahabat akan terus ada dan hidup di dalam. Apabila diijinkan, aku ingin keduanya selalu hidup berdampingan di dalammu, di antara kita, di dalam kita.
28.9.10
topeng dan koreng ...
gadis itu bertopeng
kini senyumnya tak setulus jiwa
hatinya perlahan penuh dengan koreng
gadis itu pun ragu akan dirinya
pantaskah ia disebut gadis?
bahkan sejak tinta ini pertama digoreskan
gadis itu butuh pundi
tak kuasa ia buta karenanya
ingin ia hidup lepas dari sangkarnya
gadis itu kadang tertawa
saat ia marah
saat ia merah
gadis itu menangisi ibunya
karena banyak kecewa yang ia tebar
sementara rindu tertanam mati di hatinya
gadis itu membenci hidupnya
tersemat amarah dalam belenggu aturan
dan ia meronta kesakitan
gadis itu rindu kasih sayang
tahun lalu ia temukan
tapi kini palsu meredam
gadis itu menyesali perbuatannya
tanpa janji yang lagi ditebar
ia hanya ingin menemukan damai dan cinta
di tengah kebusukan yang tersebar ...
BSD, 27 Sept'10
17:59
kini senyumnya tak setulus jiwa
hatinya perlahan penuh dengan koreng
gadis itu pun ragu akan dirinya
pantaskah ia disebut gadis?
bahkan sejak tinta ini pertama digoreskan
gadis itu butuh pundi
tak kuasa ia buta karenanya
ingin ia hidup lepas dari sangkarnya
gadis itu kadang tertawa
saat ia marah
saat ia merah
gadis itu menangisi ibunya
karena banyak kecewa yang ia tebar
sementara rindu tertanam mati di hatinya
gadis itu membenci hidupnya
tersemat amarah dalam belenggu aturan
dan ia meronta kesakitan
gadis itu rindu kasih sayang
tahun lalu ia temukan
tapi kini palsu meredam
gadis itu menyesali perbuatannya
tanpa janji yang lagi ditebar
ia hanya ingin menemukan damai dan cinta
di tengah kebusukan yang tersebar ...
BSD, 27 Sept'10
17:59
Kala Sang Surya Tenggelam ...
Surya tenggelam ditelan kabut kelam
Senja nan muram di hati remuk redam
Jalan berliku dalam kehidupan
Dua remaja kehilangan
Penawar rindu kasih pujaan
Menempuh cobaan
Malam mencekam, rembulan sendu rawan
Anak perawan menanggung rindu dendam
Jalan berliku dalam kehidupan
Dua remaja kehilangan
Penawar rindu kasih pujaan
Menempuh cobaan
Kala Sang Surya Tenggelam-Chrisye
Melodinya, kata2nya, suaranya penyanyinya, semua melebur jadi satu dan saya cinta lagu ini. Seperti menyindir kehidupan ini tapi saya suka, saya cinta ..
Senja nan muram di hati remuk redam
Jalan berliku dalam kehidupan
Dua remaja kehilangan
Penawar rindu kasih pujaan
Menempuh cobaan
Malam mencekam, rembulan sendu rawan
Anak perawan menanggung rindu dendam
Jalan berliku dalam kehidupan
Dua remaja kehilangan
Penawar rindu kasih pujaan
Menempuh cobaan
Kala Sang Surya Tenggelam-Chrisye
Melodinya, kata2nya, suaranya penyanyinya, semua melebur jadi satu dan saya cinta lagu ini. Seperti menyindir kehidupan ini tapi saya suka, saya cinta ..
23.9.10
meracau ...
Sebagai manusia, kita diciptakan dengan dua mata, dua telinga, satu hidung dan satu mulut. Dua mata untuk kita bisa melihat dengan jelas agar bisa membedakan mana yang benar dan salah. Dua telinga untuk kita bisa mendengar lebih banyak lagi. Satu hidung dan satu mulut, jumlahnya hanya satu. Kalau hidung, jelas, fungsinya untuk bernapas masukin oksigen ke paru2 demi kelangsungan hidup. Kalau mulut? Fungsinya juga jelas, untuk bicara. Kerja telinga dan mulut harus kompak. Lebih banyak mendengar dan sedikit berbicara. Dan itu semua barusan adalah pendapat saya dari bacaan dan ilmu sosial.
Faktanya, sebagai manusia justru kadang saya atau mungkin kita lebih banyak berbicara daripada mendengar. Dan entah kenapa, setiap ucapan saya, pendapat dan saran saya bukannya bikin orang lain menjadi lebih terbuka pemikirannya malah bikin orang lain jadi tambah pusing. Apa emang udah takdirnya gitu? Kadang sih rasanya sedih saat kita dengan semangat dan setulus hati memberi saran dan masukan tapi nyatanya malah kebulakannya. Olalaaa .. atau mungkin ini seperti karma karena sering menyampingkan saran atau masukan dari orang tua, seperti nasihat2 mereka. Haduh duh duh biyuuung. Atau emang salah ya terlalu peduli ? Lama2 bingung gimana cara menyampaikan saran atau pendapat yang baik. Karena jujur, selama ini, dimanapun itu, keluarga, teman, organisasi, teman dekat dan lain2, setiap pendapat atau saran yang terlontar dari mulut saya ini pasti cuma dianggap angin lewat. Walau kadang akhirnya didengar juga saat sudah kepepet. Cuma yaaa.. gitu deh..
Seperti meracau, mungkin itulah istilah yang tepat untuk saya. Kasian sama diri sendiri lama2. Yah, ambil hikmahnya ajalah yaa, mungkin memang saya harus lebih banyak mendengar lagi dan membaca daripada meracau ngga jelas dan malah bikin orang lain tambah pusing.
Faktanya, sebagai manusia justru kadang saya atau mungkin kita lebih banyak berbicara daripada mendengar. Dan entah kenapa, setiap ucapan saya, pendapat dan saran saya bukannya bikin orang lain menjadi lebih terbuka pemikirannya malah bikin orang lain jadi tambah pusing. Apa emang udah takdirnya gitu? Kadang sih rasanya sedih saat kita dengan semangat dan setulus hati memberi saran dan masukan tapi nyatanya malah kebulakannya. Olalaaa .. atau mungkin ini seperti karma karena sering menyampingkan saran atau masukan dari orang tua, seperti nasihat2 mereka. Haduh duh duh biyuuung. Atau emang salah ya terlalu peduli ? Lama2 bingung gimana cara menyampaikan saran atau pendapat yang baik. Karena jujur, selama ini, dimanapun itu, keluarga, teman, organisasi, teman dekat dan lain2, setiap pendapat atau saran yang terlontar dari mulut saya ini pasti cuma dianggap angin lewat. Walau kadang akhirnya didengar juga saat sudah kepepet. Cuma yaaa.. gitu deh..
Seperti meracau, mungkin itulah istilah yang tepat untuk saya. Kasian sama diri sendiri lama2. Yah, ambil hikmahnya ajalah yaa, mungkin memang saya harus lebih banyak mendengar lagi dan membaca daripada meracau ngga jelas dan malah bikin orang lain tambah pusing.
30.8.10
LDR ...
LDR, kalo di buku Raditya Dika dikenal dengan Long Dick Reaction tapi yang mau saya bahas disini adalah Long Distance Relationship, seperti yang diceritakan Raditya Dika di bukunya yang berjudul Cinta Brontosaurus.
Sebenernya baru aja dapet pemikiran kalau LDR (Long Distance Relationship tentunya) tidak akan berjalan baik tanpa komunikasi yang intens. Kenapa? Bayangin aja, seperti kita ibadah, kita solat, kita diwajibkan solat 5 waktu untuk bisa mengingat Tuhan, Allah SWT dan kalau solat itu tidak berjalan dengan baik, tidak didirikan dengan baik, tentu kita akan lupa, dan otomatis iman kita berkurang, kadar cinta kita pada Tuhan berkurang. Ke-intens-an dengan Tuhan Yang Maha Pencipta aja bisa berkurang apalagi sama sesama manusia? Coba aja dipikir, siapa tau saya salah :P Tapi sayangnya saya amat yakin dengan pemikiran saya ini :D
Dan jujur, saya tidak suka LDR ini. Entah kenapa saya selalu memiliki feeling tidak akan berhasil menjalankannya. Tapi tidak sedikit juga orang2 atau pasangan yang berhasil menjalankannya. Tentu, dengan banyak kejadian dan godaan disana-sini juga. Se-setia apapun mereka, pasti ada godaan dalam bentuk apapun yang menghantui mereka. Kenapa saya merasa tidak akan berhasil menjalankan LDR? Karena saya orangnya mudah merindu. Saya tidak pernah bisa hidup jauh dari orang yang saya sayang, walaupun dari kecil banget udah ngerasain ditinggal orang tua dinas keluar kota, bahkan sampe satu tahun, tapi itu tetap tidak membuat saya kuat untuk menjalaninya. Buktinya, selalu saja ada moment 'sakit'. Entah itu demam, atau apalah dan obatnya kalau sudah ketemu atau sekedar mendengar suara orang tersayang nun jauh disana. Agak lebay sih hehee tapi ya begitulah adanya :P
Hahhh, rindu ini memang membunuhku ...
Sebenernya baru aja dapet pemikiran kalau LDR (Long Distance Relationship tentunya) tidak akan berjalan baik tanpa komunikasi yang intens. Kenapa? Bayangin aja, seperti kita ibadah, kita solat, kita diwajibkan solat 5 waktu untuk bisa mengingat Tuhan, Allah SWT dan kalau solat itu tidak berjalan dengan baik, tidak didirikan dengan baik, tentu kita akan lupa, dan otomatis iman kita berkurang, kadar cinta kita pada Tuhan berkurang. Ke-intens-an dengan Tuhan Yang Maha Pencipta aja bisa berkurang apalagi sama sesama manusia? Coba aja dipikir, siapa tau saya salah :P Tapi sayangnya saya amat yakin dengan pemikiran saya ini :D
Dan jujur, saya tidak suka LDR ini. Entah kenapa saya selalu memiliki feeling tidak akan berhasil menjalankannya. Tapi tidak sedikit juga orang2 atau pasangan yang berhasil menjalankannya. Tentu, dengan banyak kejadian dan godaan disana-sini juga. Se-setia apapun mereka, pasti ada godaan dalam bentuk apapun yang menghantui mereka. Kenapa saya merasa tidak akan berhasil menjalankan LDR? Karena saya orangnya mudah merindu. Saya tidak pernah bisa hidup jauh dari orang yang saya sayang, walaupun dari kecil banget udah ngerasain ditinggal orang tua dinas keluar kota, bahkan sampe satu tahun, tapi itu tetap tidak membuat saya kuat untuk menjalaninya. Buktinya, selalu saja ada moment 'sakit'. Entah itu demam, atau apalah dan obatnya kalau sudah ketemu atau sekedar mendengar suara orang tersayang nun jauh disana. Agak lebay sih hehee tapi ya begitulah adanya :P
Hahhh, rindu ini memang membunuhku ...
22.8.10
Seni dan keabstrakan saya ...
Pekerja Seni ?
Agak gak sreg dan gak gitu suka dengan kata2 itu. Walaupun bukan seniman atau artis atau apalah ya, yang saya tau, seni itu bukanlah sebuah pekerjaan. Jadi kalau denger orang2 ngoceh sana-sini di gossip dan sejenisnya kayak gini,"Pekerja Seni kelahiran Jombang 1945 ini mengaku mencintai dan menikmati hidupnya blablablablablaa.." Agak gak pantes kalo seni dijadikan pekerjaan. Kenapa? Karena saya cinta seni dan budaya, apalagi milik Indonesia :)
Bagi saya, seni adalah sebuah karya, sesuatu yang dihasilkan dan bernilai luar biasa. Seperti yang KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) tuliskan, seni adalah karya yg diciptakan dng keahlian yg luar biasa atau bisa juga kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yg bernilai tinggi (luar biasa).
Di waktu yang hampir menunjukkan angka 8 ini, saya hanya mencoba2 mengisi waktu agar tidak bosan dengan membahas hal yang kurang penting ini hehehhehe. Daripada bosen karena ngantuk padahal sebentar lagi harus cabut ke kampus dan daripada bosen bikin tugas (mulai aja belom padahal :D) mending nulis heehee
Dan yaa, balik lagi, seni lebih cocok dijadikan profesi bukan pekerjaan. Profesi cenderung lebih ke laku atau keinginan emosi dan jiwa untuk melakukannya dan mencintainya karena kesukaan, kecintaan kepada seni itu sendiri. Seni juga luas, ada seni tari, seni pahat, seni lukis dan lain2. Dan setiap karya yang dihasilkan oleh tangan2 atau indera yang ajaib dan penuh emosi dan melibatkan jiwa adalah karya seni. Yeah, sebagai mantan calon anak IKJ, saya agak lebay menjabarkannya :P Tapi kalau ditanya 'Lo kok sok ngerti banget sih, emang secinta apa lo sama seni?' Tentu akan saya jawab,'WOW! cinta sekali.' Tidak peduli apa yang dikatakan orang. Walaupun gak ada bakat yang menonjol tentang seni, tapi setiap karya seni yang saya temukan di pinggir jalan atau gak sengaja liat di mall atau sekedar lewat galeri, semuanya saya suka. Seperti ada rasa menggebu-gebu saat menikmatinya, tanpa menyentuhnya, kita tentu bisa merasakan emosi dan makna dibalik karya seni tersebut.
Hubungan seni dan materi sendiri makin kesini makin riwet alias ribet. Orang2 yang mengaku pekerja seni itu selalu mengatakan kalau mencintai seni dan mendedikasikan hidupnya untuk seni sekaligus untuk mencari rupiah. Memang gak salah juga sih, cuma balik lagi, emang saya yang dableg gak suka dan gak setuju. Kenapa gak jadiin seni itu sebagai kecintaan dan profesi, untuk materi, jadikanlah materi2 itu sebagai bonus secara tidak langsung yang harusnya dikembalikan lagi kepada seni yang akan dihasilkan selanjutnya. Mungkin banyak dari mereka awalnya beranggapan seperti itu, tapi makin terlena dengan materi, mereka makin lupa dengan hakikat seni itu sendiri.
Dulu saya bercita-cita ingin menjadi seorang arsitek, saya amat menyukai gambar dan memandang menjadi seorang arsitek adalah hebat karena bisa membangun gedung dan rumah2 yang bagus dan cantik, tapi seiring waktu, cita2 itu mati karena keterbatasan ilmu dan fisik. Saya juga bercita2 menjadi sastrawan, sejak lulus SMP, saya sudah mengutarakannya ke mama tercinta dan beliau amat mendukung, sementara papa membebaskan saya asal itu yang saya benar2 sukai, tapi nyatanya, saya tidak lulus saat SPMB dan malah nyasar di IT. Namun, cita2 yang kedua itu belum pupus, tidak ada kata terlambat untuk belajar dan terus mengejar cita2 bukan? Dan saya akan memperjuangkan cita2 saya sampai saya bisa mencapainya karena seni tidak ada matinya :D Dan sebagai pemuda-pemudi Indonesia yang cinta Tanah Air, mari kita kobarkan semangat untuk bisa memajukan Indonesia lebih baik lagi ! hehehe *biarpun 17 Agustus udah lewat, semangat tetep harus tersemat*
*cheers
Agak gak sreg dan gak gitu suka dengan kata2 itu. Walaupun bukan seniman atau artis atau apalah ya, yang saya tau, seni itu bukanlah sebuah pekerjaan. Jadi kalau denger orang2 ngoceh sana-sini di gossip dan sejenisnya kayak gini,"Pekerja Seni kelahiran Jombang 1945 ini mengaku mencintai dan menikmati hidupnya blablablablablaa.." Agak gak pantes kalo seni dijadikan pekerjaan. Kenapa? Karena saya cinta seni dan budaya, apalagi milik Indonesia :)
Bagi saya, seni adalah sebuah karya, sesuatu yang dihasilkan dan bernilai luar biasa. Seperti yang KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) tuliskan, seni adalah karya yg diciptakan dng keahlian yg luar biasa atau bisa juga kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yg bernilai tinggi (luar biasa).
Di waktu yang hampir menunjukkan angka 8 ini, saya hanya mencoba2 mengisi waktu agar tidak bosan dengan membahas hal yang kurang penting ini hehehhehe. Daripada bosen karena ngantuk padahal sebentar lagi harus cabut ke kampus dan daripada bosen bikin tugas (mulai aja belom padahal :D) mending nulis heehee
Dan yaa, balik lagi, seni lebih cocok dijadikan profesi bukan pekerjaan. Profesi cenderung lebih ke laku atau keinginan emosi dan jiwa untuk melakukannya dan mencintainya karena kesukaan, kecintaan kepada seni itu sendiri. Seni juga luas, ada seni tari, seni pahat, seni lukis dan lain2. Dan setiap karya yang dihasilkan oleh tangan2 atau indera yang ajaib dan penuh emosi dan melibatkan jiwa adalah karya seni. Yeah, sebagai mantan calon anak IKJ, saya agak lebay menjabarkannya :P Tapi kalau ditanya 'Lo kok sok ngerti banget sih, emang secinta apa lo sama seni?' Tentu akan saya jawab,'WOW! cinta sekali.' Tidak peduli apa yang dikatakan orang. Walaupun gak ada bakat yang menonjol tentang seni, tapi setiap karya seni yang saya temukan di pinggir jalan atau gak sengaja liat di mall atau sekedar lewat galeri, semuanya saya suka. Seperti ada rasa menggebu-gebu saat menikmatinya, tanpa menyentuhnya, kita tentu bisa merasakan emosi dan makna dibalik karya seni tersebut.
Hubungan seni dan materi sendiri makin kesini makin riwet alias ribet. Orang2 yang mengaku pekerja seni itu selalu mengatakan kalau mencintai seni dan mendedikasikan hidupnya untuk seni sekaligus untuk mencari rupiah. Memang gak salah juga sih, cuma balik lagi, emang saya yang dableg gak suka dan gak setuju. Kenapa gak jadiin seni itu sebagai kecintaan dan profesi, untuk materi, jadikanlah materi2 itu sebagai bonus secara tidak langsung yang harusnya dikembalikan lagi kepada seni yang akan dihasilkan selanjutnya. Mungkin banyak dari mereka awalnya beranggapan seperti itu, tapi makin terlena dengan materi, mereka makin lupa dengan hakikat seni itu sendiri.
Dulu saya bercita-cita ingin menjadi seorang arsitek, saya amat menyukai gambar dan memandang menjadi seorang arsitek adalah hebat karena bisa membangun gedung dan rumah2 yang bagus dan cantik, tapi seiring waktu, cita2 itu mati karena keterbatasan ilmu dan fisik. Saya juga bercita2 menjadi sastrawan, sejak lulus SMP, saya sudah mengutarakannya ke mama tercinta dan beliau amat mendukung, sementara papa membebaskan saya asal itu yang saya benar2 sukai, tapi nyatanya, saya tidak lulus saat SPMB dan malah nyasar di IT. Namun, cita2 yang kedua itu belum pupus, tidak ada kata terlambat untuk belajar dan terus mengejar cita2 bukan? Dan saya akan memperjuangkan cita2 saya sampai saya bisa mencapainya karena seni tidak ada matinya :D Dan sebagai pemuda-pemudi Indonesia yang cinta Tanah Air, mari kita kobarkan semangat untuk bisa memajukan Indonesia lebih baik lagi ! hehehe *biarpun 17 Agustus udah lewat, semangat tetep harus tersemat*
*cheers
21.8.10
Dewasa dan apatis ..
Silent is gold...
Yeah, kadang pepatah itu benar tapi kadang juga salah. Tidak selamanya diam itu emas tetapi ada kalanya kita harus diam untuk bisa menjaga suasana dan hati masing2. Terbukti, seisi rumah ikut hening dengan keheningan yang tak sengaja saya buat.
Hari ini penuh warna dan saya tidak menyesalinya. Semua berawal dari kejenuhan yang berakhir dengan kemarahan. Maaf, boy, aku khilaf dan ga mau bohong jg, aku merasa nyaman dan tenang di satu sisi karena semua yang tertahan bisa tumpah siang ini, sore ini. Semua terjadi tanpa rencana dan tanpa terduga. Yang pasti, bukan mencari siapa yang salah tapi mencoba mencari jalan keluar bersama. Bukan juga menuduh tapi aku mencoba terus mengerti tanpa mau menang sendiri.
Kemarin ada obrolan kecil antara saya dengan keluarga (minus papa). Sebenarnya semua tanpa disengaja, selalu begitu. Awalnya sih cuma mau curhat, endingnya malah bikin kesel sendiri. Saya memulai pembicaraan dengan rasa malas saya untuk menginap di rumah teman di Mampang untuk membuat skripsi nanti. Karena sebelumnya, teman satu kelompok skripsi saya itu sudah mengatakan kalau lebih baik menginap di rumah dia saja untuk menyusun skripsi dan orang tuanya menyambut baik, malah mempelopori tapi saya merasa enggan. Masa iya, tiap minggu harus bolak-balik rumah, kampus, sama rumah dia. Dan saya tipe orang yang ga betah di rumah orang, apalagi bukan yang begitu saya kenal, belum begitu dekat. Lagipula, seikhlas-ikhlasnya orang menampung anak orang di rumahnya, pasti ada rasa ga enaknya juga, apalagi selama empat bulan direcokin rumahnya. Ehh, yang ada saya malah disuruh begitu sama orang rumah, kalau perlu gantian nginepnya, di rumah juga boleh -.-"
Obrolan masih berlanjut sampe ada perdebatan kecil setelah saya mengutarakan niat untuk ngekos di dekat kampus. Baru juga ngomong,"Aku pikir mendingan aku ngekos soalnya ..." tapi langsung dicecer hujatan pernyataan kalau saya ngekos ga akan betah, saya ngekos cuma biar deket sama pacar, saya ngekos ga akan ada manfaatnya dan tralala trililiii. GILA ! Jelas2, saya belum mengutarakan alasan saya ngekos. Sampe akhirnya saya coba jelasin kalau saya ngekos karena masih ada kuliah tiga hari dalam seminggu dan kos itu berfungsi untuk tempat berkumpul dan tidur kalau terlalu larut ngerjain skripsi nantinya. Mereka mulai paham, sedikit, dan ada lagi alasan baru saya dilarang ngekos yaitu alasan yang dari dulu selalu menghambat kemajuan saya dalam menjadi dewasa,"Nanti di rumah ga ada orang, cha." Oh, please, gimana kalau nanti dapet kerja di luar kota atau mungkin luar negri, atau mungkin dilamar anak orang terus nikah, masa iya dilarang cuma dengan alasan ga mutu gitu?
Dan sore tadi, papa nyentil sedikit soal kos saat saya keluar dari kamar, sehabis mengobrol lewat telepon dengan pacar. "Ini tas berserakan di kursi semua." Beliau sambil membaca koran. Lalu saya bereskan tas yang ga terpakai sampai tiba2 beliau komentar lagi,"Ngurus diri sendiri aja belom bisa mau pake ngekos segala." That is the point, Dad! Rasanya pengen teriak gitu. Itu juga salah satu alasan saya ingin ngekos. Selain nanti biar ga bolak-balik kampus-kantor-rumah, belajar dewasa dan mengurus diri sendiri juga salah satu alasannya. Tapi tidak saya gubris. Terbukti, rumah menjadi hening. Saya diam seribu bahasa tanpa berucap sepatah kata pun sejak sore tadi sampai detik ini. Rasanya seperti, kesepian di tengah keramaian...
Akhir2 ini papa memang lebih protektif pada kedua anaknya. Tapi alangkah baiknya kalau semua dibicarakan baik2 bukan lewat belakang dan sembunyi2. Semua menjadi jelas dan semua enak. Terbukti, diam hanya menjadikan masalah terasa selesai sesaat namun bisa meledak suatu saat. Bicara adalah solusi yang baik asal dilakukan baik2.
Dewasa tidak selalu apatis dan kadang untuk menjadi dewasa kita perlu mengorbankan hal lain yang kita sukai atau mencintai hal baru yang tidak kita sukai.
Yeah, kadang pepatah itu benar tapi kadang juga salah. Tidak selamanya diam itu emas tetapi ada kalanya kita harus diam untuk bisa menjaga suasana dan hati masing2. Terbukti, seisi rumah ikut hening dengan keheningan yang tak sengaja saya buat.
Hari ini penuh warna dan saya tidak menyesalinya. Semua berawal dari kejenuhan yang berakhir dengan kemarahan. Maaf, boy, aku khilaf dan ga mau bohong jg, aku merasa nyaman dan tenang di satu sisi karena semua yang tertahan bisa tumpah siang ini, sore ini. Semua terjadi tanpa rencana dan tanpa terduga. Yang pasti, bukan mencari siapa yang salah tapi mencoba mencari jalan keluar bersama. Bukan juga menuduh tapi aku mencoba terus mengerti tanpa mau menang sendiri.
Kemarin ada obrolan kecil antara saya dengan keluarga (minus papa). Sebenarnya semua tanpa disengaja, selalu begitu. Awalnya sih cuma mau curhat, endingnya malah bikin kesel sendiri. Saya memulai pembicaraan dengan rasa malas saya untuk menginap di rumah teman di Mampang untuk membuat skripsi nanti. Karena sebelumnya, teman satu kelompok skripsi saya itu sudah mengatakan kalau lebih baik menginap di rumah dia saja untuk menyusun skripsi dan orang tuanya menyambut baik, malah mempelopori tapi saya merasa enggan. Masa iya, tiap minggu harus bolak-balik rumah, kampus, sama rumah dia. Dan saya tipe orang yang ga betah di rumah orang, apalagi bukan yang begitu saya kenal, belum begitu dekat. Lagipula, seikhlas-ikhlasnya orang menampung anak orang di rumahnya, pasti ada rasa ga enaknya juga, apalagi selama empat bulan direcokin rumahnya. Ehh, yang ada saya malah disuruh begitu sama orang rumah, kalau perlu gantian nginepnya, di rumah juga boleh -.-"
Obrolan masih berlanjut sampe ada perdebatan kecil setelah saya mengutarakan niat untuk ngekos di dekat kampus. Baru juga ngomong,"Aku pikir mendingan aku ngekos soalnya ..." tapi langsung dicecer hujatan pernyataan kalau saya ngekos ga akan betah, saya ngekos cuma biar deket sama pacar, saya ngekos ga akan ada manfaatnya dan tralala trililiii. GILA ! Jelas2, saya belum mengutarakan alasan saya ngekos. Sampe akhirnya saya coba jelasin kalau saya ngekos karena masih ada kuliah tiga hari dalam seminggu dan kos itu berfungsi untuk tempat berkumpul dan tidur kalau terlalu larut ngerjain skripsi nantinya. Mereka mulai paham, sedikit, dan ada lagi alasan baru saya dilarang ngekos yaitu alasan yang dari dulu selalu menghambat kemajuan saya dalam menjadi dewasa,"Nanti di rumah ga ada orang, cha." Oh, please, gimana kalau nanti dapet kerja di luar kota atau mungkin luar negri, atau mungkin dilamar anak orang terus nikah, masa iya dilarang cuma dengan alasan ga mutu gitu?
Dan sore tadi, papa nyentil sedikit soal kos saat saya keluar dari kamar, sehabis mengobrol lewat telepon dengan pacar. "Ini tas berserakan di kursi semua." Beliau sambil membaca koran. Lalu saya bereskan tas yang ga terpakai sampai tiba2 beliau komentar lagi,"Ngurus diri sendiri aja belom bisa mau pake ngekos segala." That is the point, Dad! Rasanya pengen teriak gitu. Itu juga salah satu alasan saya ingin ngekos. Selain nanti biar ga bolak-balik kampus-kantor-rumah, belajar dewasa dan mengurus diri sendiri juga salah satu alasannya. Tapi tidak saya gubris. Terbukti, rumah menjadi hening. Saya diam seribu bahasa tanpa berucap sepatah kata pun sejak sore tadi sampai detik ini. Rasanya seperti, kesepian di tengah keramaian...
Akhir2 ini papa memang lebih protektif pada kedua anaknya. Tapi alangkah baiknya kalau semua dibicarakan baik2 bukan lewat belakang dan sembunyi2. Semua menjadi jelas dan semua enak. Terbukti, diam hanya menjadikan masalah terasa selesai sesaat namun bisa meledak suatu saat. Bicara adalah solusi yang baik asal dilakukan baik2.
Dewasa tidak selalu apatis dan kadang untuk menjadi dewasa kita perlu mengorbankan hal lain yang kita sukai atau mencintai hal baru yang tidak kita sukai.
17.8.10
Duka dan cita . . .
Baru kepikiran, kenapa Duka dan Cita bisa berdampingan, seperti halnya Suka dan Cita? Sebenernya apa makna dari sebuah kata 'Cita'? Mari kita tanya KBBI :D Dan ternyata, Cita memiliki arti RASA atau Perasaan Hati. Yeahhh..
Minggu ini menjadi minggu duka bagi beberapa orang yang saya sayang, mereka, teman2 saya.
Kabar pertama datang di siang hari, di akhir tidur siang saya di hari Sabtu. Ayah dari teman SMA saya baru saja meninggal hari itu akibat sakit diabetes yang diderita. Kaget. Saya sempat terdiam beberapa saat memandangi sms itu. Betapa jahatnya saya sebagai seorang teman yang sejak kelas 1 SMA selalu bersama2. Disaat saya susah, dia dan teman2 yg lain bisa hadir, tapi saya tidak bisa. Yaaa, salah satunya gara2 saya udah ada janji reuni terlebih dahulu. Dan lagipula, kalau saya datang setelah reuni, tidak ada teman barengan untuk pulang malamnya. Itulah ribetnya jadi perempuan dan ga bisa nyetir. Dan saya hanya bisa menyampaikan rasa belasungkawa melalui telepon. Alhamdulillah dia terdengar tegar, tidak seperti saya 5 tahun yang lalu -.-"
Kabar kedua datang sore harinya, hanya selang sekitar satu jam atau dua jam. Dua orang teman lama semasa SMP datang menjemput saya untuk pergi bersama-sama ke acara reuni kecil2an. Dan di tengah obrolan di rumah, Deci, teman dekat saya memberi kabar kalau ayah dari teman saya baru saja meninggal sekitar satu bulan yang lalu. Kaget. Amat sangat kaget dan ngga percaya. Gimana bisa, rasanya baru kemaren ketemu beliau dan diantar ke Atmajaya bareng anaknya, teman saya ini. Dan kabarnya, beliau meninggal karena kecelakaan, tabrak lari kalau saya tidak salah menyimpulkan. Entah seperti apa perasaan teman saya itu, yang pasti, saya juga belum menengok atau sekedar menjenguk atau mengucapkan rasa belasungkawa. Rumah kami hanya beda sektor, tapi rasanya selalu ada jarak dan gangguan untuk bisa bertemu.
Dua kabar mengejutkan di satu hari itu membuat saya cukup sedih. Semoga amal ibadah beliau-beliau diterima disisi Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan Maha Adil dan Maha Tahu yang terbaik bagi umatnya. Selalu ada makna dan hikmah dari semua kejadian di kehidupan ini.
Seorang teman juga sedang diuji kesabaran dan ketabahannya. Ayahnya sedang sakit dan cukup parah. Walau ia terlihat tenang, jelas terlihat di wajahnya dan matanya kalau ia amat khawatir, saya bisa merasakannya, saya pernah mengalaminya. Semoga beliau dan keluarga diberi ketabahan dan selalu diberi yang terbaik amin.
Minggu ini menjadi minggu duka bagi beberapa orang yang saya sayang, mereka, teman2 saya.
Kabar pertama datang di siang hari, di akhir tidur siang saya di hari Sabtu. Ayah dari teman SMA saya baru saja meninggal hari itu akibat sakit diabetes yang diderita. Kaget. Saya sempat terdiam beberapa saat memandangi sms itu. Betapa jahatnya saya sebagai seorang teman yang sejak kelas 1 SMA selalu bersama2. Disaat saya susah, dia dan teman2 yg lain bisa hadir, tapi saya tidak bisa. Yaaa, salah satunya gara2 saya udah ada janji reuni terlebih dahulu. Dan lagipula, kalau saya datang setelah reuni, tidak ada teman barengan untuk pulang malamnya. Itulah ribetnya jadi perempuan dan ga bisa nyetir. Dan saya hanya bisa menyampaikan rasa belasungkawa melalui telepon. Alhamdulillah dia terdengar tegar, tidak seperti saya 5 tahun yang lalu -.-"
Kabar kedua datang sore harinya, hanya selang sekitar satu jam atau dua jam. Dua orang teman lama semasa SMP datang menjemput saya untuk pergi bersama-sama ke acara reuni kecil2an. Dan di tengah obrolan di rumah, Deci, teman dekat saya memberi kabar kalau ayah dari teman saya baru saja meninggal sekitar satu bulan yang lalu. Kaget. Amat sangat kaget dan ngga percaya. Gimana bisa, rasanya baru kemaren ketemu beliau dan diantar ke Atmajaya bareng anaknya, teman saya ini. Dan kabarnya, beliau meninggal karena kecelakaan, tabrak lari kalau saya tidak salah menyimpulkan. Entah seperti apa perasaan teman saya itu, yang pasti, saya juga belum menengok atau sekedar menjenguk atau mengucapkan rasa belasungkawa. Rumah kami hanya beda sektor, tapi rasanya selalu ada jarak dan gangguan untuk bisa bertemu.
Dua kabar mengejutkan di satu hari itu membuat saya cukup sedih. Semoga amal ibadah beliau-beliau diterima disisi Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan Maha Adil dan Maha Tahu yang terbaik bagi umatnya. Selalu ada makna dan hikmah dari semua kejadian di kehidupan ini.
Seorang teman juga sedang diuji kesabaran dan ketabahannya. Ayahnya sedang sakit dan cukup parah. Walau ia terlihat tenang, jelas terlihat di wajahnya dan matanya kalau ia amat khawatir, saya bisa merasakannya, saya pernah mengalaminya. Semoga beliau dan keluarga diberi ketabahan dan selalu diberi yang terbaik amin.
"One Day In Your Life"
- Michael Jackson -
One day in your life
You'll remember a place
Someone touching your face
You'll come back and you'll look around, you'll . . .
One day in your life
You'll remember the love you found here
You'll remember me somehow
Though you don't need me now
I will stay in your heart
And when things fall apart
You'll remember one day . . .
One day in your life
When you find that you're always waiting
For a love we used to share
Just call my name, and I'll be there
You'll remember me somehow
Though you don't need me now
I will stay in your heart
And when things fall apart
You'll remember one day . . .
One day in your life
When you find that you're always lonely
For a love we used to share
Just call my name, and I'll be there
- Michael Jackson -
One day in your life
You'll remember a place
Someone touching your face
You'll come back and you'll look around, you'll . . .
One day in your life
You'll remember the love you found here
You'll remember me somehow
Though you don't need me now
I will stay in your heart
And when things fall apart
You'll remember one day . . .
One day in your life
When you find that you're always waiting
For a love we used to share
Just call my name, and I'll be there
You'll remember me somehow
Though you don't need me now
I will stay in your heart
And when things fall apart
You'll remember one day . . .
One day in your life
When you find that you're always lonely
For a love we used to share
Just call my name, and I'll be there
15.8.10
Ramadhan, I'm in love ...
Heihoooo :D
Assalammu’alaikum wr.wb :)
Alhamdulillah masih bisa ketemu Ramadhan tahun ini, masih bisa berpuasa, masih diberi waktu untuk bisa menjadi manusia lebih baik. Dan betapa senangnya saya saat ini, di Ramadhan tahun ini. Kenapa? Kenapa? Kenapa? Karena eh karena Ramadhan tahun ini ada yang nemenin ;;) hehee. Yup, I’ve got a boyfriend, he’s the cutest one that I loved :*
Alhamdulillah juga, walau belum lama, perasaan ini ga pernah berkurang sedikit pun kepadanya :P Biarpun banyak rintangan dan cobaan juga badai menghadang, tapi saya tetap dan semoga akan selalu merasa nyaman bersamanya. Saya harap dia merasakan hal yang sama amin hehehhee :P Dan yeahh, tidak ada yang abadi di dunia dan alam semesta ini selain Dia dan tidak ada yang abadi tanpa seijinnya ? You know what I mean hahaa. Bahasa Inggris asal nyeplos aja, maklum, dulu les Cuma sampe Intermediate dan keluar dengan tidak hormat alias tiba2 aja ngilang sampe dicariin sama temen2. Bener2 deh, anak macam apa saya ini ckckck..
And you know what? Barusan saya buka2 buku milik saya dan menemukan sesuatu di dalamnya. Agak kaget juga bacanya. Check this out !
Malam purnama
Menorehkan kilauan cahaya bertabur cinta
Lukiskan bulat indahnya
Mengembangkan senyum di wajah pecinta
Tak dapat bertutur banyak
Hanya kagum yang menyeruak
Harum indah angin malam semerbak
Mengosongkan abu dari asbak
Di dalam para pecinta
Hatinya bergemuruh membara
Di antara sayatan luka
Yang meleleh tanpa sisa
Kelabu temani sang purnama
Elok nian paduan keduanya
Walau lafasnya hanya terucap lewat asa
Namun pecinta tak kuasa mengelaknya
Lolongan sepi menabuh sunyi
Sang pecinta kehilangan kunci
Di kala hatinya mabuk karena benci
Di kala ia terbenam sepi
Ia tak tahu kalau sang purnama tahu
Sebuah jiwa indah telah menemukannya
Di tengah keheningan tatapan yang kelabu
Di tengah keramaian laku yang menyentil asa
Mereka kan bertemu
Di satu malam purnama
Menjadi satu
Disaksikan sang purnama
BSD, 01 Desember 2009
Rangkaian kata di atas tertuang di selembar kertas dalam buku tepat satu hari sebelum tragedi ojeg-bajaj-bis BSD di PIM terjadi :P Suka ketawa sendiri setiap mengingat kejadian itu, lucu, aneh, senang, deg-degan, dan semuanya menjadi satu. I love you, honeydut :-*
Saya juga ingat, tulisan di atas terinspirasi waktu saya naik ojeg sepulang dari kampus -.-“ yeahhh, di malam hari, di atas ojeg, dengan senyum mengembang sambil menatap bulan purnama dan deg-degan menanti kencan pertama yang akan berlangsung keesokan harinya. Cie elahhh kencan, makin aneh aja bahasa saya :D
Dalam sebuah kisah, tentu ada senang dan ada sedih. Ga mungkin seneng melulu atau sedih melulu, sinetron namanya kalo sampe ada. Dan hanya ingin sedikit menggombal dan berharap, temani aku selalu dalam senang dan sedih, dalam suka dan duka, dalam gundah dan bahagia karena senyum dan tawamu hiasi hariku, amarah dan ego kita hiasi cerita aku dan kamu. Seperti yang sering dia katakana,”Jangan jadikan perbedaan perpecahan tapi jadikan perbedaan warna.” Dan warna yang kau tampakkan padaku indah jadinya. Seperti kelabu yang selalu menemani purnama. Mereka tampak indah dan sempurna walau si kelabu tidak sesempurna warna lainnya tapi ia tampak ‘pas’ dan indah bersanding dengan purnama yang cahayanya terang dan bentuknya menawan. Terbukti, ketidaksempurnaan tak seburuk namanya.
Ada sedikit gombalan lagi untuknya, mari kita perhatikan rangkaian kata di bawah ini. *berasa buku pelajaran* hehehee
Padang pasir di tenggara tak kan terasa sejuk tanpamu disisi
Kutub Utara di sana tak kan terasa hangat tanpamu disisiku
Kau naungi aku dengan semua indah dan tawamu
Senyum dan tatapmu member arti padaku
Ego dan marahmu warnai cintaku
Kesempurnaan adalah milikNya
Dan kau .. satu yang nyaris sempurna
Tak bisa berdusta, kau tidaklah sempurna
Aku jauh dari sempurna
Tapi keberadaanmu saat ini
Menyempurnakan Ramadhan suci
Menyempurnakan lembaran kosong hatiku
Menyempurnakan kesempurnaan dari yang tak sempurna
Aku cinta kau
Bukan soal fisik semata
Bukan soal cerdasmu yang menawan
Aku cinta kau
Karena kau adalah penyempurnaku, hariku
Kar’na kau adalah pembuka, inti, dan semoga penutup kisahku
Dengan segala kurangku
Dengan semua salah dan amarahku
Cintailah aku semampumu
Karena kau adalah do’aku
Karena kau adalah anugerah terindah dariNya
Untukku ..
BSD, 13 Agustus 2010
Hihiii. Agak meletup2 dan berdebar2 waktu nulis itu dan yaaa gitu deh. I’m so in love with you through all the anger and disappointed behavior. Dan lagu ini benar2 pas menggambarkan suasana hati saya.
Just like a star across my sky. Just like an angel of the paint. You have appeared to my life. Feel like I’ll never be the same. Just like a song in my heart. Just like oil on my hands. Honour to love you. – Like a Star, Corrine Bailey Rae.
Ga tau lagi mau nulis apa dan ga mau lebih lebay lagi, saya Cuma ingin mengutip dialog dari sebuah Ftv berjudul Sebatas Aku Mampu (sesuai catetan sih gitu :D) yang pernah saya tonton bersama papa tercinta sekitar 3 atau 4 tahun yang lalu di tivi, di malam hari, dialog Aryo Wahab yang ditujukan kepada istrinya yang diperankan Putri Patricia. Dialog ini sederhana tapi saya suka.
Semua hal itu memiliki aturan ..
Harus begini, harus begitu.
Tapi dalam mencintai,
Kita hanya butuh keinginan tuk saling mencintai
Sebatas kita mampu …
Wassalammu’alaikum wr. Wb.
Assalammu’alaikum wr.wb :)
Alhamdulillah masih bisa ketemu Ramadhan tahun ini, masih bisa berpuasa, masih diberi waktu untuk bisa menjadi manusia lebih baik. Dan betapa senangnya saya saat ini, di Ramadhan tahun ini. Kenapa? Kenapa? Kenapa? Karena eh karena Ramadhan tahun ini ada yang nemenin ;;) hehee. Yup, I’ve got a boyfriend, he’s the cutest one that I loved :*
Alhamdulillah juga, walau belum lama, perasaan ini ga pernah berkurang sedikit pun kepadanya :P Biarpun banyak rintangan dan cobaan juga badai menghadang, tapi saya tetap dan semoga akan selalu merasa nyaman bersamanya. Saya harap dia merasakan hal yang sama amin hehehhee :P Dan yeahh, tidak ada yang abadi di dunia dan alam semesta ini selain Dia dan tidak ada yang abadi tanpa seijinnya ? You know what I mean hahaa. Bahasa Inggris asal nyeplos aja, maklum, dulu les Cuma sampe Intermediate dan keluar dengan tidak hormat alias tiba2 aja ngilang sampe dicariin sama temen2. Bener2 deh, anak macam apa saya ini ckckck..
And you know what? Barusan saya buka2 buku milik saya dan menemukan sesuatu di dalamnya. Agak kaget juga bacanya. Check this out !
Malam purnama
Menorehkan kilauan cahaya bertabur cinta
Lukiskan bulat indahnya
Mengembangkan senyum di wajah pecinta
Tak dapat bertutur banyak
Hanya kagum yang menyeruak
Harum indah angin malam semerbak
Mengosongkan abu dari asbak
Di dalam para pecinta
Hatinya bergemuruh membara
Di antara sayatan luka
Yang meleleh tanpa sisa
Kelabu temani sang purnama
Elok nian paduan keduanya
Walau lafasnya hanya terucap lewat asa
Namun pecinta tak kuasa mengelaknya
Lolongan sepi menabuh sunyi
Sang pecinta kehilangan kunci
Di kala hatinya mabuk karena benci
Di kala ia terbenam sepi
Ia tak tahu kalau sang purnama tahu
Sebuah jiwa indah telah menemukannya
Di tengah keheningan tatapan yang kelabu
Di tengah keramaian laku yang menyentil asa
Mereka kan bertemu
Di satu malam purnama
Menjadi satu
Disaksikan sang purnama
BSD, 01 Desember 2009
Rangkaian kata di atas tertuang di selembar kertas dalam buku tepat satu hari sebelum tragedi ojeg-bajaj-bis BSD di PIM terjadi :P Suka ketawa sendiri setiap mengingat kejadian itu, lucu, aneh, senang, deg-degan, dan semuanya menjadi satu. I love you, honeydut :-*
Saya juga ingat, tulisan di atas terinspirasi waktu saya naik ojeg sepulang dari kampus -.-“ yeahhh, di malam hari, di atas ojeg, dengan senyum mengembang sambil menatap bulan purnama dan deg-degan menanti kencan pertama yang akan berlangsung keesokan harinya. Cie elahhh kencan, makin aneh aja bahasa saya :D
Dalam sebuah kisah, tentu ada senang dan ada sedih. Ga mungkin seneng melulu atau sedih melulu, sinetron namanya kalo sampe ada. Dan hanya ingin sedikit menggombal dan berharap, temani aku selalu dalam senang dan sedih, dalam suka dan duka, dalam gundah dan bahagia karena senyum dan tawamu hiasi hariku, amarah dan ego kita hiasi cerita aku dan kamu. Seperti yang sering dia katakana,”Jangan jadikan perbedaan perpecahan tapi jadikan perbedaan warna.” Dan warna yang kau tampakkan padaku indah jadinya. Seperti kelabu yang selalu menemani purnama. Mereka tampak indah dan sempurna walau si kelabu tidak sesempurna warna lainnya tapi ia tampak ‘pas’ dan indah bersanding dengan purnama yang cahayanya terang dan bentuknya menawan. Terbukti, ketidaksempurnaan tak seburuk namanya.
Ada sedikit gombalan lagi untuknya, mari kita perhatikan rangkaian kata di bawah ini. *berasa buku pelajaran* hehehee
Padang pasir di tenggara tak kan terasa sejuk tanpamu disisi
Kutub Utara di sana tak kan terasa hangat tanpamu disisiku
Kau naungi aku dengan semua indah dan tawamu
Senyum dan tatapmu member arti padaku
Ego dan marahmu warnai cintaku
Kesempurnaan adalah milikNya
Dan kau .. satu yang nyaris sempurna
Tak bisa berdusta, kau tidaklah sempurna
Aku jauh dari sempurna
Tapi keberadaanmu saat ini
Menyempurnakan Ramadhan suci
Menyempurnakan lembaran kosong hatiku
Menyempurnakan kesempurnaan dari yang tak sempurna
Aku cinta kau
Bukan soal fisik semata
Bukan soal cerdasmu yang menawan
Aku cinta kau
Karena kau adalah penyempurnaku, hariku
Kar’na kau adalah pembuka, inti, dan semoga penutup kisahku
Dengan segala kurangku
Dengan semua salah dan amarahku
Cintailah aku semampumu
Karena kau adalah do’aku
Karena kau adalah anugerah terindah dariNya
Untukku ..
BSD, 13 Agustus 2010
Hihiii. Agak meletup2 dan berdebar2 waktu nulis itu dan yaaa gitu deh. I’m so in love with you through all the anger and disappointed behavior. Dan lagu ini benar2 pas menggambarkan suasana hati saya.
Just like a star across my sky. Just like an angel of the paint. You have appeared to my life. Feel like I’ll never be the same. Just like a song in my heart. Just like oil on my hands. Honour to love you. – Like a Star, Corrine Bailey Rae.
Ga tau lagi mau nulis apa dan ga mau lebih lebay lagi, saya Cuma ingin mengutip dialog dari sebuah Ftv berjudul Sebatas Aku Mampu (sesuai catetan sih gitu :D) yang pernah saya tonton bersama papa tercinta sekitar 3 atau 4 tahun yang lalu di tivi, di malam hari, dialog Aryo Wahab yang ditujukan kepada istrinya yang diperankan Putri Patricia. Dialog ini sederhana tapi saya suka.
Semua hal itu memiliki aturan ..
Harus begini, harus begitu.
Tapi dalam mencintai,
Kita hanya butuh keinginan tuk saling mencintai
Sebatas kita mampu …
Wassalammu’alaikum wr. Wb.
5.8.10
weleh weleh
heyhoooo .. somebody out there, Help meee !!! :(
Banyak ilmu banyak mengerti, kata orang, atau mungkin saya ngarang :D tapi kalau ilmunya bikin saya jadi jemu sendiri, gimana dongdorongdongdong??? Apalagi kalau ilmu itu menyangkut perasaan saya, dia, dan orang banyak?
Rasanya semua berkecamuk jadi satu di otak. Semua kata2 teman saya, semua ilmu yang terkandung dalam ucapannya, semua tulisan2 itu, semuaaaaa, semuanyaaaaa. Emang, Sabar itu ga ada batasannya. Kalo sabar ada batasnya, itu bukan sabar namanya. Dan amat sangatlah susah untuk bisa menjadi manusia sabar. Semakin saya belajar bersabar, kadang saya makin menjadi gila -.-"
Entah kenapa, semua menjadi agak tidak benar akhir2 ini. Saya menjadi tidak benar, perasaan saya menjadi tidak benar, semuanya menjadi tidak benar. Dan tidak tau harus berbuat apa, cuma bisa diem, bengong, mikir, bengong lagi, gitu lagi. Bener2 deh, terlahir manusia tapi berakal binatang. Eh, tapi kan binatang ga berakal -.-" Tuh kan, Saya menjadi bodoh, amat sangat bodoh. Saya berakal tapi kemana akal saya pergi saat saya berbuat salah? Bisa membedakan antara yang baik dan benar tapi tidak bisa menahan nafsu untuk tidak melakukannya.
Entah kenapa seperti ada jarak akhir2 ini. Perhatiannya berkurang dan menciptakan lubang kecil di antara kami, itu yang saya rasakan. Entah cuma perasaan aja atau gimana, tapi yaa udah sering saya mencoba menangkis segala feeling dan perasaan yang ga bener ini. Tapi tetep aja, I am a human, a person, a girl, a stupid-odd girl tepatnya yang juga butuh sedikit perhatian kecil. Disinilah perbedaan perempuan dan laki2 bisa terlihat. Perempuan lebih membutuhkan perhatian psikologis sementara laki2 lebih membutuhkan perhatian fisik. *sotoy saya kumat :D
dan ya ya yaaa.. It's so untrue. *tetep mencoba meyakinkan diri* dan yeaahh, sambil terus mencoba menjadi orang sabar dan menjadi orang baik, ga cuma di Bulan Ramadhan yang beberapa hari lagi akan datang, saya akan coba menjadi orang yang pengertian. Pengertian dalam banyak hal, semua hal yang menyangkut hari ini, esok, dan masa depan. And don't you dare broke me up !
Banyak ilmu banyak mengerti, kata orang, atau mungkin saya ngarang :D tapi kalau ilmunya bikin saya jadi jemu sendiri, gimana dongdorongdongdong??? Apalagi kalau ilmu itu menyangkut perasaan saya, dia, dan orang banyak?
Rasanya semua berkecamuk jadi satu di otak. Semua kata2 teman saya, semua ilmu yang terkandung dalam ucapannya, semua tulisan2 itu, semuaaaaa, semuanyaaaaa. Emang, Sabar itu ga ada batasannya. Kalo sabar ada batasnya, itu bukan sabar namanya. Dan amat sangatlah susah untuk bisa menjadi manusia sabar. Semakin saya belajar bersabar, kadang saya makin menjadi gila -.-"
Entah kenapa, semua menjadi agak tidak benar akhir2 ini. Saya menjadi tidak benar, perasaan saya menjadi tidak benar, semuanya menjadi tidak benar. Dan tidak tau harus berbuat apa, cuma bisa diem, bengong, mikir, bengong lagi, gitu lagi. Bener2 deh, terlahir manusia tapi berakal binatang. Eh, tapi kan binatang ga berakal -.-" Tuh kan, Saya menjadi bodoh, amat sangat bodoh. Saya berakal tapi kemana akal saya pergi saat saya berbuat salah? Bisa membedakan antara yang baik dan benar tapi tidak bisa menahan nafsu untuk tidak melakukannya.
Entah kenapa seperti ada jarak akhir2 ini. Perhatiannya berkurang dan menciptakan lubang kecil di antara kami, itu yang saya rasakan. Entah cuma perasaan aja atau gimana, tapi yaa udah sering saya mencoba menangkis segala feeling dan perasaan yang ga bener ini. Tapi tetep aja, I am a human, a person, a girl, a stupid-odd girl tepatnya yang juga butuh sedikit perhatian kecil. Disinilah perbedaan perempuan dan laki2 bisa terlihat. Perempuan lebih membutuhkan perhatian psikologis sementara laki2 lebih membutuhkan perhatian fisik. *sotoy saya kumat :D
dan ya ya yaaa.. It's so untrue. *tetep mencoba meyakinkan diri* dan yeaahh, sambil terus mencoba menjadi orang sabar dan menjadi orang baik, ga cuma di Bulan Ramadhan yang beberapa hari lagi akan datang, saya akan coba menjadi orang yang pengertian. Pengertian dalam banyak hal, semua hal yang menyangkut hari ini, esok, dan masa depan. And don't you dare broke me up !
31.7.10
Friendship in love . . .

"One loyal friend is worth ten thousand relatives"-Euripides
Sebenernya baru tau kalo hari ini adalah hari pertemanan a.k.a Friendship Day :D Dan menurut saya, tidak ada batasan waktu, fisik, atau apapun dalam berteman, mencari teman. Pertemanan bisa terjalin sejalannya waktu, seperti juga halnya percintaan. Cie elahhh :P Semua makin berkualitas seiring waktu dan kenyaman dari masing2 pihak. *agak ga jelas mau ngomong apa* Yang pasti cuma mau bilang kalau, dalam berteman, tak perlulah kita melihat perbedaan tapi cobalah bangun kesamaan dan kekompakan dengan begitu dunia akan terlihat semakin berwarna dan penuh cinta awawawww :)
dan untuk my honeydut, you're my full time lover and bestfriend. Jadi, insyaAllah aku akan selalu ada untuk kamu :) Wo hen ai ni dahhh :*
HAPPY FRIENDSHIP DAY !!!
*cheers :D
dan untuk my honeydut, you're my full time lover and bestfriend. Jadi, insyaAllah aku akan selalu ada untuk kamu :) Wo hen ai ni dahhh :*
HAPPY FRIENDSHIP DAY !!!
*cheers :D
Label:
firendship,
Live,
Lone,
Love,
lover
28.7.10
Dialog Purnama
purnama ini, aku terdiam
mencoba memandang indahnya
merasa elok sinarnya
di malam ini
dialog kami berlangsung kembali
ia menatapku, menelisik
mencoba mencari arti dibalik tatapan mata buram ini
mengajakku berdialog .. tentang cinta
aku ingat, purnama yang lalu, aku baru saja jatuh cinta
di tahun lalu, di akhir tahun
dan saat ini .. aku masih dalam kondisi yang sama
hanya, semua tampak kelabu kini
menggerogoti putihnya gigi
menghapus kelam hitamnya hati
ku tatap purnama
mengenyampingkan Ia yang kuasa
menata kembali kuasaku pada asa
dan ternyata aku timbul dan tenggelam dalam diriku sendiri
pemikiran yg tak berarti
tapi dia, senyumnya selalu memberi arti padaku
kini, sosok kecil dalamku sedang berdialog denganku
meyakinkanku semua akan baik adanya
seperti sinar sang purnama
yang menyinari gelap langit-atmosfer malam ini . . .
28 Juli'10
22:43
mencoba memandang indahnya
merasa elok sinarnya
di malam ini
dialog kami berlangsung kembali
ia menatapku, menelisik
mencoba mencari arti dibalik tatapan mata buram ini
mengajakku berdialog .. tentang cinta
aku ingat, purnama yang lalu, aku baru saja jatuh cinta
di tahun lalu, di akhir tahun
dan saat ini .. aku masih dalam kondisi yang sama
hanya, semua tampak kelabu kini
menggerogoti putihnya gigi
menghapus kelam hitamnya hati
ku tatap purnama
mengenyampingkan Ia yang kuasa
menata kembali kuasaku pada asa
dan ternyata aku timbul dan tenggelam dalam diriku sendiri
pemikiran yg tak berarti
tapi dia, senyumnya selalu memberi arti padaku
kini, sosok kecil dalamku sedang berdialog denganku
meyakinkanku semua akan baik adanya
seperti sinar sang purnama
yang menyinari gelap langit-atmosfer malam ini . . .
28 Juli'10
22:43
23.7.10
terbius pelangi ...
ketika semu tak berkata, aku mencarinya
ketika ribut tertidur, tak sengaja aku menyenggolnya, membangunkannya
ketika suara tak teredam, aku membuka lalu menutup mulutku, mulutnya
aku seperti melayang, terhempas angan
disini ku bersanding disisimu
merasakan semua rasa yang indah
melewati rasa yang buatku resah
hanya segelintir dari beberapa saja
belum sepenuhnya aku kenal kau
sudah sepenuhnya jiwa ini aku inginkan kau
hampir sepenuhnya aku sayangi kau
sudah sepenuhnya rasa ini kuberikan tanpa ragu
hampir sepenuhnya aku tersulut cemburu
sudah sepenuhnya aku coba pendam darimu
menggali lebih dalam lagi untuk bisa mengerti
aku tersandung banyak prasangka
terhentak rasa tak suka
terhempas rasa bersalah tak terduga
maaf, semua menerpa begitu saja
kadang terasa aman denganku begitu
kemudian terpampanglah kenyataan dihadapanku
kau adalah kamu di saat manis
kamu adalah kau disaat miris
menjagamu adalah kewajiban, hak terindah
melihatmu adalah waktu terindah
mencintaimua adalah kesempatan terindah
bawalah aku
dalam setiap rasa, percaya, dan cintamu ...
kucoba bunuh semua rasa yang menghalangi
karena aku tlah terbius indahmu, pelangi ..
23 Juli'10
21:50
ketika ribut tertidur, tak sengaja aku menyenggolnya, membangunkannya
ketika suara tak teredam, aku membuka lalu menutup mulutku, mulutnya
aku seperti melayang, terhempas angan
disini ku bersanding disisimu
merasakan semua rasa yang indah
melewati rasa yang buatku resah
hanya segelintir dari beberapa saja
belum sepenuhnya aku kenal kau
sudah sepenuhnya jiwa ini aku inginkan kau
hampir sepenuhnya aku sayangi kau
sudah sepenuhnya rasa ini kuberikan tanpa ragu
hampir sepenuhnya aku tersulut cemburu
sudah sepenuhnya aku coba pendam darimu
menggali lebih dalam lagi untuk bisa mengerti
aku tersandung banyak prasangka
terhentak rasa tak suka
terhempas rasa bersalah tak terduga
maaf, semua menerpa begitu saja
kadang terasa aman denganku begitu
kemudian terpampanglah kenyataan dihadapanku
kau adalah kamu di saat manis
kamu adalah kau disaat miris
menjagamu adalah kewajiban, hak terindah
melihatmu adalah waktu terindah
mencintaimua adalah kesempatan terindah
bawalah aku
dalam setiap rasa, percaya, dan cintamu ...
kucoba bunuh semua rasa yang menghalangi
karena aku tlah terbius indahmu, pelangi ..
23 Juli'10
21:50
12.7.10
6.7.10
The love that we love :)
wow .. i feel so deep in love
mencoba untuk tidak berlebihan dan tidak terlalu mengumbar. Malam ini, di waktu yg menunjukkan pukul 22:10, saya hanya ingin mencoba menuangkan senyum yang sejak tadi mengembang di wajah saya tiada henti. Sumpe lo? Sumpe dehh, sumprit dah..
to be honest, I'm so in love with you. to be honest, sometimes I'm going mad of you. to be honest, you are the only person that can make me safe inside and make me feel all the emotions of this life. I'm hoping that you will keep my trust and all this believing, all this smile, all this love. Borrow me your big lantern when i'm in the dark. Guide me to your best place, to the good place. Try to keep this hands holding together with yours, and teach me the good things you have. We've been together for a few month and I think its just the beginning of all. Let's walk through the rain, through the storm, through the chemical of this feelings in this drama of life. I'm just love being with you. I just woke up, realized that its a true story. Just leave all the pain inside of us. Reach my hands and I'll be yours. Reach my hands and I'll be next to you in every condition and every situation. Let me love you to the best way.
hehehhehee..
agak lebayyatun mungkin, tapi satu paragraf ungkapan perasaan di atas hanya sebagian kecil saja. agak terbengong-bengong juga pas dibaca ulang, tapi yaa mau gimana lagi. Perasaan ini tidak pernah berubah dari awal mulai terjalin. Perasaan ini justru bertambah tiap harinya, setiap kita selesai tertawa, bercanda, berantem, beradu pendapat, setiap kali kita dicoba dengan semua perasaan. Mungkin ini terlalu cepat, tapi saya selalu berharap bahwa ini adalah jawaban yang selama ini saya minta dari Tuhan. Mencoba dewasa, entah seperti apa akhirnya (maunya sih ga ada ending), saya tidak akan pernah menyesali semua ini. Terlalu manis untuk bisa dilupakan, disesali. Ahh.. udahan dah ya lebay"annya. Cuma rasanya tuh, berbunga-bunga. Such a sweet first love (ya emang -.-"). Dan .. yeah, I'm in love with you :)
*cheers :D
mencoba untuk tidak berlebihan dan tidak terlalu mengumbar. Malam ini, di waktu yg menunjukkan pukul 22:10, saya hanya ingin mencoba menuangkan senyum yang sejak tadi mengembang di wajah saya tiada henti. Sumpe lo? Sumpe dehh, sumprit dah..
to be honest, I'm so in love with you. to be honest, sometimes I'm going mad of you. to be honest, you are the only person that can make me safe inside and make me feel all the emotions of this life. I'm hoping that you will keep my trust and all this believing, all this smile, all this love. Borrow me your big lantern when i'm in the dark. Guide me to your best place, to the good place. Try to keep this hands holding together with yours, and teach me the good things you have. We've been together for a few month and I think its just the beginning of all. Let's walk through the rain, through the storm, through the chemical of this feelings in this drama of life. I'm just love being with you. I just woke up, realized that its a true story. Just leave all the pain inside of us. Reach my hands and I'll be yours. Reach my hands and I'll be next to you in every condition and every situation. Let me love you to the best way.
hehehhehee..
agak lebayyatun mungkin, tapi satu paragraf ungkapan perasaan di atas hanya sebagian kecil saja. agak terbengong-bengong juga pas dibaca ulang, tapi yaa mau gimana lagi. Perasaan ini tidak pernah berubah dari awal mulai terjalin. Perasaan ini justru bertambah tiap harinya, setiap kita selesai tertawa, bercanda, berantem, beradu pendapat, setiap kali kita dicoba dengan semua perasaan. Mungkin ini terlalu cepat, tapi saya selalu berharap bahwa ini adalah jawaban yang selama ini saya minta dari Tuhan. Mencoba dewasa, entah seperti apa akhirnya (maunya sih ga ada ending), saya tidak akan pernah menyesali semua ini. Terlalu manis untuk bisa dilupakan, disesali. Ahh.. udahan dah ya lebay"annya. Cuma rasanya tuh, berbunga-bunga. Such a sweet first love (ya emang -.-"). Dan .. yeah, I'm in love with you :)
*cheers :D
5.7.10
the problem is ... me.
"Terkadang masalah yang datang dari luar atau lingkungan sekitar tidak sebanding dengan masalah yang timbul dari dalam diri sendiri ..."
21.6.10
19.6.10
freeze . . .
ketika seseorang jatuh cinta, maka ia akan mencari cara agar bisa mendapatkan perhatian dari orang yang ia cinta. ketika orang jatuh cinta, maka ia akan terus mencari cara untuk bisa selalu membuat orang yang ia cinta bahagia. ketika orang jatuh cinta, maka harapan dan rasa takut akan terus berlomba di dalam otak dan hatinya, sampai pertanyaan2 tentang semua yang ada di antara orang yang ia cinta dan dirinya sendiri juga semua yang bertengger di kepalanya bisa terjawab. Naasnya, semua pertanyaan itu tidak akan mungkin bisa terjawab (cont.)
rasa takut sering menghantui saya akhir2 ini. Jenisnya ada banyak. Ada tiga yang utama. Pertama rasa takut akan mimpi2 aneh dua bulan terakhir ini. Serasa mereka akan menerkam dan melahapku dengan trik dan intriknya yang mengganggu tidur. Kedua, rasa takut bahwa saya akan gagal semester ini sehingga skripsi juga rencana saya satu semester ke depan akan terganggu. Ketiga, rasa takut kehilangan dan kecurian.
Yang pertama dan kedua benar-benar sudah mengganggu kehidupan pagi, siang, sore, dan malam saya. Mengganggu tidur, mengganggu kerja otak, fungsi otak, mengganggu pencernaan, dan mengganggu asupan gizi yang harusnya cukup dan malah menjadi berlebihhh.. oh my ..
Rasa takut yang ketiga, katanya sih baru2 ini mengganggu saya, dan itu terlihat jelas di matanya. Rasa takut berlebihan yang menurut saya wajar dialami banyak orang yang sedang jatuh cinta, terutama manusia berjenis kelamin perempuan. Rasa takut yang kadang tidak masuk akal dan selalu berkata bahwa ia akan membuktikan kebenarannya dan itu membuat saya takut.
Di tengah rasa takut berlebih dan konyol ini, sebuah pertanyaan baru hinggap di hati saya dan membuat otak saya bekerja juga mengajaknya berkompromi dengan hati, padahal mereka selalu berbeda haluan. Pertanyaan yang simple dan datangnya sungguh tak terduga, dari selembar kertas dalam sebuah novel yang menarik perhatian saya di tokok buku kemarin sore. Apakah dia sebegitu berharganya buat kamu?
Tingtong. Sebaris kalimat tanya itu menghentak hati saya dan seolah bertanya pada saya seperti yang saya ketik di atas. Apakah dia sebegitu berharganya buat saya hingga saya sebegini takutnya untuk melepas dan kehilangan dia? Tidak butuh waktu lama. Tidak butuh otak untuk bekerja lebih keras, tidak butuh hati untuk ragu menjawab karena jawaban saya adalah Ya! Dia sebegitu berharganya untuk saya. Butuh beberapa detik memang, untuk flashback semuanya, awal dari semua rasa takut berlebih ini. Tetapi tidak butuh waktu satu detik untuk berseru dalam hati dan menjawab,"YA!"
It's kinda weird! He stole my heart!
Dan jawaban itu menjawab pertanyaan lain. Menjawab rasa takut ketiga saya yang berlebihan beberapa minggu terakhir ini. Itulah kenapa saya merasa amat takut. Itulah alasan saya merasa berlebihan akhir2 ini. Itulah sebaris kalimat yang merupakan jawaban dari semua rasa takut konyol ini.
Saya takut terjatuh dan tiba2 sadar kalau memang sebuah hubungan itu memang harus memiliki akhir. Pada kenyataannya, saya amat bertentangan dengan kata2 saya sebelum tanda titik di belakang kalimat ini. Jika saya mendapatkan sebuah permata dari sebuah ketidaksengajaan atau mungkin dari sebuah kesengajaan maka saya akan mencoba menggosoknya agar ia terlihat berkilau, memukau. Saat permata itu memancarkan sinar indahnya maka saya terhipnotis seketika. Tak peduli permata itu menjadi buruk atau rusak dimakan waktu, tak peduli ada permata lain atau berlian yang berkilau di dekatnya atau toko lain, karena kilau pertamanya akan terus membekas dan menghipnotis saya di saat saya menggenggamnya, menatapnya, atau mungkin jauh darinya.
Tidak berlebihan, dan tidak dilebih2kan. Apa yang ada padanya membuat saya freeze, selalu. Walau sepertinya sudah agak lama dan padahal masih seumur jagung, tapi setiap tingkah, tawa, senyum, dan semua yang ada padanya selalu membuat hati saya berdesir, hangat, nyaman.
Mungkin semua hal memang harus ada akhir apabila ada awal. Seperti buku2 yang dijembreng di perpustakaan atau toko buku, semua pasti berawal dari bab 1 dan berakhir di bab sekian. Namun, saya berharap agar semua ini tidak berakhir, kecuali memang Ia mengkhendaki. Seperti motto seseorang yang selalu bisa membuat saya bahagia dan bangga bersamanya,"Man purpose, God dispose."
Tapi, tiba2 sebuah pertanyaan lain muncul dari tulisan saya di atas. Bagaimana kalau ternyata permata itu merasa lebih baik dan nyaman dalam genggaman juga perawatan lain? Apa yang akan saya lakukan? Yah, kalau memang begitu adanya, sekeras mungkin akan saya coba ikhlas dan merasa kalau semua ini cuma mimpi indah untuk orang-pengharap sebodoh saya.
(...) sesuai perkiraan kita, atau orang yang jatuh cinta itu. Tidak semua pertanyaan akan terjawab begitu. Karena jawaban itu bisa berupa teka-teki yang menggugah rasa penasaran dan membuat kita makin bertanya-tanya atau bahkan merasa terjawab dan puas tetapi bisa juga berupa jawaban nyata di depan mata yang sayangnya kadang membuat kecewa otak dan hati, karena tidak sesuai dengan perkiraan mereka berdua.
rasa takut sering menghantui saya akhir2 ini. Jenisnya ada banyak. Ada tiga yang utama. Pertama rasa takut akan mimpi2 aneh dua bulan terakhir ini. Serasa mereka akan menerkam dan melahapku dengan trik dan intriknya yang mengganggu tidur. Kedua, rasa takut bahwa saya akan gagal semester ini sehingga skripsi juga rencana saya satu semester ke depan akan terganggu. Ketiga, rasa takut kehilangan dan kecurian.
Yang pertama dan kedua benar-benar sudah mengganggu kehidupan pagi, siang, sore, dan malam saya. Mengganggu tidur, mengganggu kerja otak, fungsi otak, mengganggu pencernaan, dan mengganggu asupan gizi yang harusnya cukup dan malah menjadi berlebihhh.. oh my ..
Rasa takut yang ketiga, katanya sih baru2 ini mengganggu saya, dan itu terlihat jelas di matanya. Rasa takut berlebihan yang menurut saya wajar dialami banyak orang yang sedang jatuh cinta, terutama manusia berjenis kelamin perempuan. Rasa takut yang kadang tidak masuk akal dan selalu berkata bahwa ia akan membuktikan kebenarannya dan itu membuat saya takut.
Di tengah rasa takut berlebih dan konyol ini, sebuah pertanyaan baru hinggap di hati saya dan membuat otak saya bekerja juga mengajaknya berkompromi dengan hati, padahal mereka selalu berbeda haluan. Pertanyaan yang simple dan datangnya sungguh tak terduga, dari selembar kertas dalam sebuah novel yang menarik perhatian saya di tokok buku kemarin sore. Apakah dia sebegitu berharganya buat kamu?
Tingtong. Sebaris kalimat tanya itu menghentak hati saya dan seolah bertanya pada saya seperti yang saya ketik di atas. Apakah dia sebegitu berharganya buat saya hingga saya sebegini takutnya untuk melepas dan kehilangan dia? Tidak butuh waktu lama. Tidak butuh otak untuk bekerja lebih keras, tidak butuh hati untuk ragu menjawab karena jawaban saya adalah Ya! Dia sebegitu berharganya untuk saya. Butuh beberapa detik memang, untuk flashback semuanya, awal dari semua rasa takut berlebih ini. Tetapi tidak butuh waktu satu detik untuk berseru dalam hati dan menjawab,"YA!"
It's kinda weird! He stole my heart!
Dan jawaban itu menjawab pertanyaan lain. Menjawab rasa takut ketiga saya yang berlebihan beberapa minggu terakhir ini. Itulah kenapa saya merasa amat takut. Itulah alasan saya merasa berlebihan akhir2 ini. Itulah sebaris kalimat yang merupakan jawaban dari semua rasa takut konyol ini.
Saya takut terjatuh dan tiba2 sadar kalau memang sebuah hubungan itu memang harus memiliki akhir. Pada kenyataannya, saya amat bertentangan dengan kata2 saya sebelum tanda titik di belakang kalimat ini. Jika saya mendapatkan sebuah permata dari sebuah ketidaksengajaan atau mungkin dari sebuah kesengajaan maka saya akan mencoba menggosoknya agar ia terlihat berkilau, memukau. Saat permata itu memancarkan sinar indahnya maka saya terhipnotis seketika. Tak peduli permata itu menjadi buruk atau rusak dimakan waktu, tak peduli ada permata lain atau berlian yang berkilau di dekatnya atau toko lain, karena kilau pertamanya akan terus membekas dan menghipnotis saya di saat saya menggenggamnya, menatapnya, atau mungkin jauh darinya.
Tidak berlebihan, dan tidak dilebih2kan. Apa yang ada padanya membuat saya freeze, selalu. Walau sepertinya sudah agak lama dan padahal masih seumur jagung, tapi setiap tingkah, tawa, senyum, dan semua yang ada padanya selalu membuat hati saya berdesir, hangat, nyaman.
Mungkin semua hal memang harus ada akhir apabila ada awal. Seperti buku2 yang dijembreng di perpustakaan atau toko buku, semua pasti berawal dari bab 1 dan berakhir di bab sekian. Namun, saya berharap agar semua ini tidak berakhir, kecuali memang Ia mengkhendaki. Seperti motto seseorang yang selalu bisa membuat saya bahagia dan bangga bersamanya,"Man purpose, God dispose."
Tapi, tiba2 sebuah pertanyaan lain muncul dari tulisan saya di atas. Bagaimana kalau ternyata permata itu merasa lebih baik dan nyaman dalam genggaman juga perawatan lain? Apa yang akan saya lakukan? Yah, kalau memang begitu adanya, sekeras mungkin akan saya coba ikhlas dan merasa kalau semua ini cuma mimpi indah untuk orang-pengharap sebodoh saya.
(...) sesuai perkiraan kita, atau orang yang jatuh cinta itu. Tidak semua pertanyaan akan terjawab begitu. Karena jawaban itu bisa berupa teka-teki yang menggugah rasa penasaran dan membuat kita makin bertanya-tanya atau bahkan merasa terjawab dan puas tetapi bisa juga berupa jawaban nyata di depan mata yang sayangnya kadang membuat kecewa otak dan hati, karena tidak sesuai dengan perkiraan mereka berdua.
14.6.10
ko-rek-si ...
ucapan itu amat sulit untuk dilaksanakan...
janji ini, janji itu tapi ga pernah ada yang terlaksana. manusia macam apa saya ini. Makin kesini makin sering berpikir, sebenernya apa tujuan hidup saya?
dalam perjalan pulang menuju ke rumah, saya melamun, memandangi jalanan, mobil2 yang berpacu di jalanan dan tol, melihat background hitam bernama langit dengan kedua telinga disumbat earphone. Satu hal yang saya sukai setiap naik kendaraan umum. Saya suka sekali memandangi lingkungan dan pemandangan dari balik jendela. Dan dari situlah semua mulai bercampur aduk malam ini. Seperti jus pisang-strawberry yang di-blend menjadi satu dengan gula dan es juga air, bedanya, jus itu akan terasa lebih enak dan baik untuk kesehatan jika komposisi buahnya makin banyak sedangkan pemikiran ini, kalau terlalu banyak bisa membuat saya gila.
koreksi diri. Hal yang terlintas di kepala saya saat mengerjakan tugas barusan. Belum pernah sekalipun dalam hidup ini saya mengoreksi diri sendiri. Entah bagaimana caranya. Yang saya tahu, koreksi tediri dari tiga suku kata dan bisa juga di pisah menjadi 'korek-si' yang berarti menggali lebih dalam lagi dengan seruan a La anak gaul jaman sekarang. Oke, omongan saya mulai ngaco, bener2 ngaco. Yang pasti, koreksi adalah hal yang paling sulit diterapkan pada diri sendiri, itu menurut saya.
semuanya terasa berpacu di seisi kepala ini... membuat saya menjadi pusing dan mual.
Akhir2 ini masalah dan tugas ga pernah berhenti bertamu ke kehidupan saya. Kalau kata seorang teman di status facebooknya, semua ini pertanda bahwa Tuhan masih sayang sama kita dan kita harus bersyukur dan mengucap,"Alhamdulillah." Hati ini seperti disentil tapi rasanya biasa saja. Otak memerintah seakan saya harus baik2 saja dan berpikir a La kadarnya. Berpikir dengan cara saya dan belajar mandiri. Jangan mudah terpengaruh dan .. lagi2 saya nyampah dengan omong kosong. hahhhhhhhh
Masih banyak hutang tugas sampai waktu UAS tiba. Seorang teman berkata,"Perasaan utang kita cuma 4 tugas, tapi kenapa kusut ya?" saya menjawab a La kadarnya dengan kepala muter2,"Karena semuanya berjudul 'utang' yang artinya harus dilunasi. Kalau ga, matilah kita." Benar-benar jawaban orang yang lagi desperate sama hidupnya. yeah, that's me !
satu lagi yang terlintas malam ini di otak saya saat bukain pager buat papa yang baru pulang tadi. Apa aja yang sudah saya lakukan dalam hidup ini? Jawabannya sampai detik ini NIHIL. Hampir semua yang saya lakukan adalah sampah dan sia2, terutama untuk orang lain. Belum pernah sekalipun saya membahagiakan orang tua saya, adik saya, orang2 di sektiar saya, mungkin hanya dengan kehadiran saya di tengah2 dan dekat mereka. Yang ada hanya bikin susah dan masalah baru. Bener2 deh...
I've just added some thought around my head tonight. Such a good time to blend all of the thought. Seems that i'm done with everything but honestly i'm NOT. The more i think the more i ... (fill in the blank cause i can't find a correct word)
janji ini, janji itu tapi ga pernah ada yang terlaksana. manusia macam apa saya ini. Makin kesini makin sering berpikir, sebenernya apa tujuan hidup saya?
dalam perjalan pulang menuju ke rumah, saya melamun, memandangi jalanan, mobil2 yang berpacu di jalanan dan tol, melihat background hitam bernama langit dengan kedua telinga disumbat earphone. Satu hal yang saya sukai setiap naik kendaraan umum. Saya suka sekali memandangi lingkungan dan pemandangan dari balik jendela. Dan dari situlah semua mulai bercampur aduk malam ini. Seperti jus pisang-strawberry yang di-blend menjadi satu dengan gula dan es juga air, bedanya, jus itu akan terasa lebih enak dan baik untuk kesehatan jika komposisi buahnya makin banyak sedangkan pemikiran ini, kalau terlalu banyak bisa membuat saya gila.
koreksi diri. Hal yang terlintas di kepala saya saat mengerjakan tugas barusan. Belum pernah sekalipun dalam hidup ini saya mengoreksi diri sendiri. Entah bagaimana caranya. Yang saya tahu, koreksi tediri dari tiga suku kata dan bisa juga di pisah menjadi 'korek-si' yang berarti menggali lebih dalam lagi dengan seruan a La anak gaul jaman sekarang. Oke, omongan saya mulai ngaco, bener2 ngaco. Yang pasti, koreksi adalah hal yang paling sulit diterapkan pada diri sendiri, itu menurut saya.
semuanya terasa berpacu di seisi kepala ini... membuat saya menjadi pusing dan mual.
Akhir2 ini masalah dan tugas ga pernah berhenti bertamu ke kehidupan saya. Kalau kata seorang teman di status facebooknya, semua ini pertanda bahwa Tuhan masih sayang sama kita dan kita harus bersyukur dan mengucap,"Alhamdulillah." Hati ini seperti disentil tapi rasanya biasa saja. Otak memerintah seakan saya harus baik2 saja dan berpikir a La kadarnya. Berpikir dengan cara saya dan belajar mandiri. Jangan mudah terpengaruh dan .. lagi2 saya nyampah dengan omong kosong. hahhhhhhhh
Masih banyak hutang tugas sampai waktu UAS tiba. Seorang teman berkata,"Perasaan utang kita cuma 4 tugas, tapi kenapa kusut ya?" saya menjawab a La kadarnya dengan kepala muter2,"Karena semuanya berjudul 'utang' yang artinya harus dilunasi. Kalau ga, matilah kita." Benar-benar jawaban orang yang lagi desperate sama hidupnya. yeah, that's me !
satu lagi yang terlintas malam ini di otak saya saat bukain pager buat papa yang baru pulang tadi. Apa aja yang sudah saya lakukan dalam hidup ini? Jawabannya sampai detik ini NIHIL. Hampir semua yang saya lakukan adalah sampah dan sia2, terutama untuk orang lain. Belum pernah sekalipun saya membahagiakan orang tua saya, adik saya, orang2 di sektiar saya, mungkin hanya dengan kehadiran saya di tengah2 dan dekat mereka. Yang ada hanya bikin susah dan masalah baru. Bener2 deh...
I've just added some thought around my head tonight. Such a good time to blend all of the thought. Seems that i'm done with everything but honestly i'm NOT. The more i think the more i ... (fill in the blank cause i can't find a correct word)
13.6.10
me.you.us

"it's hard for me to find someone else like you .."
sedang kehabisan kosakata. Saya sedang jatuh cinta menulis melalui gambar, berbicara melalui gambar. sesuai dengan cara belajar saya yang cenderung bisa memahami sesuatu dengan bantuan visualisasi, maka saya mencoba menerapkan apa yang ada di otak dan sedang saya rasakan dengan visualisasi, tanpa perlu kata-kata layaknya pujangga.. bahhh hehehhee :D
Yang pasti..
saya akan terus ada apabila kamu butuhkan..
Dan kita akan terus bersama, di tiap layar kehidupan..
*cheers
9.6.10
25.5.10
pemberian kehidupan malam...
weits, ngomongin kehidupan malam pasti konotasinya langsung menjurus kemana2. Kehidupan malam yang saya maksud adalah kehidupan malam yang sering menjadi pemandangan perjalanan pulang saya kalau pulang malam menggunakan KRL ekonomi tujuan Serpong.
Sebenarnya, bukan kisah menarik atau cerita yang 'wuah' gimanaaa gitu. Hanya saja, rasanya saya malu kalau melihat senyum mereka tadi di kereta.
Di tengah rasa kantuk yang agak berat, rasa bete, pusing, mual, pokoknya rasa bete yang bete banget, saya diberikan sebuah pemandangan sederhana, yg kecil, tapi menyentuh hati kecil ini.
Dua orang gadis cilik sekitar kelas empat atau lima SD tiba2 lewat belakang saya dengan ceria sambil membawa sebuah gitar kecil atau mungkin okulele (saya ga tau perbedaannya :D hehee ). Mereka sempat mampir menghampiri seorang bapak tua, yang juga penumpang, untuk mencium punggung tangan kanan sang bapak alias salim lalu mereka berlalu menuju gerbong kereta di belakang dengan ceria. Awalnya saya bertanya-tanya di tengah adegan yang tampak menyenangkan itu, mereka kenal dimana ya? atau mungkin, bapak itu adalah guru mereka? Siapapun sang bapak, yang pasti beliau orang baik, sampai anak kecil saja bersikap sopan dan terlihat senang saat berjumpa sang bapak.
Sementara itu pedagang lain lalu-lalang, masih mencari nafkah di malam yang sudah larut begini. Tak peduli jarum jam menunjuk angka sembilan lebih beberapa menit, yang mereka tau mungkin adalah cara untuk bisa menjual habis dagangan mereka dan pulang dengan uang cukup untuk setoran dan kebutuhan. Berselang beberapa menit, saya yang sudah mulai benar-benar mengantuk, terbangun sedikit oleh suara genjrengan gitar kecil gadis cilik tadi dan suara bening mereka menyanyikan lagu Armada, yang saya ga tau judulnya :D
Sesekali mereka terlihat tertawa bersama sambil bernyanyi, sesekali juga mereka asyik dengan lagu yang mereka nyanyikan walau saya yakin betul kalau mereka belum paham arti atau maksud lagu yang mereka bawakan itu. Saat lagu sudah hampir selesai dinyanyikan, gadis yang satunya lagi berjalan ke ujung gerbong yg saya singgahi untuk menerima pemberian dari penumpang yang baik hati atau merasa kasihan pada mereka. Sulit membedakannya, apalagi menyangkut isi hati orang. Dan saya memang tidak memberi sepeser pun (berarti saya bukan orang baik dong :D hehehee). Sang bapak tua memberi mereka selembar uang, entah berapa, yang pasti saat mereka menghampiri bapak itu, mereka bertiga saling menatap dan tersenyum juga tertawa kecil, seperti ada dialog tanpa kata2 diantara mereka dan itu hanya mereka yang tau.
Kemudian mereka berlari-lari kecil menuju gerbong lain lagi di belakang. Dan disinilah saya tersadar. Bayangkan! Jam tangan saya sudah menunjuk angka 9 lebih tiga menit, waktu yang sudah bisa dibilang larut untuk seorang anak kecil, anak SD seperti mereka. Jaman saya kecil mah, jam segini saya sedang mengerjakan PR atau belajar sambil ditunggui papa, atau mungkin menonton TV bersama keluarga. Tapi mereka, masih harus mencari lembaran rupiah, kepingan logam rupiah, demi membantu orang tuanya mencukupi kebutuhan sehari2. Padahal, mungkin saja mereka paginya harus sekolah, membantu ibunya memasak, atau kalau mereka memiliki adik kecil, mereka harus membantu mengasuh adik mereka, belum lagi mengerjakan PR, belum kalau ada ulangan esoknya. Sungguh naas apa yang saya rasakan tadi. Rasanya ciuuuttt kalau dibandingkan dengan mereka. Yang bikin saya tambah ciut, senyum itu tidak lepas dari wajah mereka yang lucu dan lugu. Walau penampilan mereka tidak terlalu compang camping dan termasuk terurus, tapi tetap saja, mereka adalah pengamen cilik, bahasa halusnya, seniman cilik jalanan.
Saat sampai di stasiun Sudimara, alhamdulillah saya mendapat tempat duduk. Ternyata mereka kembali lagi menghampiri bapak tua itu dan duduk di samping beliau. Mereka mengobrol sedikit2 dan kadang tertawa kecil. Kedua anak kecil itu juga kadang berbisik dan asyik mengobrol. Walau kelihatannya lelah, bapak tua yang baru pulang kerja itu terlihat menikmati waktunya bersama mereka, seperti kakek yang sedang mengasuh cucunya (bahasa jawanya ngemong kali yaa :D). Saya jadi ingat mimpi saya tadi pagi, jadi kangen sama kakek :')
Yahhh.. hanya sekilas cerita kecil yang merubah malam saya. Selama ini, akhir2 ini, hari ini saya terlalu berlebihan merasakan dan menanggapi hal2 yang terjadi di sekitar saya. Ke-bete-an ini juga hal yang berlebihan. Padahal tidak ada yang salah, hanya mood, dan kesalahannya ada pada saya yang menuruti mood. Padahal semua adalah perintah otak, pengendali tubuh ini. Mereka saja bisa tersenyum, kenapa saya tidak. Padahal kalau bisa mengeluh, mungkin mereka bakalan ngeluh capek, tapi nyatanya mereka asik2 aja. Seperti lagu alm. MJ berjudul Smile :'), I love that song soo muuuccchh :) dan sebuah lagu yang jadi soundtrack cerita ramadhan jaman saya SMP/SMA, judulnya kalau ga salah Keluarga Senyum. Akhir2 ini sering saya senandungkan :D
Saya lupa lanjutannya sedikit, dan kayaknya ada yang salah hehehe.. maaf kalo ada yang salah, udah lama sih :D
jadiiiii, tersenyumlah !
cheers :D
Sebenarnya, bukan kisah menarik atau cerita yang 'wuah' gimanaaa gitu. Hanya saja, rasanya saya malu kalau melihat senyum mereka tadi di kereta.
Di tengah rasa kantuk yang agak berat, rasa bete, pusing, mual, pokoknya rasa bete yang bete banget, saya diberikan sebuah pemandangan sederhana, yg kecil, tapi menyentuh hati kecil ini.
Dua orang gadis cilik sekitar kelas empat atau lima SD tiba2 lewat belakang saya dengan ceria sambil membawa sebuah gitar kecil atau mungkin okulele (saya ga tau perbedaannya :D hehee ). Mereka sempat mampir menghampiri seorang bapak tua, yang juga penumpang, untuk mencium punggung tangan kanan sang bapak alias salim lalu mereka berlalu menuju gerbong kereta di belakang dengan ceria. Awalnya saya bertanya-tanya di tengah adegan yang tampak menyenangkan itu, mereka kenal dimana ya? atau mungkin, bapak itu adalah guru mereka? Siapapun sang bapak, yang pasti beliau orang baik, sampai anak kecil saja bersikap sopan dan terlihat senang saat berjumpa sang bapak.
Sementara itu pedagang lain lalu-lalang, masih mencari nafkah di malam yang sudah larut begini. Tak peduli jarum jam menunjuk angka sembilan lebih beberapa menit, yang mereka tau mungkin adalah cara untuk bisa menjual habis dagangan mereka dan pulang dengan uang cukup untuk setoran dan kebutuhan. Berselang beberapa menit, saya yang sudah mulai benar-benar mengantuk, terbangun sedikit oleh suara genjrengan gitar kecil gadis cilik tadi dan suara bening mereka menyanyikan lagu Armada, yang saya ga tau judulnya :D
Sesekali mereka terlihat tertawa bersama sambil bernyanyi, sesekali juga mereka asyik dengan lagu yang mereka nyanyikan walau saya yakin betul kalau mereka belum paham arti atau maksud lagu yang mereka bawakan itu. Saat lagu sudah hampir selesai dinyanyikan, gadis yang satunya lagi berjalan ke ujung gerbong yg saya singgahi untuk menerima pemberian dari penumpang yang baik hati atau merasa kasihan pada mereka. Sulit membedakannya, apalagi menyangkut isi hati orang. Dan saya memang tidak memberi sepeser pun (berarti saya bukan orang baik dong :D hehehee). Sang bapak tua memberi mereka selembar uang, entah berapa, yang pasti saat mereka menghampiri bapak itu, mereka bertiga saling menatap dan tersenyum juga tertawa kecil, seperti ada dialog tanpa kata2 diantara mereka dan itu hanya mereka yang tau.
Kemudian mereka berlari-lari kecil menuju gerbong lain lagi di belakang. Dan disinilah saya tersadar. Bayangkan! Jam tangan saya sudah menunjuk angka 9 lebih tiga menit, waktu yang sudah bisa dibilang larut untuk seorang anak kecil, anak SD seperti mereka. Jaman saya kecil mah, jam segini saya sedang mengerjakan PR atau belajar sambil ditunggui papa, atau mungkin menonton TV bersama keluarga. Tapi mereka, masih harus mencari lembaran rupiah, kepingan logam rupiah, demi membantu orang tuanya mencukupi kebutuhan sehari2. Padahal, mungkin saja mereka paginya harus sekolah, membantu ibunya memasak, atau kalau mereka memiliki adik kecil, mereka harus membantu mengasuh adik mereka, belum lagi mengerjakan PR, belum kalau ada ulangan esoknya. Sungguh naas apa yang saya rasakan tadi. Rasanya ciuuuttt kalau dibandingkan dengan mereka. Yang bikin saya tambah ciut, senyum itu tidak lepas dari wajah mereka yang lucu dan lugu. Walau penampilan mereka tidak terlalu compang camping dan termasuk terurus, tapi tetap saja, mereka adalah pengamen cilik, bahasa halusnya, seniman cilik jalanan.
Saat sampai di stasiun Sudimara, alhamdulillah saya mendapat tempat duduk. Ternyata mereka kembali lagi menghampiri bapak tua itu dan duduk di samping beliau. Mereka mengobrol sedikit2 dan kadang tertawa kecil. Kedua anak kecil itu juga kadang berbisik dan asyik mengobrol. Walau kelihatannya lelah, bapak tua yang baru pulang kerja itu terlihat menikmati waktunya bersama mereka, seperti kakek yang sedang mengasuh cucunya (bahasa jawanya ngemong kali yaa :D). Saya jadi ingat mimpi saya tadi pagi, jadi kangen sama kakek :')
Yahhh.. hanya sekilas cerita kecil yang merubah malam saya. Selama ini, akhir2 ini, hari ini saya terlalu berlebihan merasakan dan menanggapi hal2 yang terjadi di sekitar saya. Ke-bete-an ini juga hal yang berlebihan. Padahal tidak ada yang salah, hanya mood, dan kesalahannya ada pada saya yang menuruti mood. Padahal semua adalah perintah otak, pengendali tubuh ini. Mereka saja bisa tersenyum, kenapa saya tidak. Padahal kalau bisa mengeluh, mungkin mereka bakalan ngeluh capek, tapi nyatanya mereka asik2 aja. Seperti lagu alm. MJ berjudul Smile :'), I love that song soo muuuccchh :) dan sebuah lagu yang jadi soundtrack cerita ramadhan jaman saya SMP/SMA, judulnya kalau ga salah Keluarga Senyum. Akhir2 ini sering saya senandungkan :D
Senyum.. senyum.. senyumlah, senyumlah slalu setiap saat, buat orang bahagia
ramah, jangan judes atau galak
cobalah tuk slalu tersenyum
murah ongkosnya, tak perlu keluar isi dompetmu
karena senyum itu indah
indah itu, bersih hatinyaaa ..
Saya lupa lanjutannya sedikit, dan kayaknya ada yang salah hehehe.. maaf kalo ada yang salah, udah lama sih :D
jadiiiii, tersenyumlah !
cheers :D
23.5.10
Don't !
hasrat ini sedang menggelora jadi saya ingin mengisi blog hitam yang keruh dan biasa ini dengan beberapa paragraf mungkin, ratusan atau ribuan kata, ungkapan apa yang sedang saya rasa.. :D
kekurangan seseorang bisa menjadi pemicu terkuaknya kelebihan dalam dirinya .. makanya, jangan suka meremehkan orang lain yang serba kekurangan, baik dari segi fisik maupun kualitas otak. Dan orang yang 'bungkus'nya terlihat baik dan selalu menarik, belum tentu se-sempurna yang kita lihat, bisa jadi dan biasanya ia menyimpan keburukan dan kebusukan di balik kesempurnaannya, berbanding terbalik dengan orang yang 'kurang' dan biasa saja, justru biasanya dibalik semua yang kurang dan biasa dipandang mata itu, mereka memiliki 'sesuatu' yang tidak dimiliki orang lain kebanyakan dan bisa membuat orang lain terkagum2 saat menyadarinya. jadi, berhati2lahhh.. :P
dan yaa, mau curhat sedikit sih intinya.. proses reproduksi bulanan wanita ini kadang amat mengganggu saya. Mood jarang sekali bisa stabil (baca : baik). Selalu naik-turun, kadang kebanyakan turunnya kalau dihadapkan dan menghadapi orang2 atau sikap atau perlakuan atau sifat atau hal kecil yang salah. Semua bisa berubah drastis menjadi buruk karena hal kecil. Bukannya membesar-besarkan tapi sudah bawaannya begitu, emosi meledak2. Katanya sih emosi ini bisa dikontrol, banyak yang bilang begitu dan seharusnya memang bisa, tapi nyatanya, prakteknya... susaaahhhh :(
masih soal mood dan semua yang berhubungan dengannya. Manusia itu pada dasarnya senang dipuji, memuji. Tapi kadang pujian itu bisa membuat manusia melayang kejauhan sampe akhirnya terjatuh karena kenyataan. jadi intinya yaa.. pujian itu sama dengan klise alias bohong, biasanya begitu. Seperti manusia yang lain, saya juga senang dipuji dan memuji. Rasanya, apa yang sudah saya lakukan, sudah saya usahakan bisa terbayar dengan tutur manis dari bibir orang lain yang membuat saya melayang tapi buruknya, saya menjadi puas sampai disitu saja, menjadi malas untuk bisa belajar lagi dan mengusahakan yang lebih baik lagi dan terbaik. Daaannn.. tadi saya baru saja mendapat pujian, pujian kecil dari seseorang. Awalnya saya tersipu malu :D tapi di tengah malu saya itu, saya tersadar kalau sebenarnya itu seperti 'pemanis' yang bisa membuat saya menjadi lebih enak lagi tapi sebenarnya itu tidak dibutuhkan untuk disampaikan pada saya. Karena satu kata dari kalimat pujian itu membuat saya tersadar kalau saya belum seutuhnya bisa menyenangkan orang lain. Karena satu kata itu berarti 'kadang'. pujian ternyata bisa menyadarkan kekurangan kita.
Perasaann yang berlebihan, suasana yang mendukung, kata-kata manis, semua bisa menjatuhkan kita seketika. Bukannya menolak pujian, saya hanya ingin mengatakan,"Janganlah terlalu berlebihan memuji saya atau seseorang atau orang lain tapi sesaat kemudian kau jatuhkan saya atau seseorang atau orang lain itu dengan sikap dan sifat yang mungkin tidak sengaja atau sengaja kau lakukan dan nyata dirasakan. Karena pujianmu itu sama seperti madu yang mengandung racun."
ahahahhaa.. geli juga bacanya tapi yaa itu yang ada :P
dan ingin mengutip lirik lagu Whitney Houston yang berjudul I Have Nothing dari soundtrack film The Bodyguard. Seperti ungkapan hati saat ini juga sih.. tapi tidak ada maksud apa2, hanya ingin mengutip dan menyenandungkannya :D
cheers :D
kekurangan seseorang bisa menjadi pemicu terkuaknya kelebihan dalam dirinya .. makanya, jangan suka meremehkan orang lain yang serba kekurangan, baik dari segi fisik maupun kualitas otak. Dan orang yang 'bungkus'nya terlihat baik dan selalu menarik, belum tentu se-sempurna yang kita lihat, bisa jadi dan biasanya ia menyimpan keburukan dan kebusukan di balik kesempurnaannya, berbanding terbalik dengan orang yang 'kurang' dan biasa saja, justru biasanya dibalik semua yang kurang dan biasa dipandang mata itu, mereka memiliki 'sesuatu' yang tidak dimiliki orang lain kebanyakan dan bisa membuat orang lain terkagum2 saat menyadarinya. jadi, berhati2lahhh.. :P
dan yaa, mau curhat sedikit sih intinya.. proses reproduksi bulanan wanita ini kadang amat mengganggu saya. Mood jarang sekali bisa stabil (baca : baik). Selalu naik-turun, kadang kebanyakan turunnya kalau dihadapkan dan menghadapi orang2 atau sikap atau perlakuan atau sifat atau hal kecil yang salah. Semua bisa berubah drastis menjadi buruk karena hal kecil. Bukannya membesar-besarkan tapi sudah bawaannya begitu, emosi meledak2. Katanya sih emosi ini bisa dikontrol, banyak yang bilang begitu dan seharusnya memang bisa, tapi nyatanya, prakteknya... susaaahhhh :(
masih soal mood dan semua yang berhubungan dengannya. Manusia itu pada dasarnya senang dipuji, memuji. Tapi kadang pujian itu bisa membuat manusia melayang kejauhan sampe akhirnya terjatuh karena kenyataan. jadi intinya yaa.. pujian itu sama dengan klise alias bohong, biasanya begitu. Seperti manusia yang lain, saya juga senang dipuji dan memuji. Rasanya, apa yang sudah saya lakukan, sudah saya usahakan bisa terbayar dengan tutur manis dari bibir orang lain yang membuat saya melayang tapi buruknya, saya menjadi puas sampai disitu saja, menjadi malas untuk bisa belajar lagi dan mengusahakan yang lebih baik lagi dan terbaik. Daaannn.. tadi saya baru saja mendapat pujian, pujian kecil dari seseorang. Awalnya saya tersipu malu :D tapi di tengah malu saya itu, saya tersadar kalau sebenarnya itu seperti 'pemanis' yang bisa membuat saya menjadi lebih enak lagi tapi sebenarnya itu tidak dibutuhkan untuk disampaikan pada saya. Karena satu kata dari kalimat pujian itu membuat saya tersadar kalau saya belum seutuhnya bisa menyenangkan orang lain. Karena satu kata itu berarti 'kadang'. pujian ternyata bisa menyadarkan kekurangan kita.
Perasaann yang berlebihan, suasana yang mendukung, kata-kata manis, semua bisa menjatuhkan kita seketika. Bukannya menolak pujian, saya hanya ingin mengatakan,"Janganlah terlalu berlebihan memuji saya atau seseorang atau orang lain tapi sesaat kemudian kau jatuhkan saya atau seseorang atau orang lain itu dengan sikap dan sifat yang mungkin tidak sengaja atau sengaja kau lakukan dan nyata dirasakan. Karena pujianmu itu sama seperti madu yang mengandung racun."
ahahahhaa.. geli juga bacanya tapi yaa itu yang ada :P
dan ingin mengutip lirik lagu Whitney Houston yang berjudul I Have Nothing dari soundtrack film The Bodyguard. Seperti ungkapan hati saat ini juga sih.. tapi tidak ada maksud apa2, hanya ingin mengutip dan menyenandungkannya :D
Don't make me close one more door, i don't wanna hurt anymore
cheers :D
16.5.10
(nyaris) jenuh ! ...
WOW.. jenuh.. satu kata berjuta makna bila tidak diikuti kata keterangan atau subjek atau mungkin objeknya. Dan saya memang (nyaris) jenuh. Jenuh kenapa? Jenuh karena apa? Jenuh karena semuanya yang akhir2 ini terasa berantakan dan jenuh karena saya ga henti2nya bikin salah dan mengecewakan orang2 di sekitar saya, bukan cuma 1 atau 2 orang tapi lebih dari itu.
Kenapa ya hidup terus naik-turun? Ada saatnya kita di atas (naik) dan ada saatnya kita di bawah (turun). Kenapa hidup ini ga datar2 aja? Maksudnya fixed jalan di tengah2, ga di atas, ga dibawah? Karena rasanya saya ingin selalu menyerah, angkat tangan, bener2 lelah kalau sedang berada di bawah dan terus ditekan dan tertekan. Entah karena tingkah laku saya sendiri, tingkah laku orang lain, perbuatan orang lain terhadap saya, atau sekedar keadaan di tempat saya hidup yang kadang bikin sesak napas. Kalau udah sesak napas, rasanya lebih baik ditekan lagi dada ini biar ga bisa napas sekalian. Sungguh terlalu, benar2 desperate person saya ini :|
akhir2 kemarin, di tengah obrolan dalam perjalanan pulang dari jalan2, papa nyeletuk gini,"Dia (saya) mah sekarang sibuk," gara2 adik saya komentar kalo sekarang saya kerjaannya pacaran terus dan sibuk KP. Baru gini aja udah digituin, gimana kalo udah kerja ntar? Atau mungkin ini sindiran? Jadi serba salah. Dulu, sebelum punya pacar, pada ribet nyariin pacar dan nyindir ini-itu. Dan memang, hidup saya hanya terbagi tiga : keluarga, kuliah, dan teman. Tapi setelah punya pacar, mau ga mau hidup saya terbagi jadi empat : keluarga, pacar, kuliah, teman atau bisa juga keluarga, kuliah, pacar, teman. Kuliah dan pacar menduduki posisi kedua tergantung pada situasi dan kondisi :D Salah??? Mungkin memang kebanyakan pacaran akhir2 ini. kuliah pagi tapi pulang malem. Tapi emang salah ya kalo mengunjungi pacar selagi sempat? dan memang, dia seperti memiliki magnet dan medan magnet positifnya menarik negatif saya. Tapi akhirnya, dia terbawa negatif.. kalo begini terus, bisa2 kami saling bertolak belakang dan akhirnya bercerai berai .. Lalu saya harus bagaimana??? Sebagai orang yang sulit diatur, saya memang termasuk keras kepala. Sangat. amat sangat keras kepala. Sulit untuk bisa menjadi positif karena sepertinya sudah hampir 50% lebih komposisi tubuh dan hidup saya adalah ion negatif.
Rasanyaa.. akhir2 ini masalah timbul-tenggelam. Bagusnya yaa ga datang bertubi-tubi. Tapi kadang timbul tenggelam bisa membuat seseorang jenuh berkepanjangan, berlarut2. Kenapa? karena masalah A datang lalu selesai kemudian datanglah masalah B dan selesai, ga lama lagi datang masalah C yang untungnya cepet selesai ehh baru juga selesai, masalah A dateng lagi dan minta dilupain gitu aja, diganti posisinya sama masalah D yang butuh energi ekstra untuk bisa diselesaikan, akhirnya dateng lagi deh itu masalah A (yang kemaren2 minta dilupain).. akhirnya muter2 aja terus sampe mabok! Freak! Dan itulah alasan saya tidak suka menggantung masalah dan melupakannya begitu saja kalau itu menyangkut kepentingan dua orang atau lebih. Kalau cuma masalah pribadi saya seorang mah bodo amat, mau saya lanjutin saya lupain, suka2. Tapi demi masa depan, demi kelangsungan hubungan, demi keharmonisan keluarga, satu masalah kecil harus diselesaikan tuntas tas tas sampai tak bersisa karena kalau dibiarin ada ampasnya dikit aja, kalau timbul masalah serupa, mungkin bakalan bikin lebih kacau lagi karena selain ada masalah baru, ampas masa lalu jadi bonus tambahan, istilahnya bumbu penyedap masalah biar tambah mabok yang lagi kena masalah.
Adaaa aja masalah.. masalah keluarga, masalah kuliah, masalah cinta, masalah pribadi semua jadi satu. walau memang semuanya pasti ada jalan keluarnya dan ada 'waktu'nya masing2 tapi rasanya jenuh aja kalo hidup cuma gini2 aja. Saya butuh sesuatu yang baru, suasana baru agar terhindar dari titik bawah kejenuhan.
Fokus. Saya tidak bisa fokus pada satu hal. Itulah salah satu kerugian multitasking yang katanya adalah salah satu kelebihan perempuan. Karena bisa mengerjakan beberapa atau banyak hal dalam satu waktu atau waktu yang bersamaan (multitasking), akibatnya saya sulit fokus pada satu hal. Berbeda dengan laki2. Mereka cenderung sulit multitasking dan fokus pada hal yang sedang di depan matanya. Tapi kadang heran juga, kenapa beberapa dari mereka bisa multitasking kalo soal cinta/istri yaaa? ;;) heheheee
whatsoever..
mencoba untuk melihat segala sesuatunya sebelah mata saja bila dibutuhkan dan membawanya di jalan yang santai. Satu hal yang sudah lama tidak saya lakukan adalah menulis. Bukan di blog ini, bukan di jejaring sosial (hahahaa kadang suka ketawa kalo baca kata2 ini), bukan di tempat umum yang bisa dilihat orang tapi di selembar kertas atau file yang kosong dan sudah lama tidak saya sentuh. Kreativitas hampir saja mati. Bukan berarti saya adalah orang yang kreatif, saya justru tidak kreatif, benar2 tidak kreatif tapi mencoba kreatif atau lebih tepatnya memaksa kreatif :D yaaa mau gimana lagi, otak pas2an, kuliah ga ngerti apa2, sulit bergaul, ga berpenghasilan, kurang berwawasan, bisanya cuma nyusahin+bikin repot orang lain+ngecewain orang, ga perhatian sama orang lain+hal2 kecil, suka berlebihan terhadap sesuatu, dan mudah kecanduan hal baru (baik negatif maupun positif tapi lebih cenderung ke hal negatif :P) .. dan naasnya, bisa bertahan hidup sampai sekarang. Itu semua karena kebaikanNya :)
oohh i'm not in passion to do something. I'm not in love with anything. Saya benar2 sedang berada di satu titik jenuh dan (nyaris) jenuh... Poor me ..
Kenapa ya hidup terus naik-turun? Ada saatnya kita di atas (naik) dan ada saatnya kita di bawah (turun). Kenapa hidup ini ga datar2 aja? Maksudnya fixed jalan di tengah2, ga di atas, ga dibawah? Karena rasanya saya ingin selalu menyerah, angkat tangan, bener2 lelah kalau sedang berada di bawah dan terus ditekan dan tertekan. Entah karena tingkah laku saya sendiri, tingkah laku orang lain, perbuatan orang lain terhadap saya, atau sekedar keadaan di tempat saya hidup yang kadang bikin sesak napas. Kalau udah sesak napas, rasanya lebih baik ditekan lagi dada ini biar ga bisa napas sekalian. Sungguh terlalu, benar2 desperate person saya ini :|
akhir2 kemarin, di tengah obrolan dalam perjalanan pulang dari jalan2, papa nyeletuk gini,"Dia (saya) mah sekarang sibuk," gara2 adik saya komentar kalo sekarang saya kerjaannya pacaran terus dan sibuk KP. Baru gini aja udah digituin, gimana kalo udah kerja ntar? Atau mungkin ini sindiran? Jadi serba salah. Dulu, sebelum punya pacar, pada ribet nyariin pacar dan nyindir ini-itu. Dan memang, hidup saya hanya terbagi tiga : keluarga, kuliah, dan teman. Tapi setelah punya pacar, mau ga mau hidup saya terbagi jadi empat : keluarga, pacar, kuliah, teman atau bisa juga keluarga, kuliah, pacar, teman. Kuliah dan pacar menduduki posisi kedua tergantung pada situasi dan kondisi :D Salah??? Mungkin memang kebanyakan pacaran akhir2 ini. kuliah pagi tapi pulang malem. Tapi emang salah ya kalo mengunjungi pacar selagi sempat? dan memang, dia seperti memiliki magnet dan medan magnet positifnya menarik negatif saya. Tapi akhirnya, dia terbawa negatif.. kalo begini terus, bisa2 kami saling bertolak belakang dan akhirnya bercerai berai .. Lalu saya harus bagaimana??? Sebagai orang yang sulit diatur, saya memang termasuk keras kepala. Sangat. amat sangat keras kepala. Sulit untuk bisa menjadi positif karena sepertinya sudah hampir 50% lebih komposisi tubuh dan hidup saya adalah ion negatif.
Rasanyaa.. akhir2 ini masalah timbul-tenggelam. Bagusnya yaa ga datang bertubi-tubi. Tapi kadang timbul tenggelam bisa membuat seseorang jenuh berkepanjangan, berlarut2. Kenapa? karena masalah A datang lalu selesai kemudian datanglah masalah B dan selesai, ga lama lagi datang masalah C yang untungnya cepet selesai ehh baru juga selesai, masalah A dateng lagi dan minta dilupain gitu aja, diganti posisinya sama masalah D yang butuh energi ekstra untuk bisa diselesaikan, akhirnya dateng lagi deh itu masalah A (yang kemaren2 minta dilupain).. akhirnya muter2 aja terus sampe mabok! Freak! Dan itulah alasan saya tidak suka menggantung masalah dan melupakannya begitu saja kalau itu menyangkut kepentingan dua orang atau lebih. Kalau cuma masalah pribadi saya seorang mah bodo amat, mau saya lanjutin saya lupain, suka2. Tapi demi masa depan, demi kelangsungan hubungan, demi keharmonisan keluarga, satu masalah kecil harus diselesaikan tuntas tas tas sampai tak bersisa karena kalau dibiarin ada ampasnya dikit aja, kalau timbul masalah serupa, mungkin bakalan bikin lebih kacau lagi karena selain ada masalah baru, ampas masa lalu jadi bonus tambahan, istilahnya bumbu penyedap masalah biar tambah mabok yang lagi kena masalah.
Adaaa aja masalah.. masalah keluarga, masalah kuliah, masalah cinta, masalah pribadi semua jadi satu. walau memang semuanya pasti ada jalan keluarnya dan ada 'waktu'nya masing2 tapi rasanya jenuh aja kalo hidup cuma gini2 aja. Saya butuh sesuatu yang baru, suasana baru agar terhindar dari titik bawah kejenuhan.
Fokus. Saya tidak bisa fokus pada satu hal. Itulah salah satu kerugian multitasking yang katanya adalah salah satu kelebihan perempuan. Karena bisa mengerjakan beberapa atau banyak hal dalam satu waktu atau waktu yang bersamaan (multitasking), akibatnya saya sulit fokus pada satu hal. Berbeda dengan laki2. Mereka cenderung sulit multitasking dan fokus pada hal yang sedang di depan matanya. Tapi kadang heran juga, kenapa beberapa dari mereka bisa multitasking kalo soal cinta/istri yaaa? ;;) heheheee
whatsoever..
mencoba untuk melihat segala sesuatunya sebelah mata saja bila dibutuhkan dan membawanya di jalan yang santai. Satu hal yang sudah lama tidak saya lakukan adalah menulis. Bukan di blog ini, bukan di jejaring sosial (hahahaa kadang suka ketawa kalo baca kata2 ini), bukan di tempat umum yang bisa dilihat orang tapi di selembar kertas atau file yang kosong dan sudah lama tidak saya sentuh. Kreativitas hampir saja mati. Bukan berarti saya adalah orang yang kreatif, saya justru tidak kreatif, benar2 tidak kreatif tapi mencoba kreatif atau lebih tepatnya memaksa kreatif :D yaaa mau gimana lagi, otak pas2an, kuliah ga ngerti apa2, sulit bergaul, ga berpenghasilan, kurang berwawasan, bisanya cuma nyusahin+bikin repot orang lain+ngecewain orang, ga perhatian sama orang lain+hal2 kecil, suka berlebihan terhadap sesuatu, dan mudah kecanduan hal baru (baik negatif maupun positif tapi lebih cenderung ke hal negatif :P) .. dan naasnya, bisa bertahan hidup sampai sekarang. Itu semua karena kebaikanNya :)
oohh i'm not in passion to do something. I'm not in love with anything. Saya benar2 sedang berada di satu titik jenuh dan (nyaris) jenuh... Poor me ..
6.5.10
Pelajaran hari ini ...
Bisa dibilang, hari ini berjalan sungguh di luar rencana :D
Dari awal bangun tidur yang agak kesiangan, tidur lagi sepanjang perjalanan ke kampus (kalo yg ini adalah suatu kewajiban yg harus ditunaikan :D), sampai soal Kerja Praktek yang bikin pusiing otak saya yang kosong melompong dan perjalanan pulang ke rumah sore tadi.
Alhamdulillah.. saya pulang tidak terlambat, kenapa? Hari ini KRL Ekonomi biasa anjlok dari pagi di stasiun Manggarai kata teman kereta tadi. Jadi saya tepat waktu, naik KRL Ekonomi Ciujung yang rameeenyaaa kayak apaan tau dah :P
Penumpang dari siang dan sore menumpuk jadinya kereta Ciujung jam 5 lebih 17 menit ini datang terlambat (gara2 capek mondarmandir) dan penuh sesak. Tapi alhamdulillah, saya masih kebagian petakan untuk berdiri di dekat pojokan pintu :)
Saat sampai di stasiun Tanah Abang, penumpang yang buanyaknyaaaa minta ampun berebutan masuk sampe orang2 yang mau keluar kebingungan. Sebenernya kejadian kayak gini udah biasa setiap di Tanah Abang. Orang2 masuk seperti kesetanan dan dari kedua mata mereka terpancar bara api yang membara seolah berkata,"Mana tempat duduk buat saya? Mana tempat duduk yang kosong untuk saya?" Lebay :P Tapi memang itu yg ada di imajinasi saya saat melihat mereka masuk seperti ini adalah kereta terakhir hari ini dan kalau mereka ngga naik sekarang juga, mereka akan hidup selamanya di stasiun Tanah Abang dan berkerak disana sampai kereta di Indonesia secanggih kereta2 di Jepang :D
begini nih suasana stasiun tanah abang tiap hari kerja dan sabtu, minggu jg kalo orang2 lagi seneng belanja kesana :D

sumber : http://jurnalfebi.blogspot.com/2009/11/rasa-itu-hilang-ketika-jumat-petang.html
Alhasil.. saya terjepit di pojokan. Awalnya jengkel juga kalo melihat2 orang2 naik dengan barbar kayak gitu, tapi setelah melihat dan menonton dengan seksama sepasang suami istri yg fisiknya kurang sempurna mencoba naik ke dalam gerbong saya sambil membawa dua anaknya yg masih kecil dengan sabar, entah kenapa, rasanya saya terlalu berlebihan. Apalagi meliat kebaikan orang2 di sekitar, para bapak2 yang mencoba mencarikan tempat duduk untuk sang suami yang menggendong anaknya yg masik bayi sambil membawa tongkat penunjuk jalan. Belum lagi seorang ibu muda yang menggendong anaknya, bapak2 itu juga dengan senyum tulus mencoba membantu mencarikan orang yang mau membagi tempat duduknya untuk sang ibu. Ternyata benar kata pepatah : Don't judge a book by its cover :D
Benar-benar cerita yang panjang lebar (baca : singkat :P) dan ngawur tapi ada beberapa hal yang menambah ilmu sosialisasi saya. Pelajaran hari ini:
1. Jangan menilai orang dari bentuk dan bungkusannya saja, karena isi != bungkus (baca: hati tidak sama dengan tampilan fisik seseorang)
2. Perbanyaklah tersenyum karena sesungguhnya senyummu itu indah dan bisa membawa senyum terlahir dari diri orang di sekitarmu
3. Berbagilah sebisa mungkin dengan sesama dalam kondisi apapun karena sesungguhnya kita ini adalah mahluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain, trust me :D
dan oh iyaa..
mau sedikit berbagi aja sih.. saya suka mikir, biarpun banyak organisasi dalam negri maupun mancanegara berkoar2 tentang climate change yang makin membahana tapi tetep aja banyak orang seakan ngga peduli dengan iklim yang benar2 sudah berubah di sekitar mereka, itu bisa terlihat nyata dari musim kemarau yang udah kebulakbalik jadwalnya sama musim penghujan di Indonesia ini :| dan kadang, sebagian dari mereka juga berasal dari kalangan menengah ke atas. Naik mobil mewah bin mulus kinclong sampe matahari aja silau ngeliatnya tapi di tengah jalan atau tol tiba2 buka kaca untuk membuang sesuatu, atau mungkin bungkus permen. Well, kepedulian seperti ini memang harus lahir dari dalam pribadi masing2 tapi kalau anggota keluarga yang tinggal di dalam rumah bersama kita melakukan hal yang sama apa iya rasanya kita ngga geregetan? Kalo mau ngasih tau, takutnya malah dibilang 'sok' tapi yaa.. marilah kita mulai membuang sampah pada tempatnya dan menyimpannya di saku atau tas apabila tidak ditemukan satu pun tong sampah di sektiar kita lalu buang saat kita sudah sampai di rumah :D Perubahan baik tidak akan terjadi kalau tidak dimulai dari dalam diri sendiri dan kehidupan sehari2 :)
*cheers :D
Dari awal bangun tidur yang agak kesiangan, tidur lagi sepanjang perjalanan ke kampus (kalo yg ini adalah suatu kewajiban yg harus ditunaikan :D), sampai soal Kerja Praktek yang bikin pusiing otak saya yang kosong melompong dan perjalanan pulang ke rumah sore tadi.
Alhamdulillah.. saya pulang tidak terlambat, kenapa? Hari ini KRL Ekonomi biasa anjlok dari pagi di stasiun Manggarai kata teman kereta tadi. Jadi saya tepat waktu, naik KRL Ekonomi Ciujung yang rameeenyaaa kayak apaan tau dah :P
Penumpang dari siang dan sore menumpuk jadinya kereta Ciujung jam 5 lebih 17 menit ini datang terlambat (gara2 capek mondarmandir) dan penuh sesak. Tapi alhamdulillah, saya masih kebagian petakan untuk berdiri di dekat pojokan pintu :)
Saat sampai di stasiun Tanah Abang, penumpang yang buanyaknyaaaa minta ampun berebutan masuk sampe orang2 yang mau keluar kebingungan. Sebenernya kejadian kayak gini udah biasa setiap di Tanah Abang. Orang2 masuk seperti kesetanan dan dari kedua mata mereka terpancar bara api yang membara seolah berkata,"Mana tempat duduk buat saya? Mana tempat duduk yang kosong untuk saya?" Lebay :P Tapi memang itu yg ada di imajinasi saya saat melihat mereka masuk seperti ini adalah kereta terakhir hari ini dan kalau mereka ngga naik sekarang juga, mereka akan hidup selamanya di stasiun Tanah Abang dan berkerak disana sampai kereta di Indonesia secanggih kereta2 di Jepang :D
begini nih suasana stasiun tanah abang tiap hari kerja dan sabtu, minggu jg kalo orang2 lagi seneng belanja kesana :D
sumber : http://jurnalfebi.blogspot.com/2009/11/rasa-itu-hilang-ketika-jumat-petang.html
Alhasil.. saya terjepit di pojokan. Awalnya jengkel juga kalo melihat2 orang2 naik dengan barbar kayak gitu, tapi setelah melihat dan menonton dengan seksama sepasang suami istri yg fisiknya kurang sempurna mencoba naik ke dalam gerbong saya sambil membawa dua anaknya yg masih kecil dengan sabar, entah kenapa, rasanya saya terlalu berlebihan. Apalagi meliat kebaikan orang2 di sekitar, para bapak2 yang mencoba mencarikan tempat duduk untuk sang suami yang menggendong anaknya yg masik bayi sambil membawa tongkat penunjuk jalan. Belum lagi seorang ibu muda yang menggendong anaknya, bapak2 itu juga dengan senyum tulus mencoba membantu mencarikan orang yang mau membagi tempat duduknya untuk sang ibu. Ternyata benar kata pepatah : Don't judge a book by its cover :D
Benar-benar cerita yang panjang lebar (baca : singkat :P) dan ngawur tapi ada beberapa hal yang menambah ilmu sosialisasi saya. Pelajaran hari ini:
1. Jangan menilai orang dari bentuk dan bungkusannya saja, karena isi != bungkus (baca: hati tidak sama dengan tampilan fisik seseorang)
2. Perbanyaklah tersenyum karena sesungguhnya senyummu itu indah dan bisa membawa senyum terlahir dari diri orang di sekitarmu
3. Berbagilah sebisa mungkin dengan sesama dalam kondisi apapun karena sesungguhnya kita ini adalah mahluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain, trust me :D
dan oh iyaa..
mau sedikit berbagi aja sih.. saya suka mikir, biarpun banyak organisasi dalam negri maupun mancanegara berkoar2 tentang climate change yang makin membahana tapi tetep aja banyak orang seakan ngga peduli dengan iklim yang benar2 sudah berubah di sekitar mereka, itu bisa terlihat nyata dari musim kemarau yang udah kebulakbalik jadwalnya sama musim penghujan di Indonesia ini :| dan kadang, sebagian dari mereka juga berasal dari kalangan menengah ke atas. Naik mobil mewah bin mulus kinclong sampe matahari aja silau ngeliatnya tapi di tengah jalan atau tol tiba2 buka kaca untuk membuang sesuatu, atau mungkin bungkus permen. Well, kepedulian seperti ini memang harus lahir dari dalam pribadi masing2 tapi kalau anggota keluarga yang tinggal di dalam rumah bersama kita melakukan hal yang sama apa iya rasanya kita ngga geregetan? Kalo mau ngasih tau, takutnya malah dibilang 'sok' tapi yaa.. marilah kita mulai membuang sampah pada tempatnya dan menyimpannya di saku atau tas apabila tidak ditemukan satu pun tong sampah di sektiar kita lalu buang saat kita sudah sampai di rumah :D Perubahan baik tidak akan terjadi kalau tidak dimulai dari dalam diri sendiri dan kehidupan sehari2 :)
*cheers :D
2.5.10
gone too soon ...
terlalu sombong sifat dan sikap saya sebagai manusia selama ini.. padahal hanya dengan satu jentikan, semua bisa lenyap seketika jika Allah menghendaki .. :(
manusia memang mahluk yang berakal dan manusia juga mudah diakali. Mudah tergoda rayuan setan. Bukan ini yang ingin saya bahas, tapi sekedar berbagi.. kadang merinding kalau membayangkan seperti apa rupa saya, kita, nanti saat meninggal, apa yang akan terjadi, semua kadang menghantui saya semalaman lalu kemudian hilang seketika(kembali ke kehidupan nyata dan lupa segalanya lagi -.-")
Innalillahi wa innailaihi rajiuun...
bukan hanya orang tua saja yang bisa meninggal, maksudnya, orang muda, anak kecil, bahkan kita, atau mungkin saya bisa meninggal kapan saja. Tidak ada yang tahu, tidak ada yang menduga. Melihat mereka yang tertidur di bawah nisan, dengan usia yang terbilang muda, miris rasanya. Entah apa cerita di balik semua itu, yang pasti, tidak bisa terbayangkan seperti apa jadinya di dalam sana kalau diri ini masih begini-begini saja.
Setiap mengunjungi mama, saya selalu mengamati sekeliling, dan satu nisan mencuri perhatian saya sejak ia berdiri di atas tanahnya di dekat milik mama. Seorang anak manusia yang masih muda, usianya terpaut tidak jauh dari saya dan ia sudah tertidur disana. Tidak bisa lagi membayangkan kejadian seperti itu akan terjadi dalam kehidupan saya, tapi pasti mau tidak mau akan terjadi kembali, entah kapan, siapa, dan dimana. Entah kuat atau tidak, hati ini bergetar. Sebenarnya semua berawal dari melihat2 foto teman saya. Ada satu folder berisi foto saudaranya yang masih muda dan dari tulisan2 yang mengisi folder itu, bisa saya tebak kalau saudaranya sudah tiada, apalagi komentar2 yang ada. Sedih, itu yang saya rasakan. Sebaik apapun orang menyembunyikan kesedihannya, atau perasaan apapun itu, bisa terbaca, setidaknya saya bisa merasakannya.
Mereka semua terlalu cepat pergi bagi saya. Seharusnya mungkin masih banyak hal yang harus ia lakukan, ia selesaikan, banyak hal yang akan terjadi dalam hidupnya, banyak cerita yang akan menghiasi hidupnya tapi semua itu hanyalah angan saat Tuhan sudah berkehendak.
Sulit membenahi diri yang sudah rusak. Kadang sulit menjaga diri dari segala keburukan karena biasanya akan ada kenikmatan sesaat di awalnya dan penyesalan berat dibaliknya. Semoga semua bisa berjalan baik, sesuai perintahNya, dan saya bisa menjalankannya untuk bisa menjadi bekal disana nanti.
Tak mau munafik. Saya amat merindukannya, merindukan mama. Tapi semua yang terjadi ini pasti yang terbaik, karena Ia lebih tahu daripada kita, manusia. Kadang saya kelihatan sok berbicara seperti ini, saya tau itu, tapi inilah yang ada di benak. Semoga mereka mendapatkan tempat terbaik disisiNya dan kami semua bisa berkumpul lagi di SurgaNya amiiin :)
Maaf bila ada salah kata.. Terima kasih atas semuanya :)
*berasa lagi pidato :D
manusia memang mahluk yang berakal dan manusia juga mudah diakali. Mudah tergoda rayuan setan. Bukan ini yang ingin saya bahas, tapi sekedar berbagi.. kadang merinding kalau membayangkan seperti apa rupa saya, kita, nanti saat meninggal, apa yang akan terjadi, semua kadang menghantui saya semalaman lalu kemudian hilang seketika(kembali ke kehidupan nyata dan lupa segalanya lagi -.-")
Innalillahi wa innailaihi rajiuun...
bukan hanya orang tua saja yang bisa meninggal, maksudnya, orang muda, anak kecil, bahkan kita, atau mungkin saya bisa meninggal kapan saja. Tidak ada yang tahu, tidak ada yang menduga. Melihat mereka yang tertidur di bawah nisan, dengan usia yang terbilang muda, miris rasanya. Entah apa cerita di balik semua itu, yang pasti, tidak bisa terbayangkan seperti apa jadinya di dalam sana kalau diri ini masih begini-begini saja.
Setiap mengunjungi mama, saya selalu mengamati sekeliling, dan satu nisan mencuri perhatian saya sejak ia berdiri di atas tanahnya di dekat milik mama. Seorang anak manusia yang masih muda, usianya terpaut tidak jauh dari saya dan ia sudah tertidur disana. Tidak bisa lagi membayangkan kejadian seperti itu akan terjadi dalam kehidupan saya, tapi pasti mau tidak mau akan terjadi kembali, entah kapan, siapa, dan dimana. Entah kuat atau tidak, hati ini bergetar. Sebenarnya semua berawal dari melihat2 foto teman saya. Ada satu folder berisi foto saudaranya yang masih muda dan dari tulisan2 yang mengisi folder itu, bisa saya tebak kalau saudaranya sudah tiada, apalagi komentar2 yang ada. Sedih, itu yang saya rasakan. Sebaik apapun orang menyembunyikan kesedihannya, atau perasaan apapun itu, bisa terbaca, setidaknya saya bisa merasakannya.
Mereka semua terlalu cepat pergi bagi saya. Seharusnya mungkin masih banyak hal yang harus ia lakukan, ia selesaikan, banyak hal yang akan terjadi dalam hidupnya, banyak cerita yang akan menghiasi hidupnya tapi semua itu hanyalah angan saat Tuhan sudah berkehendak.
Sulit membenahi diri yang sudah rusak. Kadang sulit menjaga diri dari segala keburukan karena biasanya akan ada kenikmatan sesaat di awalnya dan penyesalan berat dibaliknya. Semoga semua bisa berjalan baik, sesuai perintahNya, dan saya bisa menjalankannya untuk bisa menjadi bekal disana nanti.
Tak mau munafik. Saya amat merindukannya, merindukan mama. Tapi semua yang terjadi ini pasti yang terbaik, karena Ia lebih tahu daripada kita, manusia. Kadang saya kelihatan sok berbicara seperti ini, saya tau itu, tapi inilah yang ada di benak. Semoga mereka mendapatkan tempat terbaik disisiNya dan kami semua bisa berkumpul lagi di SurgaNya amiiin :)
Maaf bila ada salah kata.. Terima kasih atas semuanya :)
*berasa lagi pidato :D
27.4.10
tawa, tangis, senyum ...
betapa hati ini lelah bila dihadapkan dengan masalah2 yang kadang kita rasa jauh dari jangkauan akan kemampuan diri sendiri. Hanya ada rasa marah, lesu, dan sedih karena tidak bisa berbuat yang terbaik.
menunggu ...
sesuatu yang amat saya benci, penuh kebimbangan dengan persentase kemungkinan 50:50.
Kerja keras. Di usia seperti saya, agak kurang pantas atau mungkin terlihat sok kalau membicarakan kerja keras. Saya sendiri belum pernah melakukannya, mempraktekkannya, semua masih sekedar teori dan pemikiran. Dan.. bila tekad sudah ada, maka jalan yang terbuka lebar di depan akan terlihat lurus dan sejuk bila dikelilingi orang2 yang mencintai kita dan selalu mendukung.
Gambaran hidup saat ini masihlah bayang2. Semua masih seperti klise, tapi kita tidak boleh menyerah. Bila ada satu kerikil kecil tak sengaja menghambat jalan kita atau bahkan membuat kita hampir terjatuh atau mungkin sudah terjatuh, janganlah kita menyerah. Tawa, tangis, dan senyum adalah hidup. Berharap selalu diberikan yang terbaik olehNya dan bersabar selalu karena sabar tidak ada batasannya. :)
Kita pasti bisa ! :D :-bd :)
menunggu ...
sesuatu yang amat saya benci, penuh kebimbangan dengan persentase kemungkinan 50:50.
Kerja keras. Di usia seperti saya, agak kurang pantas atau mungkin terlihat sok kalau membicarakan kerja keras. Saya sendiri belum pernah melakukannya, mempraktekkannya, semua masih sekedar teori dan pemikiran. Dan.. bila tekad sudah ada, maka jalan yang terbuka lebar di depan akan terlihat lurus dan sejuk bila dikelilingi orang2 yang mencintai kita dan selalu mendukung.
Gambaran hidup saat ini masihlah bayang2. Semua masih seperti klise, tapi kita tidak boleh menyerah. Bila ada satu kerikil kecil tak sengaja menghambat jalan kita atau bahkan membuat kita hampir terjatuh atau mungkin sudah terjatuh, janganlah kita menyerah. Tawa, tangis, dan senyum adalah hidup. Berharap selalu diberikan yang terbaik olehNya dan bersabar selalu karena sabar tidak ada batasannya. :)
Kita pasti bisa ! :D :-bd :)
18.4.10
invisible ...
rasanya sedang ingin menghilang ...
banyak yang harus dibenahi, diperbaiki, direnungi ...
mencoba untuk menutup mata, telinga, dan hati ...
semoga bisa menjadi manusia yang lebih baik :)
I'll see you soon :P
banyak yang harus dibenahi, diperbaiki, direnungi ...
mencoba untuk menutup mata, telinga, dan hati ...
semoga bisa menjadi manusia yang lebih baik :)
I'll see you soon :P
15.4.10
love.live.lone
you don't know how lovely you are.. :)
rasanya ingin mencintai lebih banyak orang di dunia ini. mereka yang mencintai saya akan saya cintai lebih dr yg saya mampu :) dan soal hari2 yang sudah lalu, rasanya semua hanya soal rasa syukur. Dan saya memang kurang bersyukur atau malah tidak pernah bisa bersyukur atas apa yang saya dapat di dunia ini..
memang apa yg saya dapat?
buanyaaaaaaaaaaakk sekaliiii. ga akan muat ditulis disini, ga akan kuat saya sebutin satu per satu, ga akan bisa saya balas. Allah Maha Adil. Begitu Ia mencintai saya dengan memberikan semua ini, keluarga yang baik, menyayangi saya, tidak pernah memaksa atau menuntut apapun dari saya bahkan untuk hal pribadi atau pendidikan sekalipun, semua adalah hak dan kewajiban saya jadi saya dibebaskan untuk melakukannya, memilihnya dengan tanggung jawab :) Love you, Papa, Mama, Pie2 :D Saya punya teman2 dan sahabat yang baik, akan ada untuk saya saat saya membutuhkan mereka, bantuan sekecil apapun itu. Dan mereka tidak pernah mengharap apapun :D Dan terakhir, yang benar2 saya rasakan.. yang benar2 saya syukuri adalah memiliki seorang spesial yang baiiikkkk sekaliiii dan selalu tulus-ikhlas membantu saya kapanpun saya butuh atau tidak butuh bantuan. I love you, cuy :D *ups.. Dut :D i feel so lucky. Tapi semua hanya titipan di dunia ini.. walau begitu.. saya selalu berharap akan terus bersama mereka dunia-akhirat.. :D amiiin
salam,
love.live.lone
rasanya ingin mencintai lebih banyak orang di dunia ini. mereka yang mencintai saya akan saya cintai lebih dr yg saya mampu :) dan soal hari2 yang sudah lalu, rasanya semua hanya soal rasa syukur. Dan saya memang kurang bersyukur atau malah tidak pernah bisa bersyukur atas apa yang saya dapat di dunia ini..
memang apa yg saya dapat?
buanyaaaaaaaaaaakk sekaliiii. ga akan muat ditulis disini, ga akan kuat saya sebutin satu per satu, ga akan bisa saya balas. Allah Maha Adil. Begitu Ia mencintai saya dengan memberikan semua ini, keluarga yang baik, menyayangi saya, tidak pernah memaksa atau menuntut apapun dari saya bahkan untuk hal pribadi atau pendidikan sekalipun, semua adalah hak dan kewajiban saya jadi saya dibebaskan untuk melakukannya, memilihnya dengan tanggung jawab :) Love you, Papa, Mama, Pie2 :D Saya punya teman2 dan sahabat yang baik, akan ada untuk saya saat saya membutuhkan mereka, bantuan sekecil apapun itu. Dan mereka tidak pernah mengharap apapun :D Dan terakhir, yang benar2 saya rasakan.. yang benar2 saya syukuri adalah memiliki seorang spesial yang baiiikkkk sekaliiii dan selalu tulus-ikhlas membantu saya kapanpun saya butuh atau tidak butuh bantuan. I love you, cuy :D *ups.. Dut :D i feel so lucky. Tapi semua hanya titipan di dunia ini.. walau begitu.. saya selalu berharap akan terus bersama mereka dunia-akhirat.. :D amiiin
salam,
love.live.lone
12.4.10
maaf ...:)
kapan saya bisa menjadi orang baik?
maaf, aku selalu marah2 ke kamu..dan tadi melampiaskan kekesalan aku ke kamu.. hari ini bener2 berantakan.
Diawali dengan kemacetan gara2 kebakaran di daerah Palmerah, bukan salah kebakarannya juga sih, cuma dampaknya memang cukup besar, mood ceria saya pagi ini meluntur perlahan akibatnya. Dilanjutkan dengan kesalahpahaman diantara saya dan pacar sebentar tapi akhirnya menjadi baik lagi. Disambung dengan sambutan jutek dari kedua orang teman yang saya sendiri ga tau ada masalah apa sampai mereka begitu dan mungkin cuaca panas adalah penyebabnya. Lalu, semua seakan menjadikan saya 'penanggung jawab' secara tidak resmi di dalam kelompok2 kuliah yang ada dan semua membuat saya jenuh! Cukup hari ini, beruntung saya masih bisa menahan, ruginya, saya jadi marah2 sama pacar :'(
Sebenernya ada penyebab terakhir, badan yang capek dan ngantuk ini mencoba untuk mengabari kalau saya sudah sampai di rumah dan ingin mencoba curhat dan meminta solusi dari dia tapi nyatanya dia sedang ada urusan dan masalahnya, saya yang jadi marah2 ga jelas. Wajar... dia lagi ada urusan tapi saya ga berenti2 maki2 dia di telepon. Maaf ya, sayang :) Saya sedang khilaf bercampur ngantuk, semua jadi ngelantur dan rasanya masih ada yang mengganjal. Rasanya ingin marah2 ke orang yang tepat, tapi apa marah2 menyelesaikan masalah? Saya saja sempat membentak seorang teman tadi di kelas dengan cukup kasar. Dan saya benar2 merasa berantakan hari ini...
Kapan puncak semua ini akan berakhir? Saya ingin secepatnya berakhir.. capek rasanya nanggung rasa jengkel kayak gini. Dan semoga, orang2 baik di sekitar saya ga berhenti memberi petuah, terutama untuk kamu. Ga tau lagi harus cerita ke siapa, mencoba mencurahkan tapi ga ada yang bisa memahami saya sepertinya, dan kamu yang terbaik yang ada di depan mata, hanya saja malam ini sedang tidak tepat kejadiannya.
Maaf.. sekali lagi maaf.. aku ga pernah ada niat marah2 dan terus2an marah ke kamu. Aku siap menerima, menanggung resiko terberat kalau sampai kamu jenuh.. Tapi, kalau kamu mau tau, aku hanya butuh seseorang yang peduli dan bisa membantu aku mencari jalan tengah, dan seseorang itu adalah kamu ...
maaf, aku selalu marah2 ke kamu..dan tadi melampiaskan kekesalan aku ke kamu.. hari ini bener2 berantakan.
Diawali dengan kemacetan gara2 kebakaran di daerah Palmerah, bukan salah kebakarannya juga sih, cuma dampaknya memang cukup besar, mood ceria saya pagi ini meluntur perlahan akibatnya. Dilanjutkan dengan kesalahpahaman diantara saya dan pacar sebentar tapi akhirnya menjadi baik lagi. Disambung dengan sambutan jutek dari kedua orang teman yang saya sendiri ga tau ada masalah apa sampai mereka begitu dan mungkin cuaca panas adalah penyebabnya. Lalu, semua seakan menjadikan saya 'penanggung jawab' secara tidak resmi di dalam kelompok2 kuliah yang ada dan semua membuat saya jenuh! Cukup hari ini, beruntung saya masih bisa menahan, ruginya, saya jadi marah2 sama pacar :'(
Sebenernya ada penyebab terakhir, badan yang capek dan ngantuk ini mencoba untuk mengabari kalau saya sudah sampai di rumah dan ingin mencoba curhat dan meminta solusi dari dia tapi nyatanya dia sedang ada urusan dan masalahnya, saya yang jadi marah2 ga jelas. Wajar... dia lagi ada urusan tapi saya ga berenti2 maki2 dia di telepon. Maaf ya, sayang :) Saya sedang khilaf bercampur ngantuk, semua jadi ngelantur dan rasanya masih ada yang mengganjal. Rasanya ingin marah2 ke orang yang tepat, tapi apa marah2 menyelesaikan masalah? Saya saja sempat membentak seorang teman tadi di kelas dengan cukup kasar. Dan saya benar2 merasa berantakan hari ini...
Kapan puncak semua ini akan berakhir? Saya ingin secepatnya berakhir.. capek rasanya nanggung rasa jengkel kayak gini. Dan semoga, orang2 baik di sekitar saya ga berhenti memberi petuah, terutama untuk kamu. Ga tau lagi harus cerita ke siapa, mencoba mencurahkan tapi ga ada yang bisa memahami saya sepertinya, dan kamu yang terbaik yang ada di depan mata, hanya saja malam ini sedang tidak tepat kejadiannya.
Maaf.. sekali lagi maaf.. aku ga pernah ada niat marah2 dan terus2an marah ke kamu. Aku siap menerima, menanggung resiko terberat kalau sampai kamu jenuh.. Tapi, kalau kamu mau tau, aku hanya butuh seseorang yang peduli dan bisa membantu aku mencari jalan tengah, dan seseorang itu adalah kamu ...
Langganan:
Komentar (Atom)


